Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Aniaya Anak dan Istri  hingga Tewas

JAYAPURA – Kejadian  mengerikan terjadi di Kampung Benyom,  Distrik Nimbokrang,  Kabupaten Jayapura Jumat (21/7) siang kemarin. Seorang ibu dan anaknya tewas usai dibacok sang suami atau ayah sang anak. Pelaku berinisial MK yang diduga memiliki  gangguan kejiwaan ini langsung kabur  usai membacok keduanya.  Kepolisian Resor Jayapura saat ini tengah melakukan pengejaran.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa peristiwa tragis ini melibatkan korban bernama Wandingen Kekri dan Roheni, yang merupakan istri dan anak sambung dari pelaku berinisial MK.  “Lagi dilakukan pengejaran oleh anggota Polres Jayapura,” singkat Kabid Humas.

Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, menjelaskan kronologi kejadiannya  dimana menurut keterangan saksi FW,  saat itu kedua korban baru saja datang dari Sentani. Setiba di rumah di Kampung Benyom, pelaku tiba-tiba marah dan mengambil parang di ruang tengah. \

Baca Juga :  Sekda Sarmi Dibacok, Enam Warga Dilaporkan Terkena Tembakan

“Dengan parang tersebut, kemudian pelaku menganiaya Wandingen Kekri di bagian kepala. Saksi yang melihat kejadian tersebut langsung mengamankan dan membawa korban ke Puskesmas Nimbokrang,” ucapnya.

Kapolres melanjutkan, setelah itu, pelaku mengejar Roheni ke jalan dan langsung menganiaya korban dengan parang di bagian leher dan mulut, yang menyebabkan korban meninggal dunia di tempat. “Aparat kepolisian yang mengetahui kejadian tersebut langsung menuju ke TKP dan selanjutnya membawa Roheni yang tergeletak di jalan ke Puskesmas Nimbokrang,” beber Kapolres.

Ia menambahkan, pelaku berhasil melarikan diri sebelum aparat tiba di TKP dan saat ini aparat tengah melakukan penelusuran guna mencari keberadaan pelaku. Diketahui pelaku sudah pernah melakukan tindakan penganiayaan pada tahun 2013 dan telah dilakukan proses hukum, namun pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Juga :  Pimpinan OPD Diminta Tuntaskan Laporan Keuangan

Saat ini sedang dilakukan upaya penangkapan terhadap pelaku guna menghindari adanya korban selanjutnya mengingat pelaku beberapa kali melakukan hal yang sama terhadap warga maupun pengendara yang melintas.

Situasi ini menuntut upaya maksimal dari aparat kepolisian untuk menangani kasus ini secara cepat dan menyeluruh demi keamanan masyarakat. “Kami juga mengantisipasi jangan sampai masyarakat yang merasa tidak nyaman justru menghakimi pelaku,” tutupnya. (ade/ary)

JAYAPURA – Kejadian  mengerikan terjadi di Kampung Benyom,  Distrik Nimbokrang,  Kabupaten Jayapura Jumat (21/7) siang kemarin. Seorang ibu dan anaknya tewas usai dibacok sang suami atau ayah sang anak. Pelaku berinisial MK yang diduga memiliki  gangguan kejiwaan ini langsung kabur  usai membacok keduanya.  Kepolisian Resor Jayapura saat ini tengah melakukan pengejaran.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa peristiwa tragis ini melibatkan korban bernama Wandingen Kekri dan Roheni, yang merupakan istri dan anak sambung dari pelaku berinisial MK.  “Lagi dilakukan pengejaran oleh anggota Polres Jayapura,” singkat Kabid Humas.

Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, menjelaskan kronologi kejadiannya  dimana menurut keterangan saksi FW,  saat itu kedua korban baru saja datang dari Sentani. Setiba di rumah di Kampung Benyom, pelaku tiba-tiba marah dan mengambil parang di ruang tengah. \

Baca Juga :  Dana Hibah Bencana Banjir Bandang Sudah Diaudit

“Dengan parang tersebut, kemudian pelaku menganiaya Wandingen Kekri di bagian kepala. Saksi yang melihat kejadian tersebut langsung mengamankan dan membawa korban ke Puskesmas Nimbokrang,” ucapnya.

Kapolres melanjutkan, setelah itu, pelaku mengejar Roheni ke jalan dan langsung menganiaya korban dengan parang di bagian leher dan mulut, yang menyebabkan korban meninggal dunia di tempat. “Aparat kepolisian yang mengetahui kejadian tersebut langsung menuju ke TKP dan selanjutnya membawa Roheni yang tergeletak di jalan ke Puskesmas Nimbokrang,” beber Kapolres.

Ia menambahkan, pelaku berhasil melarikan diri sebelum aparat tiba di TKP dan saat ini aparat tengah melakukan penelusuran guna mencari keberadaan pelaku. Diketahui pelaku sudah pernah melakukan tindakan penganiayaan pada tahun 2013 dan telah dilakukan proses hukum, namun pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Juga :  Belum Semua Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka

Saat ini sedang dilakukan upaya penangkapan terhadap pelaku guna menghindari adanya korban selanjutnya mengingat pelaku beberapa kali melakukan hal yang sama terhadap warga maupun pengendara yang melintas.

Situasi ini menuntut upaya maksimal dari aparat kepolisian untuk menangani kasus ini secara cepat dan menyeluruh demi keamanan masyarakat. “Kami juga mengantisipasi jangan sampai masyarakat yang merasa tidak nyaman justru menghakimi pelaku,” tutupnya. (ade/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya