Friday, March 14, 2025
23.5 C
Jayapura

Banjir Bandang Timbulkan Kerugian Rp 500 Miliar Lebih

Salah satu alat berat yang masih melakukan  pembersihan material sekitar rumah warga  di Jalan Kemiri Sentani, Senin (8/4).( FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura, Sabtu, (16/3), lalu menimbulkan kerugian besar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura. Diperkirakan total kerugian yang dialami Rp 500 miliar lebih.

“Kerugian itu di atas Rp 500 miliar,”ungkap  Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si kepada wartawan di Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah Sentani, Senin (8/4).

Dia menjelaskan, sampai saat ini Pemkab Jayapura terus melakukan pendataan dan perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk pemulihan, khususnya bagi wilayah yang terkena dampak bencana tersebut.

“Kalau untuk membangun, saya pikir data perhitungan pastinya belum ada,”  jelasnya.

Menurutnya, kerusakan yang terbesar terjadi pada infrastruktur  jalan, kantor pemerintah, lembaga pendidikan, tempat-tempat ibadah dan  kawasan pemukiman masyarakat.

Baca Juga :  Disbudpar Dorong Pengelola Obyek Wisata Berikan Kontribusi PAD

Dia mengatakan, ada banyak rumah milik warga yang rusak akibat bencana ini, baik itu rumah yang dibangun secara pribadi maupun rumah yang dibangun melalui pihak pengembang.  Khusus untuk perumahan yang dibangun pihak ketiga atau pengembang, saat ini Pemkab sudah menerima banyak laporan berkaitan dengan kerusakan kawasan pemukiman itu. Untuk itu, dia berharap kepada pihak pengembang untuk bertanggung jawab terhadap kondisi itu.

“Yang namanya bisnis itu ada untung dan ruginya, masa mau untung terus. Kami mengapresiasi pihak pengembang yang saat ini bertanggungjawab dengan mendirikan rumah darurat bagi warganya. Tapi bagi pengembang yang sudah pergi, nanti akan kami undang untuk menyelesaikan ini,”tuturnya.

Baca Juga :  Cukup Bayar Rp 10 Ribu, Bisa Menikmati Pemandangan Indah

Ia menegaskan, masalah yang dialami oleh warga berkaitan dengan kehilangan rumah atau tempat tinggal secara khusus rumah yang dibangun pengembang,  harus ada solusi.(roy/tho)

Salah satu alat berat yang masih melakukan  pembersihan material sekitar rumah warga  di Jalan Kemiri Sentani, Senin (8/4).( FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura, Sabtu, (16/3), lalu menimbulkan kerugian besar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura. Diperkirakan total kerugian yang dialami Rp 500 miliar lebih.

“Kerugian itu di atas Rp 500 miliar,”ungkap  Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si kepada wartawan di Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah Sentani, Senin (8/4).

Dia menjelaskan, sampai saat ini Pemkab Jayapura terus melakukan pendataan dan perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk pemulihan, khususnya bagi wilayah yang terkena dampak bencana tersebut.

“Kalau untuk membangun, saya pikir data perhitungan pastinya belum ada,”  jelasnya.

Menurutnya, kerusakan yang terbesar terjadi pada infrastruktur  jalan, kantor pemerintah, lembaga pendidikan, tempat-tempat ibadah dan  kawasan pemukiman masyarakat.

Baca Juga :  104 100 Lowongan CPNS 2018 Tidak Ada Pelamar

Dia mengatakan, ada banyak rumah milik warga yang rusak akibat bencana ini, baik itu rumah yang dibangun secara pribadi maupun rumah yang dibangun melalui pihak pengembang.  Khusus untuk perumahan yang dibangun pihak ketiga atau pengembang, saat ini Pemkab sudah menerima banyak laporan berkaitan dengan kerusakan kawasan pemukiman itu. Untuk itu, dia berharap kepada pihak pengembang untuk bertanggung jawab terhadap kondisi itu.

“Yang namanya bisnis itu ada untung dan ruginya, masa mau untung terus. Kami mengapresiasi pihak pengembang yang saat ini bertanggungjawab dengan mendirikan rumah darurat bagi warganya. Tapi bagi pengembang yang sudah pergi, nanti akan kami undang untuk menyelesaikan ini,”tuturnya.

Baca Juga :  Kondisi Drainase Pasar Lama Sentani  Dikeluhkan Warga

Ia menegaskan, masalah yang dialami oleh warga berkaitan dengan kehilangan rumah atau tempat tinggal secara khusus rumah yang dibangun pengembang,  harus ada solusi.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya