Monday, January 6, 2025
27.1 C
Jayapura

Sepekan ke Depan, Hujan Deras Masih Akan Mengguyur Sejumlah Wilayah di Papua

JAYAPURA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura  memprediksi sejumlah wilayah di Papua pada pekan pertama 2025 masih berpotensi diguyur hujan ringan hingga lebat.

Dilansir dari laman BMKG, Prospek Cuaca Mingguan Periode, 1 Januar – 7 Januari 2025, mengungkap bahwa mengungkap bahwa memasuki pergantian tahun 2024/2025, beberapa wilayah di Papua masih menghadapi potensi curah hujan yang cukup signifikan.

“Berdasarkan hasil Monitoring Musim Hujan 2024/2025 dasarian III Desember 2024, wilayah Papua yang berada dalam zona musim saat ini memasuki periode musim penghujan,” ujar Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre ketika dihubungi Cenderawasih Pos, Rabu (1/1).

Wilayah yang termasuk dalam zona musim penghujanan antara lain Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom bagian Selatan. Sementara itu, wilayah lainnya di Papua yang berada di luar zona musim memiliki tipe hujan monsunal l. Dimana curah hujan turun secara merata sepanjang tahun.

Baca Juga :  Warga Diajak Alihkan Sertifikat Analg ke Elektronik

Ezri menjelaskan berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini, fenomena global yaitu La Nina saat ini sedang aktif pada intensitas lemah. Kondisi ini lanjut Ezri umumnya berdampak pada peningkatan curah hujan. Selain itu, Suhu muka laut yang hangat di sekitar Samudera Pasifik bagian barat turut mendukung pembentukan awan hujan.

“Dominasi pola angin baratan juga membawa banyak massa udara lembap ke wilayah Papua, sehingga meningkatkan peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang – lebat di beberapa wilayah,” jelasnya.

Adapun prospek cuaca sepekan ke depan di wilayah Papua dan sekitarnya mulai, 1–7 Januari 2025 secara umum berawan hingga hujan ringan.

Namun terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan badai guntur di wilayah Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Sarmi, Keerom, Kepulauan Yapen, Biak Numfor dan Waropen.

“Sebagian besar wilayah Papua Tengah dan Papua Pegunungan, serta Asmat, Mappi, Boven Digoel, dan Merauke,” jelasnya.

Baca Juga :  Selalu Saja Ada Miras dan Sajam yang Ditemukan Dalam Patroli

Lanjut Ezri menjelaskan, secara klimatologis, hujan-hujan lebat umumnya akan terjadi pada malam dan dini hari. Hal itu disampaikannya jika dilihat dari historis kejadian cuaca ekstrem di wilayah Papua.

Karena itu BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk perlu memwaspadai potensi – potensi curah hujan tinggi yang mungkin terjadi terutama pada Januari – Maret. Oleh karenanya masyarakat diajak agar lebih peduli memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, membersihkan saluran air atau sungai yang telah mengalami pendangkalan, dan menebang dahan ataupun ranting pohon tinggi untuk meminimalisir dampak curah hujan tinggi.

“Masyarakat yang bermukim di Kawasan kaki gunung ataupun perbukitan juga perlu meningkatkan kewaspadaannya, segera menjauhi daerah perbukitan ketika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi yang lama,” ajaknya. pungkasnya. (kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura  memprediksi sejumlah wilayah di Papua pada pekan pertama 2025 masih berpotensi diguyur hujan ringan hingga lebat.

Dilansir dari laman BMKG, Prospek Cuaca Mingguan Periode, 1 Januar – 7 Januari 2025, mengungkap bahwa mengungkap bahwa memasuki pergantian tahun 2024/2025, beberapa wilayah di Papua masih menghadapi potensi curah hujan yang cukup signifikan.

“Berdasarkan hasil Monitoring Musim Hujan 2024/2025 dasarian III Desember 2024, wilayah Papua yang berada dalam zona musim saat ini memasuki periode musim penghujan,” ujar Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre ketika dihubungi Cenderawasih Pos, Rabu (1/1).

Wilayah yang termasuk dalam zona musim penghujanan antara lain Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom bagian Selatan. Sementara itu, wilayah lainnya di Papua yang berada di luar zona musim memiliki tipe hujan monsunal l. Dimana curah hujan turun secara merata sepanjang tahun.

Baca Juga :  Selain Ke MK, MRP Juga akan Lobi Parpol

Ezri menjelaskan berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini, fenomena global yaitu La Nina saat ini sedang aktif pada intensitas lemah. Kondisi ini lanjut Ezri umumnya berdampak pada peningkatan curah hujan. Selain itu, Suhu muka laut yang hangat di sekitar Samudera Pasifik bagian barat turut mendukung pembentukan awan hujan.

“Dominasi pola angin baratan juga membawa banyak massa udara lembap ke wilayah Papua, sehingga meningkatkan peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang – lebat di beberapa wilayah,” jelasnya.

Adapun prospek cuaca sepekan ke depan di wilayah Papua dan sekitarnya mulai, 1–7 Januari 2025 secara umum berawan hingga hujan ringan.

Namun terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan badai guntur di wilayah Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Sarmi, Keerom, Kepulauan Yapen, Biak Numfor dan Waropen.

“Sebagian besar wilayah Papua Tengah dan Papua Pegunungan, serta Asmat, Mappi, Boven Digoel, dan Merauke,” jelasnya.

Baca Juga :  Pengiriman Paket dan Surat Melalui Pos-In Turun

Lanjut Ezri menjelaskan, secara klimatologis, hujan-hujan lebat umumnya akan terjadi pada malam dan dini hari. Hal itu disampaikannya jika dilihat dari historis kejadian cuaca ekstrem di wilayah Papua.

Karena itu BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk perlu memwaspadai potensi – potensi curah hujan tinggi yang mungkin terjadi terutama pada Januari – Maret. Oleh karenanya masyarakat diajak agar lebih peduli memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, membersihkan saluran air atau sungai yang telah mengalami pendangkalan, dan menebang dahan ataupun ranting pohon tinggi untuk meminimalisir dampak curah hujan tinggi.

“Masyarakat yang bermukim di Kawasan kaki gunung ataupun perbukitan juga perlu meningkatkan kewaspadaannya, segera menjauhi daerah perbukitan ketika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi yang lama,” ajaknya. pungkasnya. (kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya