Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Penyebaran Malaria Meningkat,  Awal 2023  Ada 40 Ribu Kasus

SENTANI-Temuan kasus malaria di Kabupaten Jayapura meningkat signifikan dari  tahun 2022 hingga awal tahun 2022 ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan, di tahun 2022, jumlah kasus malaria yang ditemukan sebanyak 24 ribu kasus. Sementara memasuki tahun 2023 ini, jumlah kasus yang sudah ditemukan mencapai 40 ribu kasus.

“Menemukan peningkatan jumlah kasus penyakit malaria dari sebanyak 24 ribu di 2022, naik menjadi 40 ribu kasus di awal 2023” kata Khairul Lie, kepada wartawan belum lama ini.

Dikatakan,  dari jumlah penemuan kasus malaria yang sudah ditemukan pada 2023 ini, pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah strategis ke depan agar di tahun 2024 angka malaria bisa ditekan.

Baca Juga :  Mendesak Dilestarikan, Bahasa Daerah Sentani Mulai Punah

“Kami berharap dengan penemuan kasus yang begitu banyak, maka penularannya dapat diminimalkan dan angka malaria menurun sampai di tahun 2024 nanti,” katanya.

Lanjut dia, untuk menekan penyakit malaria ini, Dinkes kabupaten Jayapura telah melatih 300 kader guna mempercepat penemuan kasus malaria dan mengobati,  sehingga dapat  mempercepat proses menekan temuan kasus.

Menurutnya, kader malaria ini adalah   perpanjangan tangan pemerintah dalam hal ini  dari Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan yang bertugas. Sehingga dengan kehadiran mereka, tentunya sangat membantu upaya pemerintah dalam menekan penyakit malaria .

Untuk menekan penyakit malaria ini tentunya harus didukung oleh ketersediaan obat-obatan. Karena itu, pihaknya juga selalu melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Kementerian Kesehatan,  terkait ketersediaan obat malaria agar selalu ada. “Dari hasil pemantauan terkait ketersediaan obat malaria,  saat ini sangat cukup,” kata Khairul Lie.

Baca Juga :  SK Perhutanan Sosial dan Hutan Adat Diserahkan

Dia menambahkan, penyakit malaria masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di Kabupaten Jayapura dan menduduki peringkat ketiga pada 2021 sebagai daerah dengan kasus malaria tertinggi di Indonesia.(roy/ary)

SENTANI-Temuan kasus malaria di Kabupaten Jayapura meningkat signifikan dari  tahun 2022 hingga awal tahun 2022 ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan, di tahun 2022, jumlah kasus malaria yang ditemukan sebanyak 24 ribu kasus. Sementara memasuki tahun 2023 ini, jumlah kasus yang sudah ditemukan mencapai 40 ribu kasus.

“Menemukan peningkatan jumlah kasus penyakit malaria dari sebanyak 24 ribu di 2022, naik menjadi 40 ribu kasus di awal 2023” kata Khairul Lie, kepada wartawan belum lama ini.

Dikatakan,  dari jumlah penemuan kasus malaria yang sudah ditemukan pada 2023 ini, pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah strategis ke depan agar di tahun 2024 angka malaria bisa ditekan.

Baca Juga :  Tabi dan Saireri Jadi Provinsi Induk, IPM Papua di Urutan 60

“Kami berharap dengan penemuan kasus yang begitu banyak, maka penularannya dapat diminimalkan dan angka malaria menurun sampai di tahun 2024 nanti,” katanya.

Lanjut dia, untuk menekan penyakit malaria ini, Dinkes kabupaten Jayapura telah melatih 300 kader guna mempercepat penemuan kasus malaria dan mengobati,  sehingga dapat  mempercepat proses menekan temuan kasus.

Menurutnya, kader malaria ini adalah   perpanjangan tangan pemerintah dalam hal ini  dari Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan yang bertugas. Sehingga dengan kehadiran mereka, tentunya sangat membantu upaya pemerintah dalam menekan penyakit malaria .

Untuk menekan penyakit malaria ini tentunya harus didukung oleh ketersediaan obat-obatan. Karena itu, pihaknya juga selalu melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Kementerian Kesehatan,  terkait ketersediaan obat malaria agar selalu ada. “Dari hasil pemantauan terkait ketersediaan obat malaria,  saat ini sangat cukup,” kata Khairul Lie.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Provinsi Alokasikan Rp 2 Miliar

Dia menambahkan, penyakit malaria masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di Kabupaten Jayapura dan menduduki peringkat ketiga pada 2021 sebagai daerah dengan kasus malaria tertinggi di Indonesia.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya