Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Konsultan Pengawasan Jangan Hanya Tunggu Tandatangan

Kondisi pekerjaan pelebaran jembatan yang berada di samping GOR Cenderawasih Jayapura yang disorot anggota Komisi IV DPR Papua, Jansen Monim karena dianggap ada yang salah. (FOTO: Gamel Cepos)

JAYAPURA – Salah satu anggota Komisi IV DPR Papua, Jansen Monim ST MT meminta agar konsultan perencanaan maupun konsultan pengawas bisa terus memonitor pekerjaan yang sudah ditenderkan dan yang sedang berjalan. Ia mengingatkan agar pekerjaan infrastruktur bisa sesuai dengan mutu serta kualitas.  Politisi Partai Golkar yang kenyang pengalaman dibidang infrastruktur ini memberi catatan agar jangan bekerja semata – mata mencari keuntungan  hingga akhirnya mengenyampingkan mutu.

  Mantan Kadis PU Provinsi ini menyinggung soal pekerjaan jembatan di samping GOR Jayapura tepatnya di depan APO Camat yang dianggap perlu dievaluasi. Jansen sendiri sempat mengecek ke lapangan saat sedang dikerjakan. “Saya kaget dan langsung tanya, konsultan perencanaannya siapa? Kok untuk bantalan saya melihat besinya belum standart. Seperti pakai besi 10 padahal minimal untuk bantalan itu besi 16 atau 19 sedangkan kalau dipakaikan besi 10 ya bahaya nantinya,” jelasnya di Kantor DPRP, Senin (1/2).

Baca Juga :  Dua Pelaku Persetubuhan Anak Terancam 15 Tahun

Dikatakan pihak yang mengerjakan termasuk konsultan perencanaan seharusnya melihat dari intensitas kendaraan yang akan melintas di jembatan tersebut, pasalnya dipastikan ribuan kendaraan akan melintas setiap harinya sehingga kekuatan jembatan juga harus dipastikan. “Kalau pakai tulangan besi 10 itu pasti bermasalah karena ukuran itu kalau untuk behel masih bisa tapi bukan untuk bantalan utama. Kalau besi utama pakai besi 16 atau besi 19 masih cocok,” singgungnya.

Jansen menyebut pada Jumat pekan kemarin ia melihat masih terpasang namun pada hari Minggu sudah dilepas dan menurutnya memang sebaiknya diganti  agar jangan sampai ada masalah setelah pekerjaan selesai. “Apalagi pekerjaan ini dikatakan statusnya multi years atau dikerjakan lebih dari setahun. Hanya anehnya kok anggaran Rp 3 miliar saja multi years? Saya pikir ini angka terlalu kecil untuk sebuah pekerjaan multi years. Belum lagi pekerjaan ini di tengah kota, nah di tengah kota saja sudah begini bagaimana dengan yang dikerjakan di daerah atau kabupaten?,” sindir Jansen yang juga sebagai anggota Badan Anggaran DPRP.

Baca Juga :  Isu Referendum Bakal Muncul Diakhir Otsus

“Saya pikir konsultan pengawas juga harus memperhatikan ini, jangan hanya tandatangan tapi tidak melihat kondisi di lapangan,” tegasnya. (ade/wen)

Kondisi pekerjaan pelebaran jembatan yang berada di samping GOR Cenderawasih Jayapura yang disorot anggota Komisi IV DPR Papua, Jansen Monim karena dianggap ada yang salah. (FOTO: Gamel Cepos)

JAYAPURA – Salah satu anggota Komisi IV DPR Papua, Jansen Monim ST MT meminta agar konsultan perencanaan maupun konsultan pengawas bisa terus memonitor pekerjaan yang sudah ditenderkan dan yang sedang berjalan. Ia mengingatkan agar pekerjaan infrastruktur bisa sesuai dengan mutu serta kualitas.  Politisi Partai Golkar yang kenyang pengalaman dibidang infrastruktur ini memberi catatan agar jangan bekerja semata – mata mencari keuntungan  hingga akhirnya mengenyampingkan mutu.

  Mantan Kadis PU Provinsi ini menyinggung soal pekerjaan jembatan di samping GOR Jayapura tepatnya di depan APO Camat yang dianggap perlu dievaluasi. Jansen sendiri sempat mengecek ke lapangan saat sedang dikerjakan. “Saya kaget dan langsung tanya, konsultan perencanaannya siapa? Kok untuk bantalan saya melihat besinya belum standart. Seperti pakai besi 10 padahal minimal untuk bantalan itu besi 16 atau 19 sedangkan kalau dipakaikan besi 10 ya bahaya nantinya,” jelasnya di Kantor DPRP, Senin (1/2).

Baca Juga :  Razia Natal Polsek Abepura Tidak Dapati Barang Terlarang

Dikatakan pihak yang mengerjakan termasuk konsultan perencanaan seharusnya melihat dari intensitas kendaraan yang akan melintas di jembatan tersebut, pasalnya dipastikan ribuan kendaraan akan melintas setiap harinya sehingga kekuatan jembatan juga harus dipastikan. “Kalau pakai tulangan besi 10 itu pasti bermasalah karena ukuran itu kalau untuk behel masih bisa tapi bukan untuk bantalan utama. Kalau besi utama pakai besi 16 atau besi 19 masih cocok,” singgungnya.

Jansen menyebut pada Jumat pekan kemarin ia melihat masih terpasang namun pada hari Minggu sudah dilepas dan menurutnya memang sebaiknya diganti  agar jangan sampai ada masalah setelah pekerjaan selesai. “Apalagi pekerjaan ini dikatakan statusnya multi years atau dikerjakan lebih dari setahun. Hanya anehnya kok anggaran Rp 3 miliar saja multi years? Saya pikir ini angka terlalu kecil untuk sebuah pekerjaan multi years. Belum lagi pekerjaan ini di tengah kota, nah di tengah kota saja sudah begini bagaimana dengan yang dikerjakan di daerah atau kabupaten?,” sindir Jansen yang juga sebagai anggota Badan Anggaran DPRP.

Baca Juga :  Wali Kota: KPK Jangan Main-main dengan Dana Kampung

“Saya pikir konsultan pengawas juga harus memperhatikan ini, jangan hanya tandatangan tapi tidak melihat kondisi di lapangan,” tegasnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya