Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Setengah Populasi Babi di Mimika Telah Mati Akibat ASF

MIMIKA – Setengah dari populasi babi di Kabupaten Mimika telah mati akibat terserang virus African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani mengatakan, jumlah babi yang mati tersebut kurang lebih 6 ribu ekor dari sekitar 11 ribu ekor populasi babi di Mimika.

Dengan setengah populasi babi yang masih tersisa  kata Sabelina harus diselamatkan. Ia pun meminta masyarakat agar bersama pemerintah memutus mata rantai penyebaran ASF dengan tidak membuang bangkai babi sembarangan serta meningkatkan keamanan hayati (biosecurity).

“Untuk memutus rantai penyebaran virus ASF hanya dengan kubur bangkai babi yang mati, kita berharap masyarakat bisa membantu pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus ASF,” kata Sabelina saat ditemui, Selasa (19/3/2024).

Baca Juga :  Dinkes Tangani 160 Kasus HIV

“Biosecurity sangat penting dalam memelihara kesehatan kandang dan menjaga virus tidak masuk ke kandang, dan yang terpenting jangan membuang bangkai babi di kali ataupun di semak-semak karena itu akan memperbanyak virus ASF di Mimika,” tambahnya.

Sementara itu, hal ini sangat ditekankan Sabelina lantaran ada juga peternak babi di Mimika yang sampai saat ini belum melaporkan jumlah babi yang mati.

Oleh karena itu, masyarakat Mimika sebagai peternak babi terus diingatkan untuk tidak menbuang bangkai babi ke sungai atau semak belukar. (jmm)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Setengah dari populasi babi di Kabupaten Mimika telah mati akibat terserang virus African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani mengatakan, jumlah babi yang mati tersebut kurang lebih 6 ribu ekor dari sekitar 11 ribu ekor populasi babi di Mimika.

Dengan setengah populasi babi yang masih tersisa  kata Sabelina harus diselamatkan. Ia pun meminta masyarakat agar bersama pemerintah memutus mata rantai penyebaran ASF dengan tidak membuang bangkai babi sembarangan serta meningkatkan keamanan hayati (biosecurity).

“Untuk memutus rantai penyebaran virus ASF hanya dengan kubur bangkai babi yang mati, kita berharap masyarakat bisa membantu pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus ASF,” kata Sabelina saat ditemui, Selasa (19/3/2024).

Baca Juga :  Pastikan Stok Beras Cukup Hingga Akhir Tahun 2023

“Biosecurity sangat penting dalam memelihara kesehatan kandang dan menjaga virus tidak masuk ke kandang, dan yang terpenting jangan membuang bangkai babi di kali ataupun di semak-semak karena itu akan memperbanyak virus ASF di Mimika,” tambahnya.

Sementara itu, hal ini sangat ditekankan Sabelina lantaran ada juga peternak babi di Mimika yang sampai saat ini belum melaporkan jumlah babi yang mati.

Oleh karena itu, masyarakat Mimika sebagai peternak babi terus diingatkan untuk tidak menbuang bangkai babi ke sungai atau semak belukar. (jmm)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya