Tuesday, July 1, 2025
21.7 C
Jayapura

Sejumlah Wilayah Pesisir Sarmi Sudah Dibangun Jalur Avakuasi

SARMI-Pemerintah Kabupaten Sarmi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan adalah pembangunan jalur-jalur evakuasi di sejumlah wilayah pesisir, terutama di Distrik Pantai Timur dan Sarmi Kota.

Kepala Dinas BPBD Kabupaten Sarmi, Darius Nari, saat ditemui Cenderawasih Pos, Jumat (27/6), menjelaskan bahwa jalur evakuasi yang dibangun bukan hanya untuk menghadapi potensi tsunami, tetapi juga mengantisipasi bencana lain seperti banjir bandang dan tanah longsor yang berpotensi terjadi di wilayah tersebut.

“Jalur-jalur evakuasi ini menjadi bagian dari upaya kami dalam meminimalkan risiko dan korban jiwa jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Fokusnya memang di wilayah pesisir, karena rawan terdampak gelombang tinggi dan bencana lainnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Adat Berperan Membantu Pembangunan Sarmi

Meski sejumlah fasilitas telah dibangun, Darius mengakui bahwa pihaknya masih sangat membutuhkan dukungan anggaran, terutama untuk menjalankan berbagai program kerja lainnya yang telah direncanakan. Ia menyebutkan, pada tahun 2025 ini BPBD Sarmi hanya mengelola anggaran sekitar Rp 800 juta, yang di dalamnya sudah termasuk pembayaran gaji pegawai.

SARMI-Pemerintah Kabupaten Sarmi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan adalah pembangunan jalur-jalur evakuasi di sejumlah wilayah pesisir, terutama di Distrik Pantai Timur dan Sarmi Kota.

Kepala Dinas BPBD Kabupaten Sarmi, Darius Nari, saat ditemui Cenderawasih Pos, Jumat (27/6), menjelaskan bahwa jalur evakuasi yang dibangun bukan hanya untuk menghadapi potensi tsunami, tetapi juga mengantisipasi bencana lain seperti banjir bandang dan tanah longsor yang berpotensi terjadi di wilayah tersebut.

“Jalur-jalur evakuasi ini menjadi bagian dari upaya kami dalam meminimalkan risiko dan korban jiwa jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Fokusnya memang di wilayah pesisir, karena rawan terdampak gelombang tinggi dan bencana lainnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Kunjungi Pasien Covid-19, Bupati Yapen Pastikan Pelayanan Maksimal

Meski sejumlah fasilitas telah dibangun, Darius mengakui bahwa pihaknya masih sangat membutuhkan dukungan anggaran, terutama untuk menjalankan berbagai program kerja lainnya yang telah direncanakan. Ia menyebutkan, pada tahun 2025 ini BPBD Sarmi hanya mengelola anggaran sekitar Rp 800 juta, yang di dalamnya sudah termasuk pembayaran gaji pegawai.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/