Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Dorong Ekowisata,  Dishut LH Bangun Homestay di Kampung

JAYAPURA– Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup terus berupaya mengajak masyarakat di Papua untuk tidak merusak dan merambah hutan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Tetapi bisa  memaksimalkan potensi lainnya dari hutan dengan pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua,  Jan Jap Ormuseray (JJO) mengatakan, pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu ini salah satunya dengan  mendorong masyarakat di kampung-kampung dengan memaksimalkan potensi ekowisata yang ada di setiap kampung.

Karena itu kata dia, pemerintah tidak saja membuat aturan tetapi juga memberikan solusi.”Tahun 2023 di APBD perubahan, kami mendapatkan alokasi anggaran untuk membangun homestay,  untuk mendorong ekowisata di kampung dan itu dimulai dari kampung saya dan ada beberapa daerah lain yang kita bangun.

Baca Juga :  Korban Penganiayaan Dapat Trauma Healing

Saya melihat, banyak potensi ekowisata yang perlu digarap sehingga masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya secara ekonomi.  Tentu kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Penjabat Gubernur Papua yang telah mendukung kami dalam menyiapkan anggaran untuk program pemberdayaan ekonomi  masyarakat” kata Jan Jap Ormuseray, Minggu (7/1).

Dia mengatakan, di Kampungnya Yongsu Desoyo,  Distrik Ravenirara, ada potensi wisata alam, air terjun, potensi perikanan, potensi agrowisata terurama buah- buahan seperti Mangga, Durian, Rambutan dan lain sebagainya.

Meski demikian, memang masih dibutuhkan dukungan dari sektor lainya, terutama infrastruktur jalan, jembatan, jaringan telepon dan internet serta pelabuhan rakyat. Semua ini tidak bisa dikerjakan oleh satu bidang dan harus ada kolaborasi dari sektor lain.

Baca Juga :  Cintiya: Lima Palson Diminta Sportif Dalam Pilkada

“Jadi intinya, ketika kami sudah bangun homestay di kampung yang punya potensi seperti ini, selanjutnya kita serahkan ke masyarakat. Mungkin dari kota ada yang mau mancing ikan di kampung, atau mau main ke air terjun, atau kalau musim buah  datang langsung ke kampung. Disini kita sudah siapkan penginapannya. Masyarakat yang kelola, dari situ, masyarakat tidak lagi berpikir untuk merusak hutan. Mereka akan berpikir untuk menjaga hutan dan tentunya pendampingan mesti harus kita lakukan terus,” jelasnya. (roy/ary)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup terus berupaya mengajak masyarakat di Papua untuk tidak merusak dan merambah hutan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Tetapi bisa  memaksimalkan potensi lainnya dari hutan dengan pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua,  Jan Jap Ormuseray (JJO) mengatakan, pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu ini salah satunya dengan  mendorong masyarakat di kampung-kampung dengan memaksimalkan potensi ekowisata yang ada di setiap kampung.

Karena itu kata dia, pemerintah tidak saja membuat aturan tetapi juga memberikan solusi.”Tahun 2023 di APBD perubahan, kami mendapatkan alokasi anggaran untuk membangun homestay,  untuk mendorong ekowisata di kampung dan itu dimulai dari kampung saya dan ada beberapa daerah lain yang kita bangun.

Baca Juga :  Lalu Lintas Padat, Butuh Traffic Light

Saya melihat, banyak potensi ekowisata yang perlu digarap sehingga masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya secara ekonomi.  Tentu kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Penjabat Gubernur Papua yang telah mendukung kami dalam menyiapkan anggaran untuk program pemberdayaan ekonomi  masyarakat” kata Jan Jap Ormuseray, Minggu (7/1).

Dia mengatakan, di Kampungnya Yongsu Desoyo,  Distrik Ravenirara, ada potensi wisata alam, air terjun, potensi perikanan, potensi agrowisata terurama buah- buahan seperti Mangga, Durian, Rambutan dan lain sebagainya.

Meski demikian, memang masih dibutuhkan dukungan dari sektor lainya, terutama infrastruktur jalan, jembatan, jaringan telepon dan internet serta pelabuhan rakyat. Semua ini tidak bisa dikerjakan oleh satu bidang dan harus ada kolaborasi dari sektor lain.

Baca Juga :  Trafik Penumpang di Bandara Sentani September Alami Peningkatan 

“Jadi intinya, ketika kami sudah bangun homestay di kampung yang punya potensi seperti ini, selanjutnya kita serahkan ke masyarakat. Mungkin dari kota ada yang mau mancing ikan di kampung, atau mau main ke air terjun, atau kalau musim buah  datang langsung ke kampung. Disini kita sudah siapkan penginapannya. Masyarakat yang kelola, dari situ, masyarakat tidak lagi berpikir untuk merusak hutan. Mereka akan berpikir untuk menjaga hutan dan tentunya pendampingan mesti harus kita lakukan terus,” jelasnya. (roy/ary)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/