Wednesday, August 13, 2025
21.8 C
Jayapura

Warga Ayuka & Tipuka Antusias Ikuti Lomba Tari Seka

MIMIKA – Warga Kampung Ayuka dan Tipuka memakai kostum warna-warni, rok rumbai dari serat tumbuhan, dan mahkota manik-manik khas Papua membawakan Tari Seka dalam lomba seni dan budaya yang digelar PT Freeport Indonesia (PTFI) menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat, 8 Agustus 2025 malam, dijelaskan bahwa Lomba Tari Seka berlangsung di Balai Kampung Ayuka dan Tipuka, Distrik Mimika Timur Jauh, Mimika, Papua Tengah, pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma, mengatakan lomba Tari Seka ini adalah penghargaan dan upaya pelestarian budaya Papua, khususnya Suku Kamoro yang tinggal di pesisir Mimika. “Kami bangga bisa mendukung ruang ekspresi seni dan budaya melalui Lomba Tari Seka,” kata Claus.

Baca Juga :  Kepolisian Siap Amankan Pilkada di Mimika

Tari Seka adalah tarian suku Kamoro yang melambangkan rasa syukur kepada leluhur, simbol perpaduan kearifan lokal dan nasionalisme. Jumlah kelompok lomba Tari Seka sebanyak 6 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 10 hingga 12 orang dan total peserta sebanyak 72 orang.

Tim Juri dari unsur seni dan komunitas lokal yakni Kartini Mitapo pencinta budaya Kamoro asal Desa Tipuka, Bapak Mananeke Seniman Kamoro dari Desa Ayuka, dan Yulius perwakilan dari TNI AD.

Warga menyambut antusias perlombaan ini yang menjadi kesempatan berharga untuk saling bertemu dan bersapa antara warga dengan warga, maupun warga dengan karyawan PTFI yang menjadi panitia lomba.

Tim Juri mengumumkan para pemenangnya antara lain Juara 1 Kelompok Ayuka 3 dengan nilai 2.130; Juara 2: Kelompok Aruka We Tipuka 1 dengan nilai 2.120; Juara 3: Kelompok Ayuka 2 Remaja dengan nilai 2.110. Martinus Mitapo, salah satu peserta kelompok Ayuka 3sekaligus ketua kelompok tim pemenang lomba, merasa bangga dapat tampil mewakili kelompoknya.

Baca Juga :  Expo Bisa Menjadi Sentral Pertumbuhan Seni Papua

“Kami berlatih selama satu bulan, dan senang sekali bisa menang. Tapi yang paling penting adalah kami bisa menunjukkan budaya kami kepada semua yang hadir di tempat ini,” kata Martinus penuh semangat.

MIMIKA – Warga Kampung Ayuka dan Tipuka memakai kostum warna-warni, rok rumbai dari serat tumbuhan, dan mahkota manik-manik khas Papua membawakan Tari Seka dalam lomba seni dan budaya yang digelar PT Freeport Indonesia (PTFI) menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat, 8 Agustus 2025 malam, dijelaskan bahwa Lomba Tari Seka berlangsung di Balai Kampung Ayuka dan Tipuka, Distrik Mimika Timur Jauh, Mimika, Papua Tengah, pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma, mengatakan lomba Tari Seka ini adalah penghargaan dan upaya pelestarian budaya Papua, khususnya Suku Kamoro yang tinggal di pesisir Mimika. “Kami bangga bisa mendukung ruang ekspresi seni dan budaya melalui Lomba Tari Seka,” kata Claus.

Baca Juga :  Disinyalir Banyak Kewarganegaraan Ganda di Wilayah Perbatasan

Tari Seka adalah tarian suku Kamoro yang melambangkan rasa syukur kepada leluhur, simbol perpaduan kearifan lokal dan nasionalisme. Jumlah kelompok lomba Tari Seka sebanyak 6 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 10 hingga 12 orang dan total peserta sebanyak 72 orang.

Tim Juri dari unsur seni dan komunitas lokal yakni Kartini Mitapo pencinta budaya Kamoro asal Desa Tipuka, Bapak Mananeke Seniman Kamoro dari Desa Ayuka, dan Yulius perwakilan dari TNI AD.

Warga menyambut antusias perlombaan ini yang menjadi kesempatan berharga untuk saling bertemu dan bersapa antara warga dengan warga, maupun warga dengan karyawan PTFI yang menjadi panitia lomba.

Tim Juri mengumumkan para pemenangnya antara lain Juara 1 Kelompok Ayuka 3 dengan nilai 2.130; Juara 2: Kelompok Aruka We Tipuka 1 dengan nilai 2.120; Juara 3: Kelompok Ayuka 2 Remaja dengan nilai 2.110. Martinus Mitapo, salah satu peserta kelompok Ayuka 3sekaligus ketua kelompok tim pemenang lomba, merasa bangga dapat tampil mewakili kelompoknya.

Baca Juga :  Expo Bisa Menjadi Sentral Pertumbuhan Seni Papua

“Kami berlatih selama satu bulan, dan senang sekali bisa menang. Tapi yang paling penting adalah kami bisa menunjukkan budaya kami kepada semua yang hadir di tempat ini,” kata Martinus penuh semangat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/