Wednesday, October 1, 2025
26 C
Jayapura

ISPA, TB, dan Malaria Masih Mendominasi di Kab. Jayapura

SENTANI – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dr. Anton Tony Mote, mengungkapkan bahwa tiga penyakit yang paling banyak ditangani oleh 22 UPT Puskesmas di seluruh distrik Kabupaten Jayapura adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Tuberkulosis (TB), dan Malaria.

Selain itu, tren kasus HIV juga menunjukkan peningkatan meskipun data akumulatif pertengahan tahun belum sepenuhnya dihimpun.

Menurut dr. Anton, ketiga penyakit tersebut masih mendominasi dari tahun ke tahun karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pola hidup masyarakat yang belum sepenuhnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan kurangnya kesadaran pasien yang sakit tidak mau rutin minum obat.

“Petugas dan relawan kesehatan kami sudah turun langsung ke lapangan melakukan jemput bola, baik untuk pengobatan maupun sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan. Edukasi mengenai kebersihan lingkungan, pencegahan malaria, hingga pola makan sehat terus kami gencarkan,” jelasnya, Kamis (25/9)

Baca Juga :  Pemkab Bentuk Tim Khusus Awasi ODP

Untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut, masyarakat dihimbau agar mulai melakukan langkah sederhana namun berdampak besar, seperti menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta tidak membiarkan genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk malaria.

SENTANI – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dr. Anton Tony Mote, mengungkapkan bahwa tiga penyakit yang paling banyak ditangani oleh 22 UPT Puskesmas di seluruh distrik Kabupaten Jayapura adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Tuberkulosis (TB), dan Malaria.

Selain itu, tren kasus HIV juga menunjukkan peningkatan meskipun data akumulatif pertengahan tahun belum sepenuhnya dihimpun.

Menurut dr. Anton, ketiga penyakit tersebut masih mendominasi dari tahun ke tahun karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pola hidup masyarakat yang belum sepenuhnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan kurangnya kesadaran pasien yang sakit tidak mau rutin minum obat.

“Petugas dan relawan kesehatan kami sudah turun langsung ke lapangan melakukan jemput bola, baik untuk pengobatan maupun sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan. Edukasi mengenai kebersihan lingkungan, pencegahan malaria, hingga pola makan sehat terus kami gencarkan,” jelasnya, Kamis (25/9)

Baca Juga :  Tingkatkan Penyerapan Ideologi Pancasila Sejak Dini

Untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut, masyarakat dihimbau agar mulai melakukan langkah sederhana namun berdampak besar, seperti menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta tidak membiarkan genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk malaria.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/