SENTANI- Program pembangunan rumah bantuan bencana bagi korban bencana banjir bandang Maret 2019 di Kampung Yongsudesoyo, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura saat ini masih terus berlanjut. Di kampung itu ada 78 rumah yang direncanakan dibangun bagi warga yang terkena dampak. Namun sampai saat ini baru ada 20 unit rumah yang sudah dikerjakan.
“Yang sudah dikasih atap itu ada 20 rumah dari total yang direncanakan 78 unit,” kata Kepala Kampung Yongsudesoyo, Markus P. Ormuseray, saat ditemui di Yongsudesoyo, Selasa (4/5).
Dia mengatakan, sisanya masih dalam proses pengerjaan, mulai dari pemasangan fondasi, pengecoran tiang dan pembangunan dinding.
Diakuinya, pembangunan rumah di Yongsudesoyo ini sejak awal memang mendapatkan kendala besar, terutama proses droping bahan baku yang semuanya didatangkan dari luar kampung itu. “Besi baja, beton, semen semua bahan itu didatangkan dari luar dengan jalur laut maupun darat,”katanya.
Lanjut dia, penyaluran bahan bangunan melalui jalur laut dan darat sama-sama mempunyai resiko yang sangat besar. Bahkan bahan bangunan itu juga ada yang sempat tenggelam di lauta, termasuk ketika melalui jalur darat juga sedikit sulit untuk dikirim sampai ke distrik karena akses jalur darat yang memang masih sangat sulit.
“Kemarin waktu dropping ke sini ada yang tenggelam di laut terus yang lain juga masih ada yang tersimpan di kampung sebelah karena tidak bisa ke sini,” ujarnya.
Masalah-masalah ini yang kemudian turut menghambat proses pekerjaan hingga saat ini. Di awal rencana pekerjaan rumah ini harus sudah selesai pada April, namun mengingat banyaknya persoalan yang dihadapi di awal proses pekerjaan rumah, sehingga pihaknya juga meminta kepada pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah agar memberikan perpanjangan waktu agar mereka bisa melanjutkan pekerjaan rumah tersebut. (roy/ary)