Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Kunjungan Delegasi Gereja Dunia Tidak Sentuh Akar Persoalan Papua

Presiden Negara Federal Papua Barat Forkorus Yaboisembut bersama anggota Polisi NFPB di Sekretariat NFPB, Kamis, (28/2). ( FOTO : Robert Mboik Cepos)


SENTANI- Forkorus Yaboisembut yang mengklaim dirinya sebagai Presiden Negara Federal Papua Barat mengatakan, kunjungan delegasi gereja dunia di Papua beberapa waktu lalu merupakan  salah satu upaya untuk mewujudkan perjuangan dan doa  rakyat Papua mengenai perjuangan mendapatkan pengakuan kedaulatan kemerdekaan orang Papua atau hak menentukan nasib sendiri.

Namun dia menilai, kedatangan delegasi gereja itu belum  menyentuh akar persoalan yang sedang terjadi di Papua.

“Bicara masalah Papua, harusnya libatkan pimpinan politiknya. Kami kecewa karena tidak dilibatkan,”kata Forkorus Yaboisembut kepada wartawan di Sekretariat NFPB, Kamis (28/2).

Dia mengatakan, kunjungan itu bertujuan dalam rangka mengupayakan penyelesaian konflik di Papua. Mulai dari pelanggaran HAM dan sejumlah persoalan lainnya.   Pemerintah Indonesia harus memberikan hak kemerdekaan dan kedaulatan penuh bagi kemerdekaan negara Papua.

Baca Juga :  Kehadiran Pabrik Sagu untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Adat

“Yang pertama sekali kami sangat menyesal karena  kunjungan itu  ditutup-tutupi dan tidak diketahui oleh masyarakat Papua secara umum,” katanya.

Oleh karena itu, apabila pihak  gereja dan pihak elit politik birokrasi tidak mau menyentuh akar persoalan yaitu politik aneksasi yang dilakukan Indonesia, maka pimpinan NFPB tetap mengupayakan perjuangan kemerdekaan itu melalui jalur politik internasional.

“Dari hasil kunjungan itu, yang kami tahu adalah diputuskan akan dibuka dialog yang  komperehensif tanpa syarat.  Kalau  ingin bicara politik orang Papua, kan  ada pemimpinnya, silakan ketemu,” tandasnya.

Pihaknya kembali menegaskan sebenarnya rakyat Papua tidak menginginkan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini. Kata dia, orang Papua hanya  menginginkan agar Indonesia harus merelakan dan melepas Papua  untuk menentukan nasibnya sendiri sebagai sebuah negara yang berdaulat dan merdeka. Untuk itu, pihaknya tetap menyatakan diri mengupayakan penentuan nasib sendiri melalui lobi politik baik di negara pasifik hingga  dunia internasional.

Baca Juga :  DPRD Bentuk Pansus

“Dari TPN OPM  akan terus melanjutkan perjuangan apabila Indonesia tidak memberikan kedaulatan untuk kemerdekaan Papua Barat.

Akan meneruskan perjuangan negara federal Papua Barat dengan perjuangan lobi  politik internasional dengan tema Tak Kenal Maka Tak Sayang,” katanya.

Dia menambahkan, upaya kemerdekaan Papua Barat terus diperjuangkan khususnya dinegara Eropa. Saat ini juga perjuangan kemerdekaan itu melalui masih terus dilakukan melalui Road Map Of Independence.(roy/tho)

Presiden Negara Federal Papua Barat Forkorus Yaboisembut bersama anggota Polisi NFPB di Sekretariat NFPB, Kamis, (28/2). ( FOTO : Robert Mboik Cepos)


SENTANI- Forkorus Yaboisembut yang mengklaim dirinya sebagai Presiden Negara Federal Papua Barat mengatakan, kunjungan delegasi gereja dunia di Papua beberapa waktu lalu merupakan  salah satu upaya untuk mewujudkan perjuangan dan doa  rakyat Papua mengenai perjuangan mendapatkan pengakuan kedaulatan kemerdekaan orang Papua atau hak menentukan nasib sendiri.

Namun dia menilai, kedatangan delegasi gereja itu belum  menyentuh akar persoalan yang sedang terjadi di Papua.

“Bicara masalah Papua, harusnya libatkan pimpinan politiknya. Kami kecewa karena tidak dilibatkan,”kata Forkorus Yaboisembut kepada wartawan di Sekretariat NFPB, Kamis (28/2).

Dia mengatakan, kunjungan itu bertujuan dalam rangka mengupayakan penyelesaian konflik di Papua. Mulai dari pelanggaran HAM dan sejumlah persoalan lainnya.   Pemerintah Indonesia harus memberikan hak kemerdekaan dan kedaulatan penuh bagi kemerdekaan negara Papua.

Baca Juga :  Sekda: Jangan Ada Oknum ASN Selingkuh di Kantor

“Yang pertama sekali kami sangat menyesal karena  kunjungan itu  ditutup-tutupi dan tidak diketahui oleh masyarakat Papua secara umum,” katanya.

Oleh karena itu, apabila pihak  gereja dan pihak elit politik birokrasi tidak mau menyentuh akar persoalan yaitu politik aneksasi yang dilakukan Indonesia, maka pimpinan NFPB tetap mengupayakan perjuangan kemerdekaan itu melalui jalur politik internasional.

“Dari hasil kunjungan itu, yang kami tahu adalah diputuskan akan dibuka dialog yang  komperehensif tanpa syarat.  Kalau  ingin bicara politik orang Papua, kan  ada pemimpinnya, silakan ketemu,” tandasnya.

Pihaknya kembali menegaskan sebenarnya rakyat Papua tidak menginginkan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini. Kata dia, orang Papua hanya  menginginkan agar Indonesia harus merelakan dan melepas Papua  untuk menentukan nasibnya sendiri sebagai sebuah negara yang berdaulat dan merdeka. Untuk itu, pihaknya tetap menyatakan diri mengupayakan penentuan nasib sendiri melalui lobi politik baik di negara pasifik hingga  dunia internasional.

Baca Juga :  Salat Tarawih Boleh dengan Prokes  Ketat

“Dari TPN OPM  akan terus melanjutkan perjuangan apabila Indonesia tidak memberikan kedaulatan untuk kemerdekaan Papua Barat.

Akan meneruskan perjuangan negara federal Papua Barat dengan perjuangan lobi  politik internasional dengan tema Tak Kenal Maka Tak Sayang,” katanya.

Dia menambahkan, upaya kemerdekaan Papua Barat terus diperjuangkan khususnya dinegara Eropa. Saat ini juga perjuangan kemerdekaan itu melalui masih terus dilakukan melalui Road Map Of Independence.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya