MIMIKA – Untuk diketahui bahwa pasca peristiwa pembunuhan terhadap pilot PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah pada Agustus 2024 lalu, pelayanan kesehatan di kawasan tersebut lumpuh total. Akibatnya, masyarakat setempat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kondisi yang memprihatinkan ini sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir setelah peristiwa pembunuhan pilot Warga Negara Asing (WNA) Selandia Baru tersebut. Pasca peristiwa tersebut, seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Alama akhirnya dievakuasi kembali ke Kota Timika.
Menyikapi isu yang hampir terlupakan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dari Distrik Hoya untuk diberangkatkan guna memberi pelayanan kepada masyarakat.
“Alama ini kami sudah koordinasi untuk Hoya, petugas Hoya dalam satu dua minggu ke depan bisa kita kasih naik bahkan mungkin dalam satu dua hari ke depan,” kata Reynold saat ditemui, Selasa (4/2) kemarin.
Reynold melanjutkan, salah satu yang menjadi kendala adalah faktor keamanan di kawasan tersebut. Menurut Reynold, khusus untuk Distrik Alama tentu memerlukan koordinasi yang cukup panjang serta terintegrasi dengan otoritas keamanan di Mimika.
“Alama koordinasinya perlu panjang ya, tentu saja Forkopimda harus kami meminta arahan, selain dari Bapak Pj Bupati, dari Forkopimda itu yang paling utama, terutama TNI Polri,” ucapnya. (mww/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos