Dinkes Fokus Tingkatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

SENTANI – Terkait dengan upaya Dinas Kesehatan dalam penanganan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Bahan Berbahaya dan Beracun B3 di Lingkungan Puskesmas Kab. Jayapura,  Dinkes Kab. Jayapura bersama Unicef melaksanakan program tersebut, dengan cara menyediakan pengelolaan IPAL pada beberapa Puskesmas yang ada.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Manik Sihotang mengatakan bahwa upaya mengelola limbah medis di Puskesmas Kabupaten Jayapura terus diupayakan.

“Pengelolaan limbah medis ini harus ditangani dengan baik, karena sering terjadi di   masyarakat yang berobat di Puskesmas malah mendapatkan penyakit baru menular  akibat pengelolaan  IPAL tidak baik,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (24/6) kemarin.

Lanjutnya, limbah medis, ada dua yaitu limbah padat dan cair, yang mana saat ini untuk Puskesmas Waibu Doyo Baru, pihaknya bersama Unicef dengan mitranya Gapai melakukan sosialisasi pengelolaan IPAL langsung di Puskesmas Waibu.

“Kami dengan UNICEF melalui Gapai dan seluruh petugas Puskesmas yang ada di Puskesmas Waibu, melalu tata kelola limbah cair, kami buat dalam bentuk pelatihan, supaya bukan hanya petugas sanitasi saja, tetapi tenaga medis lainnya juga dapat monitoring pengelolaan IPAL tersebut, yang mana satu alat IPAL Rp 600 juta, ” jelasnya.

Sementara itu Human Resources (HR) Office Gapai, Reza Jonathan  menjelaskan, pengelolaan air limbah dari Puskesmas di Kabupaten Jayapura, ada 4 Puskesmas yang sudah memiliki fasilitas tersebut. Hanya saja masih terkendala pada jaringan kelistrikan, sehingga pengoptimalan IPAL tersebut tidak berjalan dengan baik.

“Kami bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura mendukung semua fasilitas pengelolaan limbah, yaitu dari 24 Puskesmas, kami mengelola 10  Puskesmas, ” terangnya.

Saat ini juga sedang dilakukan rehabilitasi di beberapa Puskesmas dari 10 Puskesmas, baik penyediaan toilet bagi difabel, penyediaan air bersih hingga pengelolaan IPAL.

“Harapan kami dari 10 Puskesmas ini dapat memiliki fasilitas yang lebih baik, sehingga dapat menunjang pelayanan kesehatan yang  lebih baik lagi bagi masyarakat, ” terangnya. (ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI – Terkait dengan upaya Dinas Kesehatan dalam penanganan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Bahan Berbahaya dan Beracun B3 di Lingkungan Puskesmas Kab. Jayapura,  Dinkes Kab. Jayapura bersama Unicef melaksanakan program tersebut, dengan cara menyediakan pengelolaan IPAL pada beberapa Puskesmas yang ada.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Manik Sihotang mengatakan bahwa upaya mengelola limbah medis di Puskesmas Kabupaten Jayapura terus diupayakan.

“Pengelolaan limbah medis ini harus ditangani dengan baik, karena sering terjadi di   masyarakat yang berobat di Puskesmas malah mendapatkan penyakit baru menular  akibat pengelolaan  IPAL tidak baik,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (24/6) kemarin.

Lanjutnya, limbah medis, ada dua yaitu limbah padat dan cair, yang mana saat ini untuk Puskesmas Waibu Doyo Baru, pihaknya bersama Unicef dengan mitranya Gapai melakukan sosialisasi pengelolaan IPAL langsung di Puskesmas Waibu.

“Kami dengan UNICEF melalui Gapai dan seluruh petugas Puskesmas yang ada di Puskesmas Waibu, melalu tata kelola limbah cair, kami buat dalam bentuk pelatihan, supaya bukan hanya petugas sanitasi saja, tetapi tenaga medis lainnya juga dapat monitoring pengelolaan IPAL tersebut, yang mana satu alat IPAL Rp 600 juta, ” jelasnya.

Sementara itu Human Resources (HR) Office Gapai, Reza Jonathan  menjelaskan, pengelolaan air limbah dari Puskesmas di Kabupaten Jayapura, ada 4 Puskesmas yang sudah memiliki fasilitas tersebut. Hanya saja masih terkendala pada jaringan kelistrikan, sehingga pengoptimalan IPAL tersebut tidak berjalan dengan baik.

“Kami bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura mendukung semua fasilitas pengelolaan limbah, yaitu dari 24 Puskesmas, kami mengelola 10  Puskesmas, ” terangnya.

Saat ini juga sedang dilakukan rehabilitasi di beberapa Puskesmas dari 10 Puskesmas, baik penyediaan toilet bagi difabel, penyediaan air bersih hingga pengelolaan IPAL.

“Harapan kami dari 10 Puskesmas ini dapat memiliki fasilitas yang lebih baik, sehingga dapat menunjang pelayanan kesehatan yang  lebih baik lagi bagi masyarakat, ” terangnya. (ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos