Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

685 Orang Pengungsi Telah Kembali

Para pengungsi yang kembali ke Wamena dengan penerbangan Hercules di Apron Cargo Bandara Wamena, Rabu (30/10) ( FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA-Kepala Detasemen TNI AU Wamena Mayor PNB Arief Sudjatmiko  mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi yang kembali ke Wamena terus bertambah, hingga Rabu (30/10) kemarin.

  “Semula total pengungsi yang sudah kembali ke wamena sebanyak 817 terhitung dari mulai kembalinya hari Rabu lalu. Tetapi itupun berkurang 132 pasca kejadian penusukan di Pasar Wouma itu ada yang turun, sehingga mencapai 685 yang tinggal saat ini,”ungkapnya Saat ditemui di Detasemen TNI AU Wamena.

  Menurutnya,  jumlah 685 pengungsi tersebut, yang   kembali menggunakan pesawat Hercules, belum termasuk yang menggunakan pesawat komersil. Arief menyatakan, jumlah masyarakat yang keluar dengan yang kembali ke Jayawijaya belum seimbang. Sebab,  pasca kerusuhan masyarakat yang mengungsi dengan Hercules mencapai 13.000 orang, sementara dengan pesawat komersil sekitar 6.000 orang. Jadi total hampir 19.000 orang.

Baca Juga :  Curi Motor Dinas TNI, Dua Pemuda Dibekuk Polisi

   Dalam pelayanan Herculess, Kata Arief Sudjatmiko, ia telah mendapatkan informasi dari Kementrian Sosiald  melalui Direktur Perlindungan Sosial Safii Nasution, menyatakan bahwa ada program yang dijalankan kementerian sosial terkait pengembalian atau pemulangan warga yang eksodus untuk kembali ke wamena.

  “Program ini termasuk juga imbauan dari kementerian sosial kepada gubernur (di luar Papua.red) yang warganya awalnya dari Wamena kembali ke daerah untuk bisa kembali ke Wamena lagi, mengingat kondisi Wamena sudah kondusif, sehingga diharapkan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik ke depan.”katanya

   Ditambahkan bahwa untuk  pendaftaran terakhir penerbangan Hercules untuk misi kemanusiaan, itu terakhir tanggal 24 Oktober. “Sekarang ini sudah berjalan misi normal, dimana memang misi normal mengangkut pergeseran pasukan, pamrawan kemudian permintaan dari pemda Papua untuk distribusi bapok dan juga bahan bangunan.”beber Sudjatmiko. (jo/tri)

Baca Juga :  Perangi Gizi Buruk, Puskesmas Sinak Beri Makanan Tambahan
Para pengungsi yang kembali ke Wamena dengan penerbangan Hercules di Apron Cargo Bandara Wamena, Rabu (30/10) ( FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA-Kepala Detasemen TNI AU Wamena Mayor PNB Arief Sudjatmiko  mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi yang kembali ke Wamena terus bertambah, hingga Rabu (30/10) kemarin.

  “Semula total pengungsi yang sudah kembali ke wamena sebanyak 817 terhitung dari mulai kembalinya hari Rabu lalu. Tetapi itupun berkurang 132 pasca kejadian penusukan di Pasar Wouma itu ada yang turun, sehingga mencapai 685 yang tinggal saat ini,”ungkapnya Saat ditemui di Detasemen TNI AU Wamena.

  Menurutnya,  jumlah 685 pengungsi tersebut, yang   kembali menggunakan pesawat Hercules, belum termasuk yang menggunakan pesawat komersil. Arief menyatakan, jumlah masyarakat yang keluar dengan yang kembali ke Jayawijaya belum seimbang. Sebab,  pasca kerusuhan masyarakat yang mengungsi dengan Hercules mencapai 13.000 orang, sementara dengan pesawat komersil sekitar 6.000 orang. Jadi total hampir 19.000 orang.

Baca Juga :  Perayaan Tahun Baru Diawali Doa Lintas Agama

   Dalam pelayanan Herculess, Kata Arief Sudjatmiko, ia telah mendapatkan informasi dari Kementrian Sosiald  melalui Direktur Perlindungan Sosial Safii Nasution, menyatakan bahwa ada program yang dijalankan kementerian sosial terkait pengembalian atau pemulangan warga yang eksodus untuk kembali ke wamena.

  “Program ini termasuk juga imbauan dari kementerian sosial kepada gubernur (di luar Papua.red) yang warganya awalnya dari Wamena kembali ke daerah untuk bisa kembali ke Wamena lagi, mengingat kondisi Wamena sudah kondusif, sehingga diharapkan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik ke depan.”katanya

   Ditambahkan bahwa untuk  pendaftaran terakhir penerbangan Hercules untuk misi kemanusiaan, itu terakhir tanggal 24 Oktober. “Sekarang ini sudah berjalan misi normal, dimana memang misi normal mengangkut pergeseran pasukan, pamrawan kemudian permintaan dari pemda Papua untuk distribusi bapok dan juga bahan bangunan.”beber Sudjatmiko. (jo/tri)

Baca Juga :  Guest House Pemda Yalimo Dibakar

Berita Terbaru

Artikel Lainnya