Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Papeda jadi Menu Favorit Peserta Sarasehan

SENTANI- Masyarakat adat di Kampung Dondai, Distrik Ebungfau menyediakan menu-menu lokal untuk menjamu para tamu dan peserta yang melaksanakan kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara di kampung itu sejak tanggal 25 sampai 26 Oktober 2022.

Adapun menu lokal yang disiapkan oleh masyarakat adat setempat seperti, Papeda dan ikan, Ubi-ubian, sayur dan lain-lain. Diantara banyak makanan yang disiapkan itu papeda menjadi menu makanan favorit yang banyak disukai oleh masyarakat,  terutama para tamu dan peserta yang mengikuti kegiatan sarasehan tersebut.

Uniknya menu lokal terutama papeda itu disajikan di atas wadah yang terbuat dari tanah liat. Wadah tersebut dalam bahasa Lokal disebut ” helay “, suatu wadah Kuno yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Baca Juga :  Masalah Beasiswa Mahasiswa jadi Perhatian Dewan

Weli Daimoe , salah satu  Ibu yang menangani konsumsi menyampaikan bahwa, Papeda yang dibuat di dalam wadah ini ( helay) panasnya akan bertahan lama, ini sudah jadi tradisi bagi masyarakat setempat.

” Selama sarasehan berlangsung di sini ( Papeda ) sebagai  menu asli akan menjadi menu utama dalam  penyajian makan untuk peserta, selain itu diselingi dengan makan lokal yang lain,”tandasnya.(roy/ary)

SENTANI- Masyarakat adat di Kampung Dondai, Distrik Ebungfau menyediakan menu-menu lokal untuk menjamu para tamu dan peserta yang melaksanakan kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara di kampung itu sejak tanggal 25 sampai 26 Oktober 2022.

Adapun menu lokal yang disiapkan oleh masyarakat adat setempat seperti, Papeda dan ikan, Ubi-ubian, sayur dan lain-lain. Diantara banyak makanan yang disiapkan itu papeda menjadi menu makanan favorit yang banyak disukai oleh masyarakat,  terutama para tamu dan peserta yang mengikuti kegiatan sarasehan tersebut.

Uniknya menu lokal terutama papeda itu disajikan di atas wadah yang terbuat dari tanah liat. Wadah tersebut dalam bahasa Lokal disebut ” helay “, suatu wadah Kuno yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Baca Juga :  Bawaslu Dorong Pemkab Jayapura Segera Tandatangani NPHD Pemilu 2024

Weli Daimoe , salah satu  Ibu yang menangani konsumsi menyampaikan bahwa, Papeda yang dibuat di dalam wadah ini ( helay) panasnya akan bertahan lama, ini sudah jadi tradisi bagi masyarakat setempat.

” Selama sarasehan berlangsung di sini ( Papeda ) sebagai  menu asli akan menjadi menu utama dalam  penyajian makan untuk peserta, selain itu diselingi dengan makan lokal yang lain,”tandasnya.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya