Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

DKLH Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan HHBK

SENTANI – Dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat adat di Provinsi Papua, Dinas Kehutanan Lingkungan Hidup menggelar pelatihan pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Teknik Ecoprint dan menjahit Ecoprint di Hotel Suni  Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (4/10) kemarin.

Kegiatan dibuka oleh  Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Jan Jap Ormuserai.

Jan Jap mengatakan, melihat potensi nilai ekonomi serta permasalahan yang ada, pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengembangkan tanaman HHBK secara lebih serius.

Upaya pengembangan HHBK perlu dilakukan secara berkelanjutan, mengingat komoditas HHBK sangat beragam di setiap daerah dan banyak melibatkan berbagai pihak dalam memproses hasilnya.

“Pemerintah Provinsi Papua dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat adat juga menggandeng Mitra Pembangunan GIZ FORCLIME yang telah memfasilitasi beberapa pelatihan antara lain Teknik Digital Marketing dan e-Commers jilid I dan II, dan pelatihan Bisnis Manejeman jilid I dan II bagi pendamping lapangan dan masyarakat, dengan harapan produk-produk HHBK yang dihasilkan oleh masyarakat binaan dapat dipasarkan lebih luas, tepat sasaran, serta tertib dalam manajeman usaha,”ucapnya

Baca Juga :  Pengelolaan Dana Otsus Kabupaten Jayapura Terancam Dipinalti

Pada kesempatan kali ini, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua kembali akan menyelenggarakan pelatihan Teknik Ecoprint dan menjahit ecoprint lanjutan dan pembuatan beragam kerajinan tangan.

Diharapkan melalui kegiatan ini para peserta dapat mengikuti dengan baik,  sehingga setelah kembali ke kampung halaman masing-masing, para peserta dapat menularkan ilmunya kepada masyarakat yang lebih luas.(dil/ary)

SENTANI – Dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat adat di Provinsi Papua, Dinas Kehutanan Lingkungan Hidup menggelar pelatihan pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Teknik Ecoprint dan menjahit Ecoprint di Hotel Suni  Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (4/10) kemarin.

Kegiatan dibuka oleh  Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Jan Jap Ormuserai.

Jan Jap mengatakan, melihat potensi nilai ekonomi serta permasalahan yang ada, pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengembangkan tanaman HHBK secara lebih serius.

Upaya pengembangan HHBK perlu dilakukan secara berkelanjutan, mengingat komoditas HHBK sangat beragam di setiap daerah dan banyak melibatkan berbagai pihak dalam memproses hasilnya.

“Pemerintah Provinsi Papua dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat adat juga menggandeng Mitra Pembangunan GIZ FORCLIME yang telah memfasilitasi beberapa pelatihan antara lain Teknik Digital Marketing dan e-Commers jilid I dan II, dan pelatihan Bisnis Manejeman jilid I dan II bagi pendamping lapangan dan masyarakat, dengan harapan produk-produk HHBK yang dihasilkan oleh masyarakat binaan dapat dipasarkan lebih luas, tepat sasaran, serta tertib dalam manajeman usaha,”ucapnya

Baca Juga :  Alasan Tidak Miliki Lahan Bukan Solusi

Pada kesempatan kali ini, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua kembali akan menyelenggarakan pelatihan Teknik Ecoprint dan menjahit ecoprint lanjutan dan pembuatan beragam kerajinan tangan.

Diharapkan melalui kegiatan ini para peserta dapat mengikuti dengan baik,  sehingga setelah kembali ke kampung halaman masing-masing, para peserta dapat menularkan ilmunya kepada masyarakat yang lebih luas.(dil/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya