Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Sidak ke RSUD, Bupati Sarmi  Temukan Sejumlah Masalah

SARMI- Penjabat Bupati Sarmi, Markus Mansnembra, SH melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD Sarmi, di Distrik Pantai Timur, Kamis (28/7) kemarin.

Dalam Sidak tersebut, bupati awalnya hanya menemui seorang perawat dan menanyakan sejumlah hal terkait pelayanan RSUD Sarmi. Bupati menyayangkan ada info di media sosial tentang pelayanan RSUD Sarmi yang lebih rendah dibanding Puskesmas Sarmi, bahkan pelayanan Puskesmas Sarmi sampai over, sedangkan masyarakat berkunjung ke RSUD Sarmi hanya untuk minta rujukan.

“Saya dengar Puskesmas Sarmi pelayanan lebih bagus dari RSUD Sarmi, bukan soal Puskesmas Sarmi ada di kota, tapi ini kan RSUD Sarmi, seharusnya lebih baik dari pada Puskesmas. Bahkan masyarakat merasa enggan ke RSUD Sarmi karena faktor jarak yang jauh, lebih baik ke Sentani atau Jayapura, “katanya.

  Markus Mansnembra juga menyayangkan fasilitas yang  sudah bagus, tapi pelayanan yang tidak maksimal.

Bupati juga menyempatkan berdialog dengan satu-satunya pasien rawat inap di RSUD Sarmi Aplonce Sitauw. Ibu dari 3 anak tersebut mengaku sudah hampir sebulan merasakan sakit, namun baru datang ke RSUD Sarmi karena sudah tidak kuat lagi menahan sakit. “Ya. Puji Tuhan setelah masuk ke sini, sudah ada perubahan, sakitnya sudah berkurang,”jawabnya ketika ditanya bupati.

Baca Juga :  Jadikan RSUD Jayapura Sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional

Ketika ditanya tentang pelayanan RSUD Sarmi, Aplonce yang ditemani ibundanya dengan ragu-ragu mengatakan sudah bagus, namun masih banyak yang harus diperbaiki. Ketika ditanya menu makan hari ini,  Ibunda Aplonce mengatakan hari ini tidak dapat makan, bupati hanya geleng-geleng kepala.

  Bupati juga melihat beberapa ruangan pelayanan rawat inap yang kosong, dan dilihat tidak ada kasur, dan tak ada air serta penerangan di ruangan yang kurang.

Setelah itu, Sekda Biak Numfor ini ke ruangan IGD dan berdialog dengan dokter dan perawat. Markus menerima masukan dari petugas medis dan menyimpulkan bahwa cukup banyak yang harus diperbaiki, terutama dari manajemen rumah sakit.

Baca Juga :  Berawal Adu Mulut, Pelaku Aniaya Korban Hingga Dilarikan ke RSUD Abe

Soal pasien rawat inap yang tidak mendapatkan makanan, bupati hanya mengelus dada karena tak ada bahan makanan. “Ini yang harus diperhatikan baik-baik, jangan lagi terulang, masa pasien rawat inap di sini tidak dikasih makan, untung saja keluarganya datang bawa makanan, bagaimana kalau tidak?, “ungkapnya di depan tenaga medis.

Bupati juga meminta petugas medis, baik dokter, perawat untuk mengeluarkan apa saja isi hati mereka tentang pelayanan rumah sakit ini, karena hal ini untuk kebaikan masyarakat juga.

” Kita nanti ada waktu bertemu lagi, jangan takut bicara tentang kondisi yang sebenarnya, saya di sini bukan untuk mencari siapa yang salah, tapi mencari bagaimana pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, saya tidak takut dengan siapapun, karena saya bukan pejabat politik yang takut pindahkan pejabat karena nanti kantong suara hilang dan sebagainya,”katanya. (wen/tho)

SARMI- Penjabat Bupati Sarmi, Markus Mansnembra, SH melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD Sarmi, di Distrik Pantai Timur, Kamis (28/7) kemarin.

Dalam Sidak tersebut, bupati awalnya hanya menemui seorang perawat dan menanyakan sejumlah hal terkait pelayanan RSUD Sarmi. Bupati menyayangkan ada info di media sosial tentang pelayanan RSUD Sarmi yang lebih rendah dibanding Puskesmas Sarmi, bahkan pelayanan Puskesmas Sarmi sampai over, sedangkan masyarakat berkunjung ke RSUD Sarmi hanya untuk minta rujukan.

“Saya dengar Puskesmas Sarmi pelayanan lebih bagus dari RSUD Sarmi, bukan soal Puskesmas Sarmi ada di kota, tapi ini kan RSUD Sarmi, seharusnya lebih baik dari pada Puskesmas. Bahkan masyarakat merasa enggan ke RSUD Sarmi karena faktor jarak yang jauh, lebih baik ke Sentani atau Jayapura, “katanya.

  Markus Mansnembra juga menyayangkan fasilitas yang  sudah bagus, tapi pelayanan yang tidak maksimal.

Bupati juga menyempatkan berdialog dengan satu-satunya pasien rawat inap di RSUD Sarmi Aplonce Sitauw. Ibu dari 3 anak tersebut mengaku sudah hampir sebulan merasakan sakit, namun baru datang ke RSUD Sarmi karena sudah tidak kuat lagi menahan sakit. “Ya. Puji Tuhan setelah masuk ke sini, sudah ada perubahan, sakitnya sudah berkurang,”jawabnya ketika ditanya bupati.

Baca Juga :  Satgas Covid-19 Yapen Gencar Lakukan Razia Masker

Ketika ditanya tentang pelayanan RSUD Sarmi, Aplonce yang ditemani ibundanya dengan ragu-ragu mengatakan sudah bagus, namun masih banyak yang harus diperbaiki. Ketika ditanya menu makan hari ini,  Ibunda Aplonce mengatakan hari ini tidak dapat makan, bupati hanya geleng-geleng kepala.

  Bupati juga melihat beberapa ruangan pelayanan rawat inap yang kosong, dan dilihat tidak ada kasur, dan tak ada air serta penerangan di ruangan yang kurang.

Setelah itu, Sekda Biak Numfor ini ke ruangan IGD dan berdialog dengan dokter dan perawat. Markus menerima masukan dari petugas medis dan menyimpulkan bahwa cukup banyak yang harus diperbaiki, terutama dari manajemen rumah sakit.

Baca Juga :  Diduga Korsleting, Pemicu Kebakaran Mess Polres Yapen

Soal pasien rawat inap yang tidak mendapatkan makanan, bupati hanya mengelus dada karena tak ada bahan makanan. “Ini yang harus diperhatikan baik-baik, jangan lagi terulang, masa pasien rawat inap di sini tidak dikasih makan, untung saja keluarganya datang bawa makanan, bagaimana kalau tidak?, “ungkapnya di depan tenaga medis.

Bupati juga meminta petugas medis, baik dokter, perawat untuk mengeluarkan apa saja isi hati mereka tentang pelayanan rumah sakit ini, karena hal ini untuk kebaikan masyarakat juga.

” Kita nanti ada waktu bertemu lagi, jangan takut bicara tentang kondisi yang sebenarnya, saya di sini bukan untuk mencari siapa yang salah, tapi mencari bagaimana pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, saya tidak takut dengan siapapun, karena saya bukan pejabat politik yang takut pindahkan pejabat karena nanti kantong suara hilang dan sebagainya,”katanya. (wen/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya