Johannes menyebut, pemerintah daerah akan terus berusaha untuk meyakinkan masyarakat bahwa pelayanan pemerintahan itu betul-betul menyentuh masyarakat, tak hanya berbasis elektronik namun juga dengan solusi lain yang lebih efektif bagi masyarakat.
“Satu minggu atau dua minggu ke depan semua OPD akan undang masyarakat untuk menyampaikan inovasi-inovasi mereka,” tutur Johannes.
Johannes melanjutkan, posisi Kabupaten Mimika yang dinobatkan sebagai Kota Cerdas di Indonesia masih bertahan karena adanya perkembangan dari tahun ke tahun. Johannes berkomitmen prestasi ini akan terus dipertahankan sehingga Kabupaten Mimika tidak akan tereliminasi.
“Saya minta semua pihak berikan kontribusi kepada program smart city. untuk mewujudkan Mimika sebagai kota smart city Kita harus kolaborasi dan jangan ada ego sektoral,” tutupnya.
Sementara itu, tenaga ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dihadirkan sebagai narasumber, Windy Gambetta, mengatakan indikator penilaian smart city umumnya berfokus pada enam pilar utama. Yang pertama adalah pemerintahan, kedua ekonomi, ketiga lingkungan, keempat kehidupan masyarakat, kelima masyarakat yang cerdas, dan terakhir adalah mobilitas cerdas. (mww/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos