Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Masalah Stunting Harus Diselesaikan Lintas Sektor dan Integrasi

SENTANI-Masalah stunting telah menjadi perhatian Presiden Jokowi. Oleh karena itu pemerintah akan fokus dalam penurunan jumlah kasus stunting. Masalah stunting harus diselesaikan  secara integrasi dan lintas sektor.

Di Indonesia stunting disebut kerdil, artinya ada gangguan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan otak. Anak stunting dapat terjadi pada 1.000 hari pertama kelahiran.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie mengungkapkan, masalah stunting yang dilakukan di Kabupaten Jayapura saat ini sudah cukup maksimal. 

‘’Adanya kasus seperti di Kabupaten Jayapura banyak dipengaruhi faktor antara lain sosial ekonomi, asupan makanan, infeksi status gizi ibu, penyakit menular, faktor lingkungan dan lainnya,’’ungkap Khairul Lie, Kamis (31/8).

Baca Juga :  Persiapakan Hadapi La Nina Terus Dilakukan

  Menurutnya Khairul Lie, program percepatan penurunan stunting sesuai dengan program Presiden RI Joko Widodo diterjemahkan dengan baik oleh Pemkab Jayapura melalui OPD teknis dan stakeholder lainnya. Bahkan hingga ke kampung dan ada dana yang diprioritaskan untuk penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jayapura.

Sedangkan khusus untuk Dinas Kesehatan hal yang dilakukan antara antara lain, mengintervensi gizi spesifik meliputi pemberian suplementasi gizi, vitamin, pemberian makanan tambahan, pemberian sosialisasi kepada ibu hamil, penanganan kekurangan gizi dan lainnya.

Untuk stakeholder lain ada tersendiri.  Apakah perbaikan sanitasi  lingkungan dalam hal ini pembuatan MCK supaya warga tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS), penyediaan air bersih dan lainnya ini tugas dari Dinas PUPR.

Baca Juga :  Jika Tidak Sesuai Aturan, Lapor ke  PTUN dan Ombudsman

Sedangkan dalam membantu menunda perkawinan dini tugasnya DP2A dalam memberikan edukasi kepada remaja, dari Dinas Kelautan dan Perikanan membantu memberikan bibit ikan supaya masyarakat memiliki tambahan gizi dan protein.

Sedangkan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura juga membantu memberikan bibit tanaman. Sehingga dalam penanganan stunting harus dilakukan secara terintegrasi, berkolaborasi dan membuat program tepat sasaran.(dil/ary)

SENTANI-Masalah stunting telah menjadi perhatian Presiden Jokowi. Oleh karena itu pemerintah akan fokus dalam penurunan jumlah kasus stunting. Masalah stunting harus diselesaikan  secara integrasi dan lintas sektor.

Di Indonesia stunting disebut kerdil, artinya ada gangguan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan otak. Anak stunting dapat terjadi pada 1.000 hari pertama kelahiran.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie mengungkapkan, masalah stunting yang dilakukan di Kabupaten Jayapura saat ini sudah cukup maksimal. 

‘’Adanya kasus seperti di Kabupaten Jayapura banyak dipengaruhi faktor antara lain sosial ekonomi, asupan makanan, infeksi status gizi ibu, penyakit menular, faktor lingkungan dan lainnya,’’ungkap Khairul Lie, Kamis (31/8).

Baca Juga :  Pembangunan Gedung DPRD Kabupaten Jayapura Akhir Tahun Direncanakan Selesai

  Menurutnya Khairul Lie, program percepatan penurunan stunting sesuai dengan program Presiden RI Joko Widodo diterjemahkan dengan baik oleh Pemkab Jayapura melalui OPD teknis dan stakeholder lainnya. Bahkan hingga ke kampung dan ada dana yang diprioritaskan untuk penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jayapura.

Sedangkan khusus untuk Dinas Kesehatan hal yang dilakukan antara antara lain, mengintervensi gizi spesifik meliputi pemberian suplementasi gizi, vitamin, pemberian makanan tambahan, pemberian sosialisasi kepada ibu hamil, penanganan kekurangan gizi dan lainnya.

Untuk stakeholder lain ada tersendiri.  Apakah perbaikan sanitasi  lingkungan dalam hal ini pembuatan MCK supaya warga tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS), penyediaan air bersih dan lainnya ini tugas dari Dinas PUPR.

Baca Juga :  Sertifikasi Aset Pemkab Dilakukan Bertahap

Sedangkan dalam membantu menunda perkawinan dini tugasnya DP2A dalam memberikan edukasi kepada remaja, dari Dinas Kelautan dan Perikanan membantu memberikan bibit ikan supaya masyarakat memiliki tambahan gizi dan protein.

Sedangkan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura juga membantu memberikan bibit tanaman. Sehingga dalam penanganan stunting harus dilakukan secara terintegrasi, berkolaborasi dan membuat program tepat sasaran.(dil/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya