Tuesday, November 4, 2025
25.2 C
Jayapura

Pengembangan Sektor Wisata, Harus Beri Manfaat Bagi OAP Port Numbay

“Kami berharap sektor pariwisata yang dikembangkan Pemkot bersama masyarakat bisa menjadi ladang penghidupan bagi warga lokal. Ada nilai tambah yang mereka rasakan, baik dari lapangan kerja, usaha kecil, maupun kegiatan ekonomi kreatif di sekitar destinasi wisata,” jelasnya.

Sjamsier menilai, pendekatan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci keberlanjutan sektor pariwisata di Kota Jayapura. Oleh karena itu, perlu ada pelatihan, pendampingan, dan dukungan berkelanjutan agar masyarakat memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola potensi wisata di lingkungannya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa pengembangan pariwisata tidak boleh hanya berorientasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) semata, tetapi juga harus menjadi sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pembangunan sektor wisata di Jayapura bukan semata soal PAD, tetapi tentang dedikasi dan dampak sosial yang nyata bagi masyarakat Kota Jayapura,” tegasnya.

Baca Juga :  Pemkot Siap Mendata Pemukiman Rawan Banjir

Kota Jayapura sendiri memiliki berbagai potensi wisata unggulan seperti wisata bahari di Teluk Youtefa, wisata budaya di Tobati–Enggros, serta wisata alam di perbukitan Skyline Entrop dan kawasan Skouw Muaratami.

Sjamsier Husen juga berharap semua perencanaan yang digarap oleh Dinas pariwisata saat ini perlu ada dukungan dari masyarakat setempat khususnya dalam menjaga ekosistem laut.

“Kita berharap pengembangan wisata di Jayapura ini bukan saja di darat, tetapi di kawasan perairan atau laut juga harus dijaga dan dilestarikan. Maka dari itu masyarakat diharapkan tidak lagi melakukan pengeboman ikan yang dapat merusak ekosistem laut seperti terumbu karang yang menjadi rumah bagi ikan-ikan.”ujarnya. (kim/tri)

“Kami berharap sektor pariwisata yang dikembangkan Pemkot bersama masyarakat bisa menjadi ladang penghidupan bagi warga lokal. Ada nilai tambah yang mereka rasakan, baik dari lapangan kerja, usaha kecil, maupun kegiatan ekonomi kreatif di sekitar destinasi wisata,” jelasnya.

Sjamsier menilai, pendekatan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci keberlanjutan sektor pariwisata di Kota Jayapura. Oleh karena itu, perlu ada pelatihan, pendampingan, dan dukungan berkelanjutan agar masyarakat memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola potensi wisata di lingkungannya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa pengembangan pariwisata tidak boleh hanya berorientasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) semata, tetapi juga harus menjadi sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pembangunan sektor wisata di Jayapura bukan semata soal PAD, tetapi tentang dedikasi dan dampak sosial yang nyata bagi masyarakat Kota Jayapura,” tegasnya.

Baca Juga :  Soal Kenaikan Biaya Ibadah Haji, Kemenag Tegaskan Belum Ada Keputusan Resmi

Kota Jayapura sendiri memiliki berbagai potensi wisata unggulan seperti wisata bahari di Teluk Youtefa, wisata budaya di Tobati–Enggros, serta wisata alam di perbukitan Skyline Entrop dan kawasan Skouw Muaratami.

Sjamsier Husen juga berharap semua perencanaan yang digarap oleh Dinas pariwisata saat ini perlu ada dukungan dari masyarakat setempat khususnya dalam menjaga ekosistem laut.

“Kita berharap pengembangan wisata di Jayapura ini bukan saja di darat, tetapi di kawasan perairan atau laut juga harus dijaga dan dilestarikan. Maka dari itu masyarakat diharapkan tidak lagi melakukan pengeboman ikan yang dapat merusak ekosistem laut seperti terumbu karang yang menjadi rumah bagi ikan-ikan.”ujarnya. (kim/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya