Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Gebrakan Temukan Malaria, 8.998 Orang Positif

SENTANI- Gebrakan temukan malaria yang dilakukan oleh seluruh kader-kader malaria yang tersebar di kampung-kampung dari 19 distrik yang ada di Kabupaten Jayapura membuahkan hasil yang baik.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura. Edward Sihotang mengungkapkan, setidaknya sampai pada Senin (10/10)  dari sekian ribu masyarakat di Kabupaten Jayapura yang diperiksa sampel darahnya,  terdapat 8.998 orang yang dinyatakan positif mengandung plasma malaria di dalam sel darahnya.

“Gebrakan temukan malaria ini pada dasarnya adalah upaya penemuan kasus secara dini, sehingga potensi penularan akibat plasmodium di dalam darah pada orang sakit yang tidak dilayani atau tidak ditemukan dengan cepat,  tidak cepat meluas atau tersebar,”ungkapnya.

Lanjutnya, seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 64-94% dari seluruh penderita malaria itu berasal dari kasus yang tidak bergejala.  Artinya dari 100 orang,  ada 60 sampai 90 orang terkena malaria tapi tanpa gejala. 

Baca Juga :  Pemilik Rumah Produksi Ballo Resmi Tersangka

Apabila tidak melakukan pencegahan maka dia berpotensi menularkan penyakit malaria ke orang lain yang tidak sakit.  Yang tidak sakit kemudian menjadi sakit akhirnya kasusnya menjadi tinggi.

Oleh karena itu pemerintah memprogramkan menemukan malaria secara dini, yang dilakukan melalui pemeriksaan atau survei darah secara umum atau massal. “Sekarang semua kader bergerak,  melakukan pemeriksaan darah ke semua penduduk.

 Karena akan ketahuan mana yang malaria tidak bergejala. Langkah berikutnya, kader bersama petugas langsung memberikan pengobatan.  Mereka kasih obat malaria dan minum di tempat selama 3 hari,” jelasnya.

Gebrakan berikutnya melalui lingkungan dengan membagikan kelambu anti malaria,  kemudian desinfeksi dan fogging. Jadi ketika ada  nyamuk malaria dan manusia yang terkena malaria itu semua ditangani melalui proses . 

Baca Juga :  Jelang Nataru Masyarakat Diimbau Jaga Kamtibmas

Kemungkinan kasus akan naik dengan cepat tetapi kita juga akan dapat maksimal,  karena akan turun melalui pengobatan yang sudah diberikan.”Itulah proses gebrakan malaria yang sedang dilakukan sekarang,” katanya.

Dia menambahkan,  ribuan Orang yang terdeteksi dalam pemeriksaan temukan malaria ini sudah langsung ditangani oleh kader dan petugas kesehatan,  dengan meminum obat malaria selama 3 hari berturut-turut.  (roy/ary)

SENTANI- Gebrakan temukan malaria yang dilakukan oleh seluruh kader-kader malaria yang tersebar di kampung-kampung dari 19 distrik yang ada di Kabupaten Jayapura membuahkan hasil yang baik.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura. Edward Sihotang mengungkapkan, setidaknya sampai pada Senin (10/10)  dari sekian ribu masyarakat di Kabupaten Jayapura yang diperiksa sampel darahnya,  terdapat 8.998 orang yang dinyatakan positif mengandung plasma malaria di dalam sel darahnya.

“Gebrakan temukan malaria ini pada dasarnya adalah upaya penemuan kasus secara dini, sehingga potensi penularan akibat plasmodium di dalam darah pada orang sakit yang tidak dilayani atau tidak ditemukan dengan cepat,  tidak cepat meluas atau tersebar,”ungkapnya.

Lanjutnya, seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 64-94% dari seluruh penderita malaria itu berasal dari kasus yang tidak bergejala.  Artinya dari 100 orang,  ada 60 sampai 90 orang terkena malaria tapi tanpa gejala. 

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Tidak Mudah Terprovokasi

Apabila tidak melakukan pencegahan maka dia berpotensi menularkan penyakit malaria ke orang lain yang tidak sakit.  Yang tidak sakit kemudian menjadi sakit akhirnya kasusnya menjadi tinggi.

Oleh karena itu pemerintah memprogramkan menemukan malaria secara dini, yang dilakukan melalui pemeriksaan atau survei darah secara umum atau massal. “Sekarang semua kader bergerak,  melakukan pemeriksaan darah ke semua penduduk.

 Karena akan ketahuan mana yang malaria tidak bergejala. Langkah berikutnya, kader bersama petugas langsung memberikan pengobatan.  Mereka kasih obat malaria dan minum di tempat selama 3 hari,” jelasnya.

Gebrakan berikutnya melalui lingkungan dengan membagikan kelambu anti malaria,  kemudian desinfeksi dan fogging. Jadi ketika ada  nyamuk malaria dan manusia yang terkena malaria itu semua ditangani melalui proses . 

Baca Juga :  Bupati MA Dideklarasikan jadi Cagub Papua

Kemungkinan kasus akan naik dengan cepat tetapi kita juga akan dapat maksimal,  karena akan turun melalui pengobatan yang sudah diberikan.”Itulah proses gebrakan malaria yang sedang dilakukan sekarang,” katanya.

Dia menambahkan,  ribuan Orang yang terdeteksi dalam pemeriksaan temukan malaria ini sudah langsung ditangani oleh kader dan petugas kesehatan,  dengan meminum obat malaria selama 3 hari berturut-turut.  (roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya