Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Siswa SD OAP Diberi Tambahan Gizi dari Dana Otsus

JAYAPURA-Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura melaksanakan kegiatan pembukaan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) bagi siswa SD, khusus putra putri asli Papua.

  Makanan tambahan ini diberikan langsung oleh Pj. Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi, SE.,MM.,bersama Kadis P&K Kota Jayapura Debora B.Rumbino, disaksikan pejabat OPD di lingkungan Pemkot Jayapura, berlangsung di aula Sian Soor Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (1/9) kemarin.

   Pj. Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi mengatakan PMTAS inti penting bagi siswa SD, khusus putra putri asli Papua. Program ini, sebagai sarana pemulihan krisis gizi dalam arti kuratif, rehabilitatif dan sebagai sarana untuk penyuluhan tentang pentingnya makanan sehat anak-anak asli putra putri Papua.

   “Mengingat masih dalam masa tumbuh kembang, maka keseimbangan gizinya harus dipertahankan supaya tetap sehat,” katanya.

   Robby juga mengimbau kepada para orang tua, wali siswa agar menanamkan kebiasaan makan dengan makanan bergizi yang baik sejak dini. Hal ini akan berdampak positif terhadap pola makan mereka,  karena telah mengenal jenis makanan yang baik dan yang dibutuhkan pada usia perkembangan.

   Seluruh guru maupun orang tua wali peserta didik diminta agar selalu memperhatikan asupan gizi anak-anaknya yang bertujuan agar kedepannya para siswa memiliki kompetensi dalam kegiatan belajar demi meraih masa depan yang cerah untuk kemajuan Kota Jayapura atau Kota Port Numbay tercinta.

Baca Juga :  Abisai Rollo: Tidak Ada Polemik di DPRD Kota Jayapura.

   “Saya berharap kebiasaan mengkonsumsi makanan yang sehat dapat terus dilakukan, tidak hanya ketika ada kegiatan ini saja, pemberian makanan ini diberikan kepada seluruh SD yang ada di Kota Jayapura yang ada anak-anak asli Papua.”ujarnya.

   Jadi seluruh SD yang ada di 5 distrik dan ada anak-anak Papua, diberikan makanan sesuai dengan kesukaannya, karena ada beberapa jenis makanan dan minuman yang disiapkan makanan diberikan mulai kemarin sampai dengan bulan Oktober, sesuai dengan laporan Kepala Dinas P&K Kota Jayapura.

   Sementara itu, Kepala Dinas P&K Kota Jayapura Rumbino B. Debora, menambahkan, yang melatar belakangi kegiatan ini adalah biasanya anak SD kalau mau berangkat sekolah kadang kalau pagi-pagi tergesa-gesa ke sekolah, tidak sempat makan. Lewat PMTAS ini, asupan gizi mereka bisa terjaga dengan baik dan  bisa melaksanakan pembelajaran sekolah dengan baik.

   Untuk sumber dana sendiri dari Dana Otsus Papua dan ada ada beberapa menu yang disiapkan, nantinya makanan tambahan ini diberikan di sekolah saat anak-anak masuk sekolah. Program ini sudah beberapa kali dilakukan, namun sempat terhenti karena pembiayaan dana belum ada, namun kini ada lagi sehingga program pemberian makanan tambahan kembali ada sampai dengan bulan Oktober dan diharapkan program bisa terus dilanjutkan.

Baca Juga :  Sopir Mabuk, Avanza Seruduk Lapak PKL

  Di tempat sama, Kabid Pembinaan SD Dinas P&K Kota Jayapura Ellen Montolalu mengakui, program pemberian makanan tambahan sekolah bagi siswa SD khusus putra putri asli Papua sebanyak 1.427 siswa yang tersebar di 5 distrik. “Teknisnya, makanan tambahan ini diberikan 1 minggu 2 kali, Selasa dan Kamis. Ada 5 pilihan menu, yakni pertama  bubur kacang hijau. Kedua, keladi atau ubi-ubian tambah sayur dan ikan. Ketiga, susu ultra tambah roti. Keempat, bisa variasi nasi goreng tambah nugget, dan kelima, nasi putih, ikan dan sayur.”rincinya.

   PMTAS diberikan kepada siswa asli Papua difokuskan siswa kelas I dan II, karena keterbatasan dana diberikan sampai bulan Oktober mendatang. Sebelumnya, PMTAS bagi siswa SD khusus putra putri asli Papua pernah dilakukan pada tahun 2015 dan tahun 2018 dari sumber dana Pemkot Jayapura satu paket dengan cuci tangan pakai sabun dan tahun 2022 melalui dana Otsus Provinsi Papua. Teknisnya nanti pihak ketiga yang mengantarkan makanan ke sekolah.

   Diakui walaupun makanan tambahan memang diperuntukan untuk anak-anak asli Papua, tetapi melihat kondisi di lapangan anak-anak lain tidak makan, sehingga difokuskan untuk anak kelas I dan II sehingga satu kelas bisa makan semua. (dil/tri)

JAYAPURA-Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura melaksanakan kegiatan pembukaan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) bagi siswa SD, khusus putra putri asli Papua.

  Makanan tambahan ini diberikan langsung oleh Pj. Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi, SE.,MM.,bersama Kadis P&K Kota Jayapura Debora B.Rumbino, disaksikan pejabat OPD di lingkungan Pemkot Jayapura, berlangsung di aula Sian Soor Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (1/9) kemarin.

   Pj. Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi mengatakan PMTAS inti penting bagi siswa SD, khusus putra putri asli Papua. Program ini, sebagai sarana pemulihan krisis gizi dalam arti kuratif, rehabilitatif dan sebagai sarana untuk penyuluhan tentang pentingnya makanan sehat anak-anak asli putra putri Papua.

   “Mengingat masih dalam masa tumbuh kembang, maka keseimbangan gizinya harus dipertahankan supaya tetap sehat,” katanya.

   Robby juga mengimbau kepada para orang tua, wali siswa agar menanamkan kebiasaan makan dengan makanan bergizi yang baik sejak dini. Hal ini akan berdampak positif terhadap pola makan mereka,  karena telah mengenal jenis makanan yang baik dan yang dibutuhkan pada usia perkembangan.

   Seluruh guru maupun orang tua wali peserta didik diminta agar selalu memperhatikan asupan gizi anak-anaknya yang bertujuan agar kedepannya para siswa memiliki kompetensi dalam kegiatan belajar demi meraih masa depan yang cerah untuk kemajuan Kota Jayapura atau Kota Port Numbay tercinta.

Baca Juga :  Kasus Malaria, DBD dan ISPA Alami Peningkatan  

   “Saya berharap kebiasaan mengkonsumsi makanan yang sehat dapat terus dilakukan, tidak hanya ketika ada kegiatan ini saja, pemberian makanan ini diberikan kepada seluruh SD yang ada di Kota Jayapura yang ada anak-anak asli Papua.”ujarnya.

   Jadi seluruh SD yang ada di 5 distrik dan ada anak-anak Papua, diberikan makanan sesuai dengan kesukaannya, karena ada beberapa jenis makanan dan minuman yang disiapkan makanan diberikan mulai kemarin sampai dengan bulan Oktober, sesuai dengan laporan Kepala Dinas P&K Kota Jayapura.

   Sementara itu, Kepala Dinas P&K Kota Jayapura Rumbino B. Debora, menambahkan, yang melatar belakangi kegiatan ini adalah biasanya anak SD kalau mau berangkat sekolah kadang kalau pagi-pagi tergesa-gesa ke sekolah, tidak sempat makan. Lewat PMTAS ini, asupan gizi mereka bisa terjaga dengan baik dan  bisa melaksanakan pembelajaran sekolah dengan baik.

   Untuk sumber dana sendiri dari Dana Otsus Papua dan ada ada beberapa menu yang disiapkan, nantinya makanan tambahan ini diberikan di sekolah saat anak-anak masuk sekolah. Program ini sudah beberapa kali dilakukan, namun sempat terhenti karena pembiayaan dana belum ada, namun kini ada lagi sehingga program pemberian makanan tambahan kembali ada sampai dengan bulan Oktober dan diharapkan program bisa terus dilanjutkan.

Baca Juga :  Ada Hutan Mangrove yang Harus Dijaga

  Di tempat sama, Kabid Pembinaan SD Dinas P&K Kota Jayapura Ellen Montolalu mengakui, program pemberian makanan tambahan sekolah bagi siswa SD khusus putra putri asli Papua sebanyak 1.427 siswa yang tersebar di 5 distrik. “Teknisnya, makanan tambahan ini diberikan 1 minggu 2 kali, Selasa dan Kamis. Ada 5 pilihan menu, yakni pertama  bubur kacang hijau. Kedua, keladi atau ubi-ubian tambah sayur dan ikan. Ketiga, susu ultra tambah roti. Keempat, bisa variasi nasi goreng tambah nugget, dan kelima, nasi putih, ikan dan sayur.”rincinya.

   PMTAS diberikan kepada siswa asli Papua difokuskan siswa kelas I dan II, karena keterbatasan dana diberikan sampai bulan Oktober mendatang. Sebelumnya, PMTAS bagi siswa SD khusus putra putri asli Papua pernah dilakukan pada tahun 2015 dan tahun 2018 dari sumber dana Pemkot Jayapura satu paket dengan cuci tangan pakai sabun dan tahun 2022 melalui dana Otsus Provinsi Papua. Teknisnya nanti pihak ketiga yang mengantarkan makanan ke sekolah.

   Diakui walaupun makanan tambahan memang diperuntukan untuk anak-anak asli Papua, tetapi melihat kondisi di lapangan anak-anak lain tidak makan, sehingga difokuskan untuk anak kelas I dan II sehingga satu kelas bisa makan semua. (dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya