Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Nyaris Diperkosa, Seorang IRT Dibacok

Sejumlah pekerja rumah  korban bencana banjir bandang saat berkumpul usai membuat laporan polisi  terkait salah seorang istri pekerja bangunan yang dianiaya dan nyaris diperkosa. ( FOTO:Robert Mboik Cepos)

Pelaku Dalam Pengejaran Polisi 

SENTANI-Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial S, istri dari salah satu pekerja bangunan untuk rumah korban banjir bandang Sentani, nyaris diperkosa, Senin (14/9) dini hari sekira pukul 03.00 WIT.

Kepada wartawan, korban mengaku, nyaris diperkosa di tempat tinggalnya di perumahan bagi korban bencana banjir bandang yang terletak di belakang Kantor Bupati Jayapura. Awalnya, korban didatangi oleh pelaku dengan cara mendobrak pintu kamar. Kemudian, pelaku langsung meletakkan parang di leher korban sambil meminta korban melayani nafsu bejat pelaku. 

Korban sempat melakukan pelawanan dengan menendang pelaku sampai terjatuh. Namun pada saat itu, pelaku kembali berusaha menguasai korban. Karena terus mendapatkan perlawanan, pelaku kemudian membacok korban di bagian lengan dan bagian dada sebelah kanan.

“Saat kejadian, suami saya juga sedang mengejar pelaku lain karena mereka berjumlah 6 orang,” katanya.

Baca Juga :  Gugus Tugas Harus Tegas Terhadap Kegiatan Yang Melanggar Prokes

Sementara itu, kontraktor pelaksana pekerjaan perumahan bagi warga korban banjir bandang Sentani itu, Andi Umar Madeali mengatakan, gangguan Kamtibmas yang dilakukan oleh sejumlah oknum masyarakat di tempat kerjanya itu sudah dilakukan berulang kali. Bahkan terhitung ada sekitar 14 HP yang sudah raib dicuri. 

“HP dari tukang saya ini sudah seringkali dicuri, jumlahnya 14 HP, begitu juga uang,” jelasnya.

Bahkan sebelumnya, salah seorang pekerjanya juga mengalami luka di kepala akibat dibacok oleh seorang yang dalam pengaruh minuman keras. Menurutnya, kejadian itu sudah pernah dilaporkan ke Polres Jayapura.

“Tadi juga kami kembali melaporkan kasus yang terjadi semalam, kami berharap supaya polisi segera mengusut pelakunya dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jayapura, Hanna Hikoyabi mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh para pelaku baik melakukan penganiayaan maupun pencurian terhadap barang-barang milik pekerja merupakan suatu hal yang sangat memprihatinkan.Oleh karena itu, dia meminta kepada pihak Polres Jayapura supaya mengusut dan menangkap para pelaku serta diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca Juga :  Pantau Wilayah Terisolir, Bupati akan Gunakan Helicopter

“Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian supaya menghadirkan pos keamanan di kompleks pekerjaan, supaya mereka tidak terganggu dan mereka bisa menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Jayapura AKBP Victor Mackbon menegaskan, setelah menerima laporan, pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan yang sudah disampaikan oleh korban.

“Kami sudah menerima laporan dan kami akan mengejar dan menangkap pelakunya, penganiayaan dan juga pelaku pencurian yang sangat meresahkan itu,”tambahnya. (roy/tho)

Sejumlah pekerja rumah  korban bencana banjir bandang saat berkumpul usai membuat laporan polisi  terkait salah seorang istri pekerja bangunan yang dianiaya dan nyaris diperkosa. ( FOTO:Robert Mboik Cepos)

Pelaku Dalam Pengejaran Polisi 

SENTANI-Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial S, istri dari salah satu pekerja bangunan untuk rumah korban banjir bandang Sentani, nyaris diperkosa, Senin (14/9) dini hari sekira pukul 03.00 WIT.

Kepada wartawan, korban mengaku, nyaris diperkosa di tempat tinggalnya di perumahan bagi korban bencana banjir bandang yang terletak di belakang Kantor Bupati Jayapura. Awalnya, korban didatangi oleh pelaku dengan cara mendobrak pintu kamar. Kemudian, pelaku langsung meletakkan parang di leher korban sambil meminta korban melayani nafsu bejat pelaku. 

Korban sempat melakukan pelawanan dengan menendang pelaku sampai terjatuh. Namun pada saat itu, pelaku kembali berusaha menguasai korban. Karena terus mendapatkan perlawanan, pelaku kemudian membacok korban di bagian lengan dan bagian dada sebelah kanan.

“Saat kejadian, suami saya juga sedang mengejar pelaku lain karena mereka berjumlah 6 orang,” katanya.

Baca Juga :  Diusulkan 453 WBP Narkotika Kelas II A Jayapura Dapat Remisi Umum

Sementara itu, kontraktor pelaksana pekerjaan perumahan bagi warga korban banjir bandang Sentani itu, Andi Umar Madeali mengatakan, gangguan Kamtibmas yang dilakukan oleh sejumlah oknum masyarakat di tempat kerjanya itu sudah dilakukan berulang kali. Bahkan terhitung ada sekitar 14 HP yang sudah raib dicuri. 

“HP dari tukang saya ini sudah seringkali dicuri, jumlahnya 14 HP, begitu juga uang,” jelasnya.

Bahkan sebelumnya, salah seorang pekerjanya juga mengalami luka di kepala akibat dibacok oleh seorang yang dalam pengaruh minuman keras. Menurutnya, kejadian itu sudah pernah dilaporkan ke Polres Jayapura.

“Tadi juga kami kembali melaporkan kasus yang terjadi semalam, kami berharap supaya polisi segera mengusut pelakunya dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jayapura, Hanna Hikoyabi mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh para pelaku baik melakukan penganiayaan maupun pencurian terhadap barang-barang milik pekerja merupakan suatu hal yang sangat memprihatinkan.Oleh karena itu, dia meminta kepada pihak Polres Jayapura supaya mengusut dan menangkap para pelaku serta diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca Juga :  Pantau Wilayah Terisolir, Bupati akan Gunakan Helicopter

“Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian supaya menghadirkan pos keamanan di kompleks pekerjaan, supaya mereka tidak terganggu dan mereka bisa menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Jayapura AKBP Victor Mackbon menegaskan, setelah menerima laporan, pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan yang sudah disampaikan oleh korban.

“Kami sudah menerima laporan dan kami akan mengejar dan menangkap pelakunya, penganiayaan dan juga pelaku pencurian yang sangat meresahkan itu,”tambahnya. (roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya