Wednesday, October 29, 2025
25.2 C
Jayapura

Wabup Berharap Tak Ada Lagi Tawuran di Kab. Jayapura

SMKN 1 dan SMAN 1 Sentani Selama ini Melahirkan Siswa Berprestasi

SENTANI – Aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di Sentani selama tiga hari terakhir, mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian dan pemerintah Kabupaten Jayapura.
Wakil Bupati Jayapura, Harus R. Yoku, menyampaikan berdasarkan keterangan kepolisian, penyebab utama tawuran ini dipicu oleh keberadaan sejumlah akun anonim atau akun hitam di media sosial yang menyebarkan isu-isu tidak benar. Isu tersebut memprovokasi para pelajar, terutama dari kelompok SMK Negeri 1 Sentani, hingga akhirnya terpancing untuk melakukan aksi kekerasan.

“Kami minta semua pihak untuk turun langsung ke lapangan. Tawuran ini sudah berlangsung tiga hari dan sangat meresahkan masyarakat. Jika terus dibiarkan, bukan hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga bisa mengancam nyawa manusia,” ujar Harus Yoku saat memantau langsung situasi di Sentani.

Baca Juga :  Polisi Siap Bantu Pemkab Kontrol Inflasi Daerah

Ia menegaskan, dua sekolah yang terlibat, yakni SMA Negeri 1 Sentani dan SMK Negeri 1 Sentani, selama ini dikenal sebagai sekolah-sekolah yang banyak melahirkan siswa berprestasi.

“Kami berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Sekolah tidak menjadikan anak-anak seperti preman, melainkan tempat mereka belajar menjadi orang hebat di masa depan,” lanjutnya.

SMKN 1 dan SMAN 1 Sentani Selama ini Melahirkan Siswa Berprestasi

SENTANI – Aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di Sentani selama tiga hari terakhir, mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian dan pemerintah Kabupaten Jayapura.
Wakil Bupati Jayapura, Harus R. Yoku, menyampaikan berdasarkan keterangan kepolisian, penyebab utama tawuran ini dipicu oleh keberadaan sejumlah akun anonim atau akun hitam di media sosial yang menyebarkan isu-isu tidak benar. Isu tersebut memprovokasi para pelajar, terutama dari kelompok SMK Negeri 1 Sentani, hingga akhirnya terpancing untuk melakukan aksi kekerasan.

“Kami minta semua pihak untuk turun langsung ke lapangan. Tawuran ini sudah berlangsung tiga hari dan sangat meresahkan masyarakat. Jika terus dibiarkan, bukan hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga bisa mengancam nyawa manusia,” ujar Harus Yoku saat memantau langsung situasi di Sentani.

Baca Juga :  Soal Sekolah Rakyat di Biak, Pemkab BerKoordinasi dengan Lintas Kementrian

Ia menegaskan, dua sekolah yang terlibat, yakni SMA Negeri 1 Sentani dan SMK Negeri 1 Sentani, selama ini dikenal sebagai sekolah-sekolah yang banyak melahirkan siswa berprestasi.

“Kami berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Sekolah tidak menjadikan anak-anak seperti preman, melainkan tempat mereka belajar menjadi orang hebat di masa depan,” lanjutnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/