Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

DPR dan Pemerintah Diminta Serius Urus Masalah Sosial Generasi Muda

SENTANI- Pemerintah dan DPRD Kabupaten Jayapura diminta serius dalam  mengurus  persoalan sosial. Terutama yang melanda  anak-anak generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura.

Dimana belakangan ini terlihat jelas cukup banyak anak-anak muda yang terlibat dalam dunia kelam, mulai dari konsumsi ganja,  konsumsi miras hingga penyalahgunaan lem aibon dan sejenisnya.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Forum Peduli Kemanusian Kabupaten Jayapura, Jhon Mauritz Suebu, kepada media ini, Selasa (2/1).

Dia mengungkapkan, kasus sosial seperti yang disebutkan ini tidak sulit ditemukan saat ini. Persoalan ini juga yang turut memberi andil besar terhadap ancaman terpuruknya   masa depan generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura. Disatu sisi kata dia, Otsus Papua telah menjamin pendidikan dan juga kesehatan,  yang sasarannya juga tertuju pada pemberdayaan SDM masa depan orang asli Papua. Namun justru  akan berbanding terbalik kenyataanya,  jika masalah sosial seperti ini  dianggap sebuah hal sepele dan tidak ditangani dengan benar.

Baca Juga :  Jangan Ada Permainan "Titipan" Dalam PPDB

“Kita semua harus memikirkan juga keselamatkan generasi bangsa Indonesia dari ancaman ini. Saya berikan contoh kasus  banyaknya putra putri gagal karena hal ini. Oleh sebab itu harap diseriusi oleh semua pihak,  terutama eksekutif dan legislatif,”pintanya.

Hal yang paling miris misalnya terjadi pada malam pergantian tahun hingga 1 Januari 2023. Banyak sekali terlihat dipinggir jalan di Sentani dan sekitarnya,  orang tergeletak karena dipengaruhi miras, namun ada juga karena mengisap ganja bahkan aibon. Yang lebih memilukan lagi, justru hal ini dilakukan oleh anak anak Papua usia produktif, usia di bawah 30 tahunan.

“Semua warga harus kerjasama berantas Miras dan Narkoba. Saat kita berjalan mengunjungi sanak keluarga ditanggal 1 Januari,  yang kami temui anak anak, remaja dan pemuda di bawah 30 tahun banyak sekali yang mengkonsumsi miras lokal, juga berlebel bahkan ada yang mabuk  karena ganja,  aibon dan sejenisnya,”bebernya.

Baca Juga :  Sekda Hanna:  Upaya Penanganan Bencana Harus Diantisipasi

Lanjutnya, pada malam tahun baru, polisi juga sudah berusaha memblokir akses ke beberapa toko miras ilegal di Kabupaten Jayapura. Sala satunya di Jalan Pasar Lama Sentani. Namun di atas pukul 02.00 WIT , toko miras dengan leluasa dibuka sehingga semakin mudah masyarakat mendapatkanya.

“Mulai di jalan  raya dan tempat sepi, terlihat banyak orang mabuk hingga aktivitas warga yang mau ibadah dan pulang ibadah sedikit terganggu,”ujarnya.

Dia menambahkan, kondisi ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh organisasi masyarakat,  terutama organisasi pemuda untuk melihat persoalan ini sebagai satu masalah yang sangat serius.  (roy/ary)

SENTANI- Pemerintah dan DPRD Kabupaten Jayapura diminta serius dalam  mengurus  persoalan sosial. Terutama yang melanda  anak-anak generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura.

Dimana belakangan ini terlihat jelas cukup banyak anak-anak muda yang terlibat dalam dunia kelam, mulai dari konsumsi ganja,  konsumsi miras hingga penyalahgunaan lem aibon dan sejenisnya.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Forum Peduli Kemanusian Kabupaten Jayapura, Jhon Mauritz Suebu, kepada media ini, Selasa (2/1).

Dia mengungkapkan, kasus sosial seperti yang disebutkan ini tidak sulit ditemukan saat ini. Persoalan ini juga yang turut memberi andil besar terhadap ancaman terpuruknya   masa depan generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura. Disatu sisi kata dia, Otsus Papua telah menjamin pendidikan dan juga kesehatan,  yang sasarannya juga tertuju pada pemberdayaan SDM masa depan orang asli Papua. Namun justru  akan berbanding terbalik kenyataanya,  jika masalah sosial seperti ini  dianggap sebuah hal sepele dan tidak ditangani dengan benar.

Baca Juga :  119 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh

“Kita semua harus memikirkan juga keselamatkan generasi bangsa Indonesia dari ancaman ini. Saya berikan contoh kasus  banyaknya putra putri gagal karena hal ini. Oleh sebab itu harap diseriusi oleh semua pihak,  terutama eksekutif dan legislatif,”pintanya.

Hal yang paling miris misalnya terjadi pada malam pergantian tahun hingga 1 Januari 2023. Banyak sekali terlihat dipinggir jalan di Sentani dan sekitarnya,  orang tergeletak karena dipengaruhi miras, namun ada juga karena mengisap ganja bahkan aibon. Yang lebih memilukan lagi, justru hal ini dilakukan oleh anak anak Papua usia produktif, usia di bawah 30 tahunan.

“Semua warga harus kerjasama berantas Miras dan Narkoba. Saat kita berjalan mengunjungi sanak keluarga ditanggal 1 Januari,  yang kami temui anak anak, remaja dan pemuda di bawah 30 tahun banyak sekali yang mengkonsumsi miras lokal, juga berlebel bahkan ada yang mabuk  karena ganja,  aibon dan sejenisnya,”bebernya.

Baca Juga :  Pemkab Wacanakan Gelar Pasar Murah Rutin

Lanjutnya, pada malam tahun baru, polisi juga sudah berusaha memblokir akses ke beberapa toko miras ilegal di Kabupaten Jayapura. Sala satunya di Jalan Pasar Lama Sentani. Namun di atas pukul 02.00 WIT , toko miras dengan leluasa dibuka sehingga semakin mudah masyarakat mendapatkanya.

“Mulai di jalan  raya dan tempat sepi, terlihat banyak orang mabuk hingga aktivitas warga yang mau ibadah dan pulang ibadah sedikit terganggu,”ujarnya.

Dia menambahkan, kondisi ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh organisasi masyarakat,  terutama organisasi pemuda untuk melihat persoalan ini sebagai satu masalah yang sangat serius.  (roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya