Kata Thony Mayor, Pada saat itu apa yang disampaikan tokoh adat, disitu pemerintah merespon karena semua yang duduk di pemerintahan adalah anak -anak adat yang dibersarkan di kampung halaman masing -masing, dan orang tua kita tidak berpendidikan tinggi seperti kita, tapi bagaimana mereka mendidik dan bertumbuhĀ sesuai dengan etika dan moral sesuai dengan budaya adat istiadat .
“Ketika ada pekabaran injil dan pendidikan , disitu kita dibawa dan diberikan pendidikan oleh para misionaris, dan kita didik secara formal sehingga kita bisa menerima perubahan dari luar untuk membangun wilayah kita,Ā dulu kita Jayawijaya satu namun sudah memekarkan beberapa kabupaten dan sekarang kita bisa melihat ada provinsi Papua Pegunungan,”katanya
Sementara itu Ketua Panitia rekonsiliasi budaya masyarakat Baliem 2024Ā Enggelbert Sorabut, S. Sos menyatakan dasar pelaksanaan kegiatan ini DPA Pemerintah Kabupaten Jayawijaya TA 2024, melalui SK Bupati Kabupaten Jayawijaya, kegiatan ini juga berkerjasama dengan forum komunikasi anak WioĀ yang bersumber dari dana otsus.
“Kegiatan revitalisasi tatanan kehidupan Masyarakat Baliem yang sesuai dengan Damai , Nyaman, Aman dan Indah (DANI),Ā kedua menjaga , merawat dan menumbuhkan niai -nilai luhur dalam budaya masyarakat Baliem, Ke tiga menyatukan visi dan misi untuk menyatukan moto kita Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo,”tutupnya (jo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSĀ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos