WAMENA – Dalam rangka pemilu damai di seluruh tanah Papua , Polda Papua melalui Polres Jayawijaya melakukan Kebaktian Kebaktian kebangunan Rohani (KKR) sekaligus melakukan doa lintas agama dan juga mendeklarasikan pilkada damai di wilayah Provinsi Papua pegunungan yang dipusatkan di GPDI El Shaday Wamena Kamis (20/6) kemarin
dimana lebih dulu dilakukan KKR, yang diikuti oleh PJ Gubernur Papua pegunungan, Wakapolda Papua, dan PJU Polda Papua, Kapolres Jayawijaya, Kapolres Lanny Jaya, FKUB Jayawijaya, serta KPU Papua pegunungan dan masyarakat kemudian dilakukan doa lintas agama dari Katolik, Muslim, Kristen dan Hindu.
Wakapolda Papua Brigjen Pol. Patrige Renwarin menyatakan Ibadah KKR ini bertujuan untuk dijadikan budaya baru di Polda Papua dan ini akan dilaksanakan setiapa tahun entah itu sekali, dua kali atau tiga kali tanpa melihat ada pilada atau pemilu atau tidak , tentunya ada alasan mengapa menjadi budaya , karena telah dikaji bertahun -tahu budaya orang papua mulai terkikis .
“artinya penyelesaian masalah dengan cara -cara yang sangat manusiawi sudah mulai terkikis, semua budaya yang baik kini mulai hilang yang diganti dengan budaya baru ada riak sedikit perang , ada ribut akhirnya orang menganggap Papua tak aman,”ungkapnya saat ditemui di Wamena
oleh sebab itu Lanjut Patrige, Polda Papua melakukan budaya baru yakni KKR , namun tentunya bukan hanya kepolisian sendiri, karena yang punya jemaat, umat dan jamaah itu tokoh -tokoh agama mereka yang rutin ketemu setiap hari bertemu dalam peribadatan , oleh karena itu peran dari tokoh -tokoh agama ini bersama -sama dengan kepolisian mengembalikan apa yang hilang dari masyarakat di Tanah Papua.
“di pegunungan dulu masyarakat kalau lihat pastor jalan dengan jubah sangat takut, sekarang lihat seperti itu mereka bisa buang muka, ini nilai yang hilang sehingga kita buat budaya baru dan kembalikan lagi nlai -nilai yang hilang,”kata Waka Polda Papua.
Wakapolda juga menyatakan usai melakukan KKR di Papua pegunungan akan dilanjutkan dengan acara yang sama di Merauke Provinsi Papua selatan, dan kemudian KKR ini akan ditutup engan KKR puncak di Jayapura 28 juni ini, sebelumnya akan dilakukan tablik akbar akan dilaksanakan pada 25 juni juga di Jayapura
“ini semua untuk tujuan baik mengembalikan iman percaya kita , sebagai orang percaya harus kembali kepada nilai -nilai iman kepercayaan kita, oleh sebab itu saya berharap KKR ini bisa dijadikan budaya bagi 8 Kabupaten yang ada di Provinsi Papua pegunungan,”beber Patrige.
ditempat yang sama PJ Gubernur Papua pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP, M.P.A menyatakandalam KKR kali ini ada sebuah thema yang penting” Bangkit dan Bermazmur bagi Kristus dan kita wujudkan Pilkada Damai di tanah Papua khususnya di Papua pegunungan,” dalam ajaran Agama Tuhan menciptakan laki -laki dan perempuan, bersuku, bermarga, berclain untuk saling mengenal.
“saling mengenal ini maknanya memahami kontekks asal wilayah, kearifan lokal lebih dalam, dan yang paling terbaik diantara manusia itu yang takut akan Tuhan, yang paling bertaqwa , dalam pelantikan PGGP themanya kasih yang mempersatukan,”bebernya
ia juga mengingatkan kepada masyarakat meskipun pilihan politik berbeda namun tetap terikat dengan persaudaraan, orang sering mengatakan untuk mempererat persaudaraan antara keluarga dan kebangsaan serta kedaerahan semua itu untuk mempersatukan.
“atas nama Pemerintah Provinsi Papua pegunungan Saya mengucapkan Terimakasih pada Polda Papua yang telah melaksanakan KKR di tanah Papua pegunungan, para pastor yang akan bisa memberikan pencerahan bagi kita semua sebagai bekal menghadapi pilkada dengan damai,” tutupnya. (jo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos