Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Perkuat Kapasitas, Dinas P dan K Papua Tengah Studi Banding ke DIY

NABIRE-Dalam rangka pengembangan kapasitas para pegawai untuk mengadopsi beberapa program yang berpengaruh pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah melaksanakan study banding ke Yogyakarta.

Keberangkatan Dinas P dan K Provinsi Papua tengah dibagi dalam dua kloter yakni keberangkatan study banding Kloter pertama dari 10-15 September 2023 sebanyak 21 orang dan kloter kedua 20-25 September 2023 sebanyak 13 orang.

Sekretaris Dinas P dan K Provinsi Papua Tengah, Serafia J. Rahawarin S.Pd, M.Pd menjelaskan, Kloter pertama tim study banding dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Papua Tengah mengunjungi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga daerah istimewa Yogyakarta, Sekolah luar biasa (SLB) negeri pembina, Taman budaya, museum negeri sonobudoyo dan beberapa tempat pendidikan dan kebudayaan lainnya di Yogyakarta.

” Disana tim P dan K Papua tengah dibekali materi tentang struktur organisasi, perencanaan dan fasilitas pendidikan layanan-layanan khusus di daerah istimewa, kurikulum SLB, pergub khusus yang mengatur struktur pendidikan, ” jelas Rahawarin saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Rabu (27/9).

Baca Juga :  Bupati Jhon: Pemda Tak Pernah Tolak Vaksin!

Sedangkan kloter kedua tim study banding mengunjungi Dinas Kebudayaan Daerah istimewah YogYakarta, tiga museum di kota Gede (kota pertama sebelum DIY dan Solo), museum geraba, mengikuti gelar potensi kebudayaan Kelurahan Sleman, Sanggar Bagong, Candi Prambanan dan beberapa tempat budaya lainnya.

” Dalam study-study itu kami dapatkan road map kebudayaan, program unggulan di dinas kebudayaan, menyaksikan pameran difabel dan melihat lansung kreasi sanggar-sanggar di DIY yang bisa kita adopsi dengan sanggar dan tarian-tarian yang ada di Papua Tengah, lebih-lebih bagaimana pemanfaatan kota Istimewa yang kita terjemahkan ke pemanfaatan otonomi khusus, ” Jelasnya.

Rahawin berharap, Study banding ini menjadi bahan edukasi agar para pegawai memahami tugas dan fungsi dinas pendidikan dalam melaksanakan tugas, melakukan pendataan dan pemetaan terkait penduduk yang mau dilayani pendidikan khusus dan belajar menginplemensikan wewenang Dinas P dan K.

Baca Juga :  Ratusan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Honorer Ikut Bimtek

” Ada beberapa program yang kita petik hasilnya yaitu, ” duplikasi regulasi (pergub) sebagai dasar pelaksanaan program kegiatan di Dinas P dan K Papua Tengah, melakukan pembinaan terhadap sanggar-sanggar, membumikan noken sebagai filosofi lebih-lebih pembuatan literature noken sebagai bahan edukasi, dan beberapa hal lainnya yang sudah kami dapat saran dan masukkan selama belajar disana, ” Tuturnya.

Kedepan, Dinas P dan k Provinsi Papua Tengah berharap ada sebuah kawasan budaya milik Pemerintah Papua Tengah di Ibukota.

” Ditempat itu, dijadikan tempat pergelaran seni budaya untuk memamerkan karya dari para seniman yang berasal dari Papua Tengah, ” tutupnya.(*)

NABIRE-Dalam rangka pengembangan kapasitas para pegawai untuk mengadopsi beberapa program yang berpengaruh pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah melaksanakan study banding ke Yogyakarta.

Keberangkatan Dinas P dan K Provinsi Papua tengah dibagi dalam dua kloter yakni keberangkatan study banding Kloter pertama dari 10-15 September 2023 sebanyak 21 orang dan kloter kedua 20-25 September 2023 sebanyak 13 orang.

Sekretaris Dinas P dan K Provinsi Papua Tengah, Serafia J. Rahawarin S.Pd, M.Pd menjelaskan, Kloter pertama tim study banding dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Papua Tengah mengunjungi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga daerah istimewa Yogyakarta, Sekolah luar biasa (SLB) negeri pembina, Taman budaya, museum negeri sonobudoyo dan beberapa tempat pendidikan dan kebudayaan lainnya di Yogyakarta.

” Disana tim P dan K Papua tengah dibekali materi tentang struktur organisasi, perencanaan dan fasilitas pendidikan layanan-layanan khusus di daerah istimewa, kurikulum SLB, pergub khusus yang mengatur struktur pendidikan, ” jelas Rahawarin saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Rabu (27/9).

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Jayawijaya Cabut Laporan Polisi

Sedangkan kloter kedua tim study banding mengunjungi Dinas Kebudayaan Daerah istimewah YogYakarta, tiga museum di kota Gede (kota pertama sebelum DIY dan Solo), museum geraba, mengikuti gelar potensi kebudayaan Kelurahan Sleman, Sanggar Bagong, Candi Prambanan dan beberapa tempat budaya lainnya.

” Dalam study-study itu kami dapatkan road map kebudayaan, program unggulan di dinas kebudayaan, menyaksikan pameran difabel dan melihat lansung kreasi sanggar-sanggar di DIY yang bisa kita adopsi dengan sanggar dan tarian-tarian yang ada di Papua Tengah, lebih-lebih bagaimana pemanfaatan kota Istimewa yang kita terjemahkan ke pemanfaatan otonomi khusus, ” Jelasnya.

Rahawin berharap, Study banding ini menjadi bahan edukasi agar para pegawai memahami tugas dan fungsi dinas pendidikan dalam melaksanakan tugas, melakukan pendataan dan pemetaan terkait penduduk yang mau dilayani pendidikan khusus dan belajar menginplemensikan wewenang Dinas P dan K.

Baca Juga :  Ratusan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Honorer Ikut Bimtek

” Ada beberapa program yang kita petik hasilnya yaitu, ” duplikasi regulasi (pergub) sebagai dasar pelaksanaan program kegiatan di Dinas P dan K Papua Tengah, melakukan pembinaan terhadap sanggar-sanggar, membumikan noken sebagai filosofi lebih-lebih pembuatan literature noken sebagai bahan edukasi, dan beberapa hal lainnya yang sudah kami dapat saran dan masukkan selama belajar disana, ” Tuturnya.

Kedepan, Dinas P dan k Provinsi Papua Tengah berharap ada sebuah kawasan budaya milik Pemerintah Papua Tengah di Ibukota.

” Ditempat itu, dijadikan tempat pergelaran seni budaya untuk memamerkan karya dari para seniman yang berasal dari Papua Tengah, ” tutupnya.(*)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya