Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Prostitusi Terselubung Picu Kasus HIV- AIDS Meningkat di Jayawijaya

*Kini Urutan III Setelah Nabire dan Kota Jayapura

WAMENA–Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, dr. Willy Mambieuw, Sp.B mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas Puskesmas dan data yang ada, penyebaran kasus HIV-AIDS di Kabupaten Jayawijaya berada di urutan ke III, setelah Nabire di peringkat I  dan Kota Jayapura di peringkat ke II.

“Jayawijaya urutan ke III, artinya ini yang sudah diketahui atau tercatat dan kini dalam penanganan medis, sementara yang belum tercatat juga pasti masih ada,”ungkapnya, kepada Cenderawasih Pos, Senin (23/1), kemarin.

Menurutnya,  penularan HIV-AIDS ini memang ada beberapa faktor, seperti hubungan seks yang bergonta ganti pasangan, penggunaan jarum suntik dan fransfusi darah, namun yang terlihat saat ini, kebanyakan dari hubungan seks.

Baca Juga :  Kapolda: Situasi di Wamena Sudah Bisa Dikendalikan

Ia menyatakan, Jayawijaya berada di peringkat ke III penyebaran HIV-AIDS ini merupakan data 2 tahun lalu, otomatis angkanya ini juga tidak bisa dipastikan, karena pasti berubah, artinya yang bisa disampaikan ini berdasarkan laporan data yang ada.

Dikui, jika fenomena yang terjadi saat ini di Jayawijaya, prostitusi cukup banyak, baik itu secara online maupun yang ada di kos-kosan, karena dengan penutupan tempat –tempat prostitusi yang mengikuti regulasi, akhirnya Pekerja Seks Komersial (PSK) bisa jalan tanpa terkontrol, ini menjadi satu faktor yang berbahaya.

“Kalau PSK ini memiliki tempat atau dilokalisir, mungkin KPA atau dinas kesehatan  bisa melakukan survey ke sana dan juga melakukan pemeriksaan secara berkala kepada mereka, mungkin sebulan sekali atau 3 bulan sekali,  sehingga bisa dideteksi  peningkatan HIV- AIDS di Wamena,”tutupnya. (jo/tho)

Baca Juga :  Bermasalah, DPRD Minta Pembangunan BTS Bakti Dihentikan Sementara

*Kini Urutan III Setelah Nabire dan Kota Jayapura

WAMENA–Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, dr. Willy Mambieuw, Sp.B mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas Puskesmas dan data yang ada, penyebaran kasus HIV-AIDS di Kabupaten Jayawijaya berada di urutan ke III, setelah Nabire di peringkat I  dan Kota Jayapura di peringkat ke II.

“Jayawijaya urutan ke III, artinya ini yang sudah diketahui atau tercatat dan kini dalam penanganan medis, sementara yang belum tercatat juga pasti masih ada,”ungkapnya, kepada Cenderawasih Pos, Senin (23/1), kemarin.

Menurutnya,  penularan HIV-AIDS ini memang ada beberapa faktor, seperti hubungan seks yang bergonta ganti pasangan, penggunaan jarum suntik dan fransfusi darah, namun yang terlihat saat ini, kebanyakan dari hubungan seks.

Baca Juga :  Tiga Bangunan di Yahukimo Ludes Terbakar

Ia menyatakan, Jayawijaya berada di peringkat ke III penyebaran HIV-AIDS ini merupakan data 2 tahun lalu, otomatis angkanya ini juga tidak bisa dipastikan, karena pasti berubah, artinya yang bisa disampaikan ini berdasarkan laporan data yang ada.

Dikui, jika fenomena yang terjadi saat ini di Jayawijaya, prostitusi cukup banyak, baik itu secara online maupun yang ada di kos-kosan, karena dengan penutupan tempat –tempat prostitusi yang mengikuti regulasi, akhirnya Pekerja Seks Komersial (PSK) bisa jalan tanpa terkontrol, ini menjadi satu faktor yang berbahaya.

“Kalau PSK ini memiliki tempat atau dilokalisir, mungkin KPA atau dinas kesehatan  bisa melakukan survey ke sana dan juga melakukan pemeriksaan secara berkala kepada mereka, mungkin sebulan sekali atau 3 bulan sekali,  sehingga bisa dideteksi  peningkatan HIV- AIDS di Wamena,”tutupnya. (jo/tho)

Baca Juga :  Aktivitas Perekonomian, Pendidikan dan Kesehatan Harus Tetap Jalan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya