Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Sentani Makin Kumuh, Pasar Ikan ‘Pindah’ ke Jalan Umum

SENTANI- Kota Sentani yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Jayapura, sekaligus merupakan salah satu kabupaten tertua di Propinsi Papua, kini terlihat semakin jorok, semrawut dan tidak tertata.

Disatu sisi, Kabupaten Jayapura ini merupakan akses pintu masuk orang dari luar ke Papua terutama melalui jalur penerbangan. Namun mirisnya alih-alih mendapatkan pemandangan yang elok dan indah, justru sebaliknya.

Misalnya aktivitas penjualan pakaian bekas dimalam hari disekitar jembatan Warno, termasuk ruko yang menjual sayur-sayuran dan aneka jenis jualan lainya yang mungkin tidak sesuai izin operasinya. Belum lagi kehadiran penjual ikan dibeberapa titik dijalan utama Kota Sentani.

“Sangat-sangat jorok memang, kota ini sangat semrawut sekali. Bagaimana pasar ikan bisa pindah ke jalan utama ditengah kota ini,” kata ketua Pemuda Peduli Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura, Manase Taime, Rabu (11/1).

Baca Juga :  Sejumlah Tempat Wisata Ditata Jelang PON

Dia mengaku tidak tahan menyaksikan kondisi dan penataan kota Sentani saat ini yang terkesan tidak diperhatikan dengan baik. Seharusnya sebagai pusat kota dan ibu kota dari kabupaten tertua di Papua, Kota Sentani seharusnya menampilkan keindahan, keelokan. Yang lebih memperihatinkan lagi kata dia, kondisi ini seperti dibiarkan begitu saja. Karena itu, sebagai wujud kepedulianya, dia dengan berani menegur beberapa pedagang ikan yang menjual ikan dijalan utama Kota Sentani.

“Saya menegur yang jualan dipinggir jalan utama Kota Sentani. Tidak boleh berjualan dipusat kota, kota ini harus terlihat indah. Kami sangat mengharapkan kepada pak Pj Bupati supaya melihat masalah ini. Ini jangan dibiarkan,”pintanya.

Baca Juga :  Dinas TPH Bagikan Sayuran Non Organik bagi Warga Pasar Lama

“Termasuk disekitar jalan genyem itu, macam daerah kumuh, kotor. Ini kota kha apa ini, seperti tidak ada pemerintah begitu. Saya minta kepada pak PJ bupati Jayapura supaya lakukan penertiban,” tambahnya. (roy/gin).

SENTANI- Kota Sentani yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Jayapura, sekaligus merupakan salah satu kabupaten tertua di Propinsi Papua, kini terlihat semakin jorok, semrawut dan tidak tertata.

Disatu sisi, Kabupaten Jayapura ini merupakan akses pintu masuk orang dari luar ke Papua terutama melalui jalur penerbangan. Namun mirisnya alih-alih mendapatkan pemandangan yang elok dan indah, justru sebaliknya.

Misalnya aktivitas penjualan pakaian bekas dimalam hari disekitar jembatan Warno, termasuk ruko yang menjual sayur-sayuran dan aneka jenis jualan lainya yang mungkin tidak sesuai izin operasinya. Belum lagi kehadiran penjual ikan dibeberapa titik dijalan utama Kota Sentani.

“Sangat-sangat jorok memang, kota ini sangat semrawut sekali. Bagaimana pasar ikan bisa pindah ke jalan utama ditengah kota ini,” kata ketua Pemuda Peduli Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura, Manase Taime, Rabu (11/1).

Baca Juga :  DPRD Sosialisasikan UU Otsus ke OAP

Dia mengaku tidak tahan menyaksikan kondisi dan penataan kota Sentani saat ini yang terkesan tidak diperhatikan dengan baik. Seharusnya sebagai pusat kota dan ibu kota dari kabupaten tertua di Papua, Kota Sentani seharusnya menampilkan keindahan, keelokan. Yang lebih memperihatinkan lagi kata dia, kondisi ini seperti dibiarkan begitu saja. Karena itu, sebagai wujud kepedulianya, dia dengan berani menegur beberapa pedagang ikan yang menjual ikan dijalan utama Kota Sentani.

“Saya menegur yang jualan dipinggir jalan utama Kota Sentani. Tidak boleh berjualan dipusat kota, kota ini harus terlihat indah. Kami sangat mengharapkan kepada pak Pj Bupati supaya melihat masalah ini. Ini jangan dibiarkan,”pintanya.

Baca Juga :  Populasi Penduduk Meningkat, Kursi di Dewan Bertambah 5

“Termasuk disekitar jalan genyem itu, macam daerah kumuh, kotor. Ini kota kha apa ini, seperti tidak ada pemerintah begitu. Saya minta kepada pak PJ bupati Jayapura supaya lakukan penertiban,” tambahnya. (roy/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya