Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Selain Nyamuk, Kesadaran Masyarakat jadi Penyebab Tingginya Kasus Malaria

MIMIKA – Tingginya kasus malaria di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah ternyata tak hanya disebabkan oleh jentik nyamuk. Namun, ada hal lain yang menjadi faktor penyebab tingginya kasus tersebut.

Seperti diketahui, resiko kesehatan utama di Mimika yaitu malaria. Ini yang menyebabkan beban penyakit malaria menjadi yang terbanyak di Mimika.

Wakil Ketua IDI Kabupaten Mimika dr. Firdy Permana menyebutkan bahwa ada beberapa faktor utama mengapa malaria di Mimika cukup tinggi.

Yang pertama, terkait dengan kesadaran masyarakat dimana diagnosa dan pengobatan terhadap orang yang sakit tidak dilakukan dengan cepat dan tidak dilakukan hingga tuntas.

Padahal, ada jenis penderita malaria yang tidak bergejala dan tidak merasakan apapun namun setelah diperiksa sebenarnya terdapat bibit malaria yang mendekap dalam tubuh.

Baca Juga :  Nelson Pakage Dianiaya Hingga Tewas 

“Jadi orang tidak merasa bergejala dan tidak diobati itu maka akan sangat mudah bagi nyamuk untuk menularkan malaria dari orang satu ke orang yang lain tanpa orang yang sakit itu sadar bahwa dia sebetulnya menjadi pembawa, menjadi sumber,” terang Firdy kepada Cenderawasih Pos, Rabu (18/9) kemarin.

Kesadaran masyarakat juga menjadi penyebab karena umumnya, masyarakat yang menderita malaria tidak mengkonsumsi obat yang diberikan sampai tuntas dan tidak melakukan pemeriksaan berkala.

Faktor berikutnya menurut Firdy, di pusat kota Kabupaten Mimika memiliki kontur wilayah yang datar dan dapat ditemui genangan air di mana-mana sehingga mempercepat perkembangbiakan nyamuk malaria.

Oleh karena itu, untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk maka diperlukan adanya pemeliharaan terhadap lingkungan.

Baca Juga :  Soal Cacar Monyet, Belum Ada Laporan dari Labkesmas 

Seperti halnya pemeliharaan lingkungan yang sangat baik yang dilakukan di area PT Freeport Indonesia (PTFI) di kota Kuala Kencana, dimana aliran air di kota kecil modern ini tertata dengan baik.

Tak hanya itu, kebersihan lingkungan di Kuala Kencana sangat terjaga sehingga peluang terjadinya perkembangbiakan nyamuk sangat kecil. “Jadi intinya adalah pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan melindungi hutan di sekitar kita,” kata Firdy. (mww/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Tingginya kasus malaria di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah ternyata tak hanya disebabkan oleh jentik nyamuk. Namun, ada hal lain yang menjadi faktor penyebab tingginya kasus tersebut.

Seperti diketahui, resiko kesehatan utama di Mimika yaitu malaria. Ini yang menyebabkan beban penyakit malaria menjadi yang terbanyak di Mimika.

Wakil Ketua IDI Kabupaten Mimika dr. Firdy Permana menyebutkan bahwa ada beberapa faktor utama mengapa malaria di Mimika cukup tinggi.

Yang pertama, terkait dengan kesadaran masyarakat dimana diagnosa dan pengobatan terhadap orang yang sakit tidak dilakukan dengan cepat dan tidak dilakukan hingga tuntas.

Padahal, ada jenis penderita malaria yang tidak bergejala dan tidak merasakan apapun namun setelah diperiksa sebenarnya terdapat bibit malaria yang mendekap dalam tubuh.

Baca Juga :  Dinkes Sebut Terjadi Peningkatan DBD di Sejumlah Wilayah PPS

“Jadi orang tidak merasa bergejala dan tidak diobati itu maka akan sangat mudah bagi nyamuk untuk menularkan malaria dari orang satu ke orang yang lain tanpa orang yang sakit itu sadar bahwa dia sebetulnya menjadi pembawa, menjadi sumber,” terang Firdy kepada Cenderawasih Pos, Rabu (18/9) kemarin.

Kesadaran masyarakat juga menjadi penyebab karena umumnya, masyarakat yang menderita malaria tidak mengkonsumsi obat yang diberikan sampai tuntas dan tidak melakukan pemeriksaan berkala.

Faktor berikutnya menurut Firdy, di pusat kota Kabupaten Mimika memiliki kontur wilayah yang datar dan dapat ditemui genangan air di mana-mana sehingga mempercepat perkembangbiakan nyamuk malaria.

Oleh karena itu, untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk maka diperlukan adanya pemeliharaan terhadap lingkungan.

Baca Juga :  100 Pasangan Siap Dinikahkan

Seperti halnya pemeliharaan lingkungan yang sangat baik yang dilakukan di area PT Freeport Indonesia (PTFI) di kota Kuala Kencana, dimana aliran air di kota kecil modern ini tertata dengan baik.

Tak hanya itu, kebersihan lingkungan di Kuala Kencana sangat terjaga sehingga peluang terjadinya perkembangbiakan nyamuk sangat kecil. “Jadi intinya adalah pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan melindungi hutan di sekitar kita,” kata Firdy. (mww/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya