Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Masih Ada ‘Kolam’ Jalan Menuju Pelabuhan Depapre

KOLAM-Ruas Jalan Sentani-Depapre yang mengalami kerusakan yang sangat parah hingga menimbulkan genangan air yang menyerupai kolam di tengah jalan, tepatnya di Kampung Dosay Sentani Barat, Kamis (14/1). ( FOTO: Robert Mboik/Cepos)

-Bupati Awoitauw: Apapun Alasannya Kapal Tol Laut Sandar 24 Januari 

SENTANI-Pelabuhan peti kemas yang terletak di Distrik Depapre Kabupaten Jayapura sudah sangat siap untuk disinggahi kapal tol laut. Sesuai rencana kapal tol laut itu akan sandar perdana  di Pelabuhan Depapre pada tanggal 24 Januari mendatang.  Baik Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Kabupaten Jayapura sangat antusias dan optimis bahwa program tol laut yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo itu akan memberikan pengaruh besar, secara khusus dalam menekan disparitas harga antara Jawa dan Papua. Setidaknya, melalui program tol laut itu, percepatan pembangunan Papua melalui pendekatan ekonomi bisa terwujut.

Kendati demikian, program tol laut itu saat ini belum semulus apa yang direncanakan.  Karena meskipun pelabuhan laut khusus peti kemas itu sudah berdiri kokoh di Depapre, masalah lain muncul. Misalnya keberaadaan ruas jalan dari Sentani Depapre hingga saat ini rusak parah.  Sudah otomatis, distribusi barang yang diangkut menggunakan tol laut melalui pintu masuk pelabuhan Depapre itu tidak lagi dijemput kontainer peti kemas. 

Apa alasanya seperti kerusakan jalan dari Sentani menuju Depapre sudah sangat parah dan sudah seperti ‘Kolam’ ditengah jalan dan itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Selain itu, jalanan sempit dan curam juga menjadi masalah berikutnya. Dengan demikian, kendaraan kontainer sudah pasti tidak bisa menggunakan ruas jalan itu.

Baca Juga :  Realisasi Dana Otsus Triwulan I Dinkes 31 Persen

Belakangan ini berbagai sorotan masyarakatpun bermunculan dan dialamatkan kepada pemerintah Kabupaten Jayapura maupun Pemerintah Provinsi Papua yang sampai saat ini belum memperbaiki ruas jalan itu. Mengatasi persoalan jalan ini, pemerintah sebenarnya sudah punya opsi lain, yaitu membangun ruas jalan alternatif yang khusus untuk mobilisasi barang menggunakan kendaraan peti kemas. Hanya saja sampai saat ini ruas jalan itu belum kunjung diselesaikan.

Bertepatan dengan rencana masuknya kapal ke pelabuhan peti kemas Depapre itu, Kamis (14/1) Pejabat Sekda Provinsi Papua Doren Wakerwa dan Bupati Jayapura Mathius awoitauw  bersama sejumlah stakeholder lainnya melakukan kunjungan dan pemantauan mengenai kesiapan pelabuhan peti kemas itu sebelum masuknya kapal tol laut.

 Doren Wakerwa pada kesempatan itu mengatakan Pemprov Papua sebenarnya sangat serius untuk menyelesaikan persoalan ruas Jalan Jayapura menuju Depapre itu. Akan tetapi ada sejumlah persoalan dan kendala yang dihadapi oleh pemerintah sehingga ruas jalan tersebut belum bisa dibangun.

“Banyak kendala masalah persoalan yang muncul sehingga keseriusan itu dia tertunda. Bukan dibatalkan, tertunda. Karena ada masalah-masalah yang perlu kita selesaikan.  Oleh sebab itu ada masalah-masalah jalan yang kita bangun, tapi terkendala masalah sehingga belum kita tindaklanjuti. Sehingga nanti baru kita tindaklanjuti,” ungkap Doren Wakerwa menjawab pertanyaan wartawan di Pelabuhan Peti Kemas Depapre, Kamis (14/1).

Baca Juga :  Hana: Dana Hibah untuk KPU jadi Prioritas Pemkab Jayapura

Dia menyebut Pemprov Papua akan menganggarkan di Anggaran Perubahan APBD 2021 ini untuk memperbaiki ruas jalan yang akan dilalui kontainer untuk pendistribusian barang yang diangkut melalui pelabuhan peti kemas tersebut.

“Hari ini kita belajar kan ini nanti di perubahan setelah saya datang ini, nanti kita lihat dan anggarkan untuk membangun infrastruktur jalan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Mathius Awoitauw, mengatakan, apapun persoalannya saat ini kapal tol laut itu harus standar pada tanggal 24 Januari sesuai dengan yang sudah di rencanakan.

“Apapun yang terjadi tanggal 24 itu kapal tol laut harus sandar di sini,” kata Mathius.

Pemerintahpun telah menyiapkan skema pengangkutan atau pendistribusian barang yang diangkut melalui Pelabuhan Depapre itu akan didistribusikan ke kota dengan angkutan kendaraan truk roda 6. (roy/gin).

KOLAM-Ruas Jalan Sentani-Depapre yang mengalami kerusakan yang sangat parah hingga menimbulkan genangan air yang menyerupai kolam di tengah jalan, tepatnya di Kampung Dosay Sentani Barat, Kamis (14/1). ( FOTO: Robert Mboik/Cepos)

-Bupati Awoitauw: Apapun Alasannya Kapal Tol Laut Sandar 24 Januari 

SENTANI-Pelabuhan peti kemas yang terletak di Distrik Depapre Kabupaten Jayapura sudah sangat siap untuk disinggahi kapal tol laut. Sesuai rencana kapal tol laut itu akan sandar perdana  di Pelabuhan Depapre pada tanggal 24 Januari mendatang.  Baik Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Kabupaten Jayapura sangat antusias dan optimis bahwa program tol laut yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo itu akan memberikan pengaruh besar, secara khusus dalam menekan disparitas harga antara Jawa dan Papua. Setidaknya, melalui program tol laut itu, percepatan pembangunan Papua melalui pendekatan ekonomi bisa terwujut.

Kendati demikian, program tol laut itu saat ini belum semulus apa yang direncanakan.  Karena meskipun pelabuhan laut khusus peti kemas itu sudah berdiri kokoh di Depapre, masalah lain muncul. Misalnya keberaadaan ruas jalan dari Sentani Depapre hingga saat ini rusak parah.  Sudah otomatis, distribusi barang yang diangkut menggunakan tol laut melalui pintu masuk pelabuhan Depapre itu tidak lagi dijemput kontainer peti kemas. 

Apa alasanya seperti kerusakan jalan dari Sentani menuju Depapre sudah sangat parah dan sudah seperti ‘Kolam’ ditengah jalan dan itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Selain itu, jalanan sempit dan curam juga menjadi masalah berikutnya. Dengan demikian, kendaraan kontainer sudah pasti tidak bisa menggunakan ruas jalan itu.

Baca Juga :  Kab. Jayapura Wakili Papua Ikut Pesparawi Nasional

Belakangan ini berbagai sorotan masyarakatpun bermunculan dan dialamatkan kepada pemerintah Kabupaten Jayapura maupun Pemerintah Provinsi Papua yang sampai saat ini belum memperbaiki ruas jalan itu. Mengatasi persoalan jalan ini, pemerintah sebenarnya sudah punya opsi lain, yaitu membangun ruas jalan alternatif yang khusus untuk mobilisasi barang menggunakan kendaraan peti kemas. Hanya saja sampai saat ini ruas jalan itu belum kunjung diselesaikan.

Bertepatan dengan rencana masuknya kapal ke pelabuhan peti kemas Depapre itu, Kamis (14/1) Pejabat Sekda Provinsi Papua Doren Wakerwa dan Bupati Jayapura Mathius awoitauw  bersama sejumlah stakeholder lainnya melakukan kunjungan dan pemantauan mengenai kesiapan pelabuhan peti kemas itu sebelum masuknya kapal tol laut.

 Doren Wakerwa pada kesempatan itu mengatakan Pemprov Papua sebenarnya sangat serius untuk menyelesaikan persoalan ruas Jalan Jayapura menuju Depapre itu. Akan tetapi ada sejumlah persoalan dan kendala yang dihadapi oleh pemerintah sehingga ruas jalan tersebut belum bisa dibangun.

“Banyak kendala masalah persoalan yang muncul sehingga keseriusan itu dia tertunda. Bukan dibatalkan, tertunda. Karena ada masalah-masalah yang perlu kita selesaikan.  Oleh sebab itu ada masalah-masalah jalan yang kita bangun, tapi terkendala masalah sehingga belum kita tindaklanjuti. Sehingga nanti baru kita tindaklanjuti,” ungkap Doren Wakerwa menjawab pertanyaan wartawan di Pelabuhan Peti Kemas Depapre, Kamis (14/1).

Baca Juga :  Polres Siap Menuju WBBM

Dia menyebut Pemprov Papua akan menganggarkan di Anggaran Perubahan APBD 2021 ini untuk memperbaiki ruas jalan yang akan dilalui kontainer untuk pendistribusian barang yang diangkut melalui pelabuhan peti kemas tersebut.

“Hari ini kita belajar kan ini nanti di perubahan setelah saya datang ini, nanti kita lihat dan anggarkan untuk membangun infrastruktur jalan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Mathius Awoitauw, mengatakan, apapun persoalannya saat ini kapal tol laut itu harus standar pada tanggal 24 Januari sesuai dengan yang sudah di rencanakan.

“Apapun yang terjadi tanggal 24 itu kapal tol laut harus sandar di sini,” kata Mathius.

Pemerintahpun telah menyiapkan skema pengangkutan atau pendistribusian barang yang diangkut melalui Pelabuhan Depapre itu akan didistribusikan ke kota dengan angkutan kendaraan truk roda 6. (roy/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya