Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Korban Banjir Diperkirakan Terus Bertambah

Salah suatu daerah pemukiman warga di  BTN Nauli yang rata diterjang banjir bandang, Sabtu (16/3), malam. (FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3), malam yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah titik hingga menimbulkan korban jiwa. Bahkan diperkirakan, sampai saat ini, jumlah warga yang meninggal terus bertambah sejak pagi hari dilakukan evakuasi. Jumlah korban sekitar puluhan sementara yang mengungsi ribuan jiwa.

“Hingga pukul 17 00 WIT, yang terupdate korban meninggal sudah mencapai 70-an orang dan sudah teridentifikasi, yang mengungsi  lebih dari 4 ribu jiwa,”kata Kapendam XVII Cenderawasih, Kol.Inf. M.Aidi kepada wartawan saat ditemui di Posko utama di Gunung Merah, Minggu (17/3).

Menurutnya, jumlah korban ini dipastikan terus bertambah seiring adanya upaya evakuasi dan pencarian yang dilakukan oleh tim penyelamat gabungan di Kabupaten Jayapura.

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura bersama BPBD, BNPB  dan seluruh instansi teknis terkait yang didukung dengan anggota TNI/ Polri sedang melakukan evakuasi di lokasi kejadian. Hingga berita ini ditulis, diperkirakan jumlah  korban jiwa dan kerugian material dipastikan akan  terus bertambah. Sebab tim tangggap darurat masih terus melakukan upaya pencarian.

Baca Juga :  Dipengaruhi Miras, Usai Tabrak Motor Pengemudi Amankan Diri ke Mapolres

Kasdam XVII Cenderwasih Brigjen TNI Irham mengatakan, sesuai instruksi bupati Kabupaten Jayapura, Posko ini akan terus disiagakan hingga 14 hari ke depan di Kompleks Kantor Bupati Kabupaten Jayapura tepatnya di Gunung Merah. 

“Yang di ibukota provinsi juga kita sudah  sepakat bangun satu  Posko tanggap darurat di Kabupaten Jayapura. Karena   melihat kondisi yang paling parah dari  kejadian kemarin di Kabupaten Jayapura,” kata Brigjen Irham.

Pantauan  Cenderawasih Pos,  hingga saat ini proses evakuasi sedang berlangsung. Beberapa alat berat sudah dikerahkan sejak pagi hari untuk membersihkan sampah dan lumpur yang menutupi jalan utama Kota Sentani. Setidaknya ada beberapa titik yang paling parah dari kejadian banjir bandang yang menimpa Kota Kabupaten Jayapura kemarin, seperti dijalan Sosial mulai depan Batalyon 751, Jalan Doyo, lokasi apron pesawat dan helicopter di Adven. Satu pesawat dan helicopter juga terhanyut banjir.  Tidak hanya itu, kompleks Perumahan Nauli yang  terletak di samping RSUD Yowari rata dengan tanah. Dari hasil pantauan kompleks pemukiman itu kini sudah berubah menjadi sungai besar yang langsung bersumber dari atas kaki gunung.

Baca Juga :  Pemerintah Wacanakan Bayar Pajak Melalui Go Pay

Muhamad, salah satu korban warga perumahan Nauli yang lolos dari terjangan peristiwa maut itu mengatakan, banjir bandang yang menerjang pemukiman warga perumahan BTN Nauli terjadi sangat mengejutkan. 

“Air datang sangat besar beserta pohon besar, banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan diri,”katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Yauwari, Petronela Risamasu mengatakan, untuk menampung dan merawat sejumlah korban yang terkena dampak dari peristiwa itu pihaknya telah menyiagakan Puskesmas Sentani dan juga RSUD Sentani serta rumah sakit Dian Harapan dan RS Bhayangkara Jayapura.”Kami tetap siaga sampai proses evakuasi selesai,” ungkapnya. (roy/tho)

Salah suatu daerah pemukiman warga di  BTN Nauli yang rata diterjang banjir bandang, Sabtu (16/3), malam. (FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3), malam yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah titik hingga menimbulkan korban jiwa. Bahkan diperkirakan, sampai saat ini, jumlah warga yang meninggal terus bertambah sejak pagi hari dilakukan evakuasi. Jumlah korban sekitar puluhan sementara yang mengungsi ribuan jiwa.

“Hingga pukul 17 00 WIT, yang terupdate korban meninggal sudah mencapai 70-an orang dan sudah teridentifikasi, yang mengungsi  lebih dari 4 ribu jiwa,”kata Kapendam XVII Cenderawasih, Kol.Inf. M.Aidi kepada wartawan saat ditemui di Posko utama di Gunung Merah, Minggu (17/3).

Menurutnya, jumlah korban ini dipastikan terus bertambah seiring adanya upaya evakuasi dan pencarian yang dilakukan oleh tim penyelamat gabungan di Kabupaten Jayapura.

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura bersama BPBD, BNPB  dan seluruh instansi teknis terkait yang didukung dengan anggota TNI/ Polri sedang melakukan evakuasi di lokasi kejadian. Hingga berita ini ditulis, diperkirakan jumlah  korban jiwa dan kerugian material dipastikan akan  terus bertambah. Sebab tim tangggap darurat masih terus melakukan upaya pencarian.

Baca Juga :  Pemerintah Wacanakan Bayar Pajak Melalui Go Pay

Kasdam XVII Cenderwasih Brigjen TNI Irham mengatakan, sesuai instruksi bupati Kabupaten Jayapura, Posko ini akan terus disiagakan hingga 14 hari ke depan di Kompleks Kantor Bupati Kabupaten Jayapura tepatnya di Gunung Merah. 

“Yang di ibukota provinsi juga kita sudah  sepakat bangun satu  Posko tanggap darurat di Kabupaten Jayapura. Karena   melihat kondisi yang paling parah dari  kejadian kemarin di Kabupaten Jayapura,” kata Brigjen Irham.

Pantauan  Cenderawasih Pos,  hingga saat ini proses evakuasi sedang berlangsung. Beberapa alat berat sudah dikerahkan sejak pagi hari untuk membersihkan sampah dan lumpur yang menutupi jalan utama Kota Sentani. Setidaknya ada beberapa titik yang paling parah dari kejadian banjir bandang yang menimpa Kota Kabupaten Jayapura kemarin, seperti dijalan Sosial mulai depan Batalyon 751, Jalan Doyo, lokasi apron pesawat dan helicopter di Adven. Satu pesawat dan helicopter juga terhanyut banjir.  Tidak hanya itu, kompleks Perumahan Nauli yang  terletak di samping RSUD Yowari rata dengan tanah. Dari hasil pantauan kompleks pemukiman itu kini sudah berubah menjadi sungai besar yang langsung bersumber dari atas kaki gunung.

Baca Juga :  600-an Calon ASN Terima SK Definitif

Muhamad, salah satu korban warga perumahan Nauli yang lolos dari terjangan peristiwa maut itu mengatakan, banjir bandang yang menerjang pemukiman warga perumahan BTN Nauli terjadi sangat mengejutkan. 

“Air datang sangat besar beserta pohon besar, banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan diri,”katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Yauwari, Petronela Risamasu mengatakan, untuk menampung dan merawat sejumlah korban yang terkena dampak dari peristiwa itu pihaknya telah menyiagakan Puskesmas Sentani dan juga RSUD Sentani serta rumah sakit Dian Harapan dan RS Bhayangkara Jayapura.”Kami tetap siaga sampai proses evakuasi selesai,” ungkapnya. (roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya