Wednesday, October 22, 2025
26.3 C
Jayapura

Warga Tak Berani Bermalam di Rumah

Tak Mau Tinggalkan Warga dalam Ketakutan, Bupati Sarmi Kunjungi Korban Banjir

SARMI – Kepala Distrik Apawer Hulu, Habel Awawiryam melaporkan dua rumah warga mengalami kerusakan ringan akibat gempa susulan yang mengguncang wilayah tersebut pada Minggu (19/10).

Laporan itu disampaikan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarmi, Darius Nari, di kantor BPBD pada Senin (20/10). Selain kerusakan bangunan, satu warga dilaporkan panik dan terjatuh dari pohon saat gempa terjadi.

Warga tersebut mengalami luka ringan dan telah mendapat pertolongan dari masyarakat setempat. Sementara itu, sebagian warga memilih untuk tetap waspada dengan tidak bermalam di dalam rumah.

Kepala BPBD Kabupaten Sarmi, Darius Nari menegaskan bahwa adanya korban cedera dalam insiden tersebut bukan akibat langsung dari guncangan gempa, melainkan karena kepanikan warga saat gempa susulan terjadi. “Sesungguhnya masyarakat yang terjatuh itu karena panik, bukan karena dampak fisik gempa,” jelas Darius Nari.

Baca Juga :  DOB Apawer Raya Kembali Disuarakan ke DPRK Sarmi

Ia juga menambahkan, wilayah Distrik Apawer Hulu merupakan salah satu distrik terjauh dari pusat gempa yang mengguncang Kabupaten Sarmi pada 16 Oktober lalu. Sejauh ini, tidak ditemukan adanya kerusakan bangunan maupun korban jiwa di wilayah tersebut.
BPBD Sarmi terus memantau perkembangan situasi di seluruh distrik dan berkoordinasi dengan aparat kampung untuk memastikan keamanan masyarakat pascagempa susulan yang masih berpotensi terjadi.

Sementara itu Bupati Sarmi, Dominggus Catue bersama Plt Sekda Kabupaten Sarmi, Eduard Dimomonmau dan Plt Kepala BPBD Kabupaten Sarmi melakukan kunjungan ke Kampung Safron Tane, Distrik Tor Atas, Minggu (19/10).

Tak Mau Tinggalkan Warga dalam Ketakutan, Bupati Sarmi Kunjungi Korban Banjir

SARMI – Kepala Distrik Apawer Hulu, Habel Awawiryam melaporkan dua rumah warga mengalami kerusakan ringan akibat gempa susulan yang mengguncang wilayah tersebut pada Minggu (19/10).

Laporan itu disampaikan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarmi, Darius Nari, di kantor BPBD pada Senin (20/10). Selain kerusakan bangunan, satu warga dilaporkan panik dan terjatuh dari pohon saat gempa terjadi.

Warga tersebut mengalami luka ringan dan telah mendapat pertolongan dari masyarakat setempat. Sementara itu, sebagian warga memilih untuk tetap waspada dengan tidak bermalam di dalam rumah.

Kepala BPBD Kabupaten Sarmi, Darius Nari menegaskan bahwa adanya korban cedera dalam insiden tersebut bukan akibat langsung dari guncangan gempa, melainkan karena kepanikan warga saat gempa susulan terjadi. “Sesungguhnya masyarakat yang terjatuh itu karena panik, bukan karena dampak fisik gempa,” jelas Darius Nari.

Baca Juga :  Pemerintah Segera Bangun  Terminal

Ia juga menambahkan, wilayah Distrik Apawer Hulu merupakan salah satu distrik terjauh dari pusat gempa yang mengguncang Kabupaten Sarmi pada 16 Oktober lalu. Sejauh ini, tidak ditemukan adanya kerusakan bangunan maupun korban jiwa di wilayah tersebut.
BPBD Sarmi terus memantau perkembangan situasi di seluruh distrik dan berkoordinasi dengan aparat kampung untuk memastikan keamanan masyarakat pascagempa susulan yang masih berpotensi terjadi.

Sementara itu Bupati Sarmi, Dominggus Catue bersama Plt Sekda Kabupaten Sarmi, Eduard Dimomonmau dan Plt Kepala BPBD Kabupaten Sarmi melakukan kunjungan ke Kampung Safron Tane, Distrik Tor Atas, Minggu (19/10).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/