Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Optimis Capai Target Penanganan Stunting 2024

SENTANI -Masih tingginya angka stunting di Kabupaten Jayapura, membuat pemerintah daerah harus fokus dalam penanganan dan pencegahan kasus tersebut.  Pemerintah Kabupaten Jayapura telah melakukan berbagai upaya dalam menurunkan prevelensi angka stunting sesuai dengan target pemerintah pusat, dimana  tahun 2024 angka stunting hanya di bawah 14 persen.

Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengatakan, penurunan angka stunting adalah program nasional dari program  Presiden RI Joko Widodo dan ditargetkan  tahun 2024 angka stunting di bawah 14 persen.

Untuk Kabupaten Jayapura sendiri angka stunting saat ini sudah ditekan dengan baik dengan berbagai usaha dan upaya yang dilakukan, melalui kerjasama dengan stakeholder baik dalam pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita, memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya anak -anak perempuan jangan dulu melakukan pernikahan dini dan lainnya.

Baca Juga :  Kebakaran RSUD Abe Berasal dari Ruangan Penyimpanan Obat

Selain itu, pemerintah melalui Dinas PUPR juga telah melakukan upaya dalam peningkatan layanan kebersihan,  dimana masyarakat dibuatkan MCK supaya terbebas dari segala macam penyakit yang diakibatkan karena Buang Air Besar Sembarangan (BABS), sehingga dengan dibuatkan MCK masyarakat tidak melakukan lagi BABS.

Hal lainnya dengan adanya memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami sayur- sayuran, buah- buahan, ternak ayam,  pelihara ikan dan lainnya juga membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari, dengan demikian kebutuhan mereka bisa tercukupi tidak ada masyarakat yang kelaparan dan kekurangan.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Jayapura Parson Horota mengungkapkan, penanganan stunting di Kabupaten Jayapura masuk kategori terbaik di Papua,  karena angkanya  menurun.

Dari hasil survey nasional tahun 2021 sampai 29 persen di tahun 2022,  sudah turun menjadi 20 persen dan survei nasional tahun 2023 hasilnya nanti di tahun 2024,  sedangkan di tahun 2024 nanti hasil surveinya bisa dilihat di tahun 2025 yang mana target secara nasional angka stunting di Indonesia hanya dibawah 14 persen. 

Baca Juga :  Modal Hadapi PSBS

Tapi jika berdasarkan survei yang dilakukan petugas medis di Kabupaten Jayapura untuk angka stunting di Kabupaten Jayapura tinggal 11 persen.

Namun dengan adanya pemberian alat Antropometri Kit dari Menkes, bisa ketahui angka pastinya karena alat ini secara nasional digunakan untuk pengukuran berat badan dan tinggi balita. Ini juga menjadi salah satu indikator menentukan bayi itu mengalami stunting atau tidak.(dil/ary)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI -Masih tingginya angka stunting di Kabupaten Jayapura, membuat pemerintah daerah harus fokus dalam penanganan dan pencegahan kasus tersebut.  Pemerintah Kabupaten Jayapura telah melakukan berbagai upaya dalam menurunkan prevelensi angka stunting sesuai dengan target pemerintah pusat, dimana  tahun 2024 angka stunting hanya di bawah 14 persen.

Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengatakan, penurunan angka stunting adalah program nasional dari program  Presiden RI Joko Widodo dan ditargetkan  tahun 2024 angka stunting di bawah 14 persen.

Untuk Kabupaten Jayapura sendiri angka stunting saat ini sudah ditekan dengan baik dengan berbagai usaha dan upaya yang dilakukan, melalui kerjasama dengan stakeholder baik dalam pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita, memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya anak -anak perempuan jangan dulu melakukan pernikahan dini dan lainnya.

Baca Juga :  Pendidikan, Kemiskinan Ekstrim dan Stunting Harus Dapat Perhatian Serius

Selain itu, pemerintah melalui Dinas PUPR juga telah melakukan upaya dalam peningkatan layanan kebersihan,  dimana masyarakat dibuatkan MCK supaya terbebas dari segala macam penyakit yang diakibatkan karena Buang Air Besar Sembarangan (BABS), sehingga dengan dibuatkan MCK masyarakat tidak melakukan lagi BABS.

Hal lainnya dengan adanya memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami sayur- sayuran, buah- buahan, ternak ayam,  pelihara ikan dan lainnya juga membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari, dengan demikian kebutuhan mereka bisa tercukupi tidak ada masyarakat yang kelaparan dan kekurangan.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Jayapura Parson Horota mengungkapkan, penanganan stunting di Kabupaten Jayapura masuk kategori terbaik di Papua,  karena angkanya  menurun.

Dari hasil survey nasional tahun 2021 sampai 29 persen di tahun 2022,  sudah turun menjadi 20 persen dan survei nasional tahun 2023 hasilnya nanti di tahun 2024,  sedangkan di tahun 2024 nanti hasil surveinya bisa dilihat di tahun 2025 yang mana target secara nasional angka stunting di Indonesia hanya dibawah 14 persen. 

Baca Juga :  Selain Tepung, Siap Kembangkan Jamur Sagu

Tapi jika berdasarkan survei yang dilakukan petugas medis di Kabupaten Jayapura untuk angka stunting di Kabupaten Jayapura tinggal 11 persen.

Namun dengan adanya pemberian alat Antropometri Kit dari Menkes, bisa ketahui angka pastinya karena alat ini secara nasional digunakan untuk pengukuran berat badan dan tinggi balita. Ini juga menjadi salah satu indikator menentukan bayi itu mengalami stunting atau tidak.(dil/ary)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya