JAYAPURA – Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura, mengakui semenjak pandemi penanganan pasien RSJ meningkat, bukan hanya di Kota Jayapura, pasien kiriman dari 29 kab/kota, hingga Papua Barat juga melimpah.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSJ Daerah Abepura dr. Isak Yesaya Samay, SpKJ,Mkes, dalam 3 tahun terakhir ini jumlah kunjungan pasien meningkat, bahkan bisa mencapai di atas 100 orang pasien/hari.
“Tahun kemarin di masa pandemi bisa mencapai 120 perhari pasien yang rawat jalan, dimana pasien rawat jalan tersebut setiap hari ada pasien baru, di tahun ini setelah masa pandemi sudah mulai surut pasien yang berobat di RSJ, kami sehari bisa melayani 70-80 orang,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (30/5) kemarin.
Diakuinya, pada dasarnya semua pasien yang berobat di RSJ rata-rata permasalahannya terkait dengan psikologis seperti tekanan hidup, beban hidup, bahkan juga harapan hidup yang tidak tercapai.
“Hal-hal inilah yang bisa menjadi penyebab gangguan mental atau kejiwaan, kalau masalah fisik biasanya mereka yang terserang penyakit malaria berat hingga menyerang di otak, HIV, TB paru yang akibatnya bisa menimbulkan gangguan-gangguan pada mental,” terangnya.
Diakuinya, pelayanan di RSJ sendiri dalam menangani pasien harus sampai sembuh baru dipulangkan, ada juga yang menjalani pengobatan melalui berobat jalan.
Pelayanan yang pihaknya berikan berupa pelayanan paripurna yaitu pelayanan bersifat fisik dan juga pisikologis, artinya kedua-duanya berjalan sekaligus. “Di RSJ kami membuka pelayanan psikiater umum yang mana ini untuk pelayanan pasien-pasien dengan gangguan jiwa ringan sedang, serta gangguan jiwa berat seperti gangguan jiwa yang pasiennya tidak bisa mandi, tidak terawat dengan baik, mengurung diri di rumah bahkan hingga sampai membunuh orang,” tambahnya. (ana/tri)