Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Hasil Pemeriksaan Rapid Test di Bandara Perlu Dipetakan

WAMENA-Plt. Kepala Bandara Kelas I A Wamena Ferdinand Halattu mengharapkan agar hasil pemeriksaan rapid test para penumpang pesawat yang tiba di Bandara Wamena perlu untuk dipetakan dan dibuatkan laporan dalam bentuk grafik. 

Suasana depan terminal Kedatangan Bandara Wamena yang ramai dari para penumpang yang datang maupun sopir bandara yang mencari penumpang . (FOTO: Denny/ Cepos)

   Menurutnya, selama ini Tim kesehatan melaporkan ke Tim gugus tugas, tapi UPBU tak pernah mendapat laporan berapa banyak penumpang yang reaktif dalam dalam sekali penerbangan. “Kami ingin harus dilakukan evaluasi tiap hari bersama dengan tim kesehatan terkait dengan pemeriksaan di Bandara Wamena.”ungkapnya Kepada Cenderawasih pos Senin (20/7) via selulernya.

Baca Juga :  Cabuli ABG, Oknum Pemuda Dilaporkan

   Evaluasi, lanjut Hallatu, sangat penting untuk mengetahui daerah-daerah pandemi Covid -19 mana yang memberi kontribusi banyak penyebaran Covid-19 yang masuk ke Wamena lewat penumpang. Baik itu, dari  Jayapura, Timika, Biak maupun daerah lain, datanya harus dipisah. 

   “Artinya hal ini dilakukan untuk membuat grafik, sebagai contoh penumpang Timika yang banyak kedapatan reaktif, maka ditutup untuk penerbangan timika, atau dari Biak yang menggunakan Hercules, bisa juga ditutup,”katanya.

   Ia menyatakan laporan-laporan seperti ini yang tak pernah diberikan, UPBU hanya mendapatkan informasi lesan saja jika dalam sehari ada berapa orang yang reaktif.  “Kalau ada penumpang yang ditemukan positif selama bandara dibuka berarti penumpang yang duduk disamping kiri atau kanan dari orang yang reaktif itu harus diketahui juga, sehingga kami juga bisa mengantisipasi untuk crew pesawatnya baik pilot maupun pramugari juga berpotensi bisa tertularkan  sehingga  masalah ini yang musti terbuka”bebernya.

Baca Juga :  Solidaritas Posko Peduli Kemausiaan Uncen Serahkan Bama ke Pengungsi Nduga dan Intan Jaya

   Ferdinand menambahkan jika, tujuan dilakukan koordinasi agar sama -masa melakukan pengawasan sesuai dengan tupoksi masing -masing, sebab dalam pengawasan crew penerbangan juga bisa terkena dampak dari Covid -19. Sebab, secara tidak langsung mereka sudah melakukan kontak dengan orang yang dinyatakan positif dalam pesawat itu.

   “Dengan evaluasi ini,  kita bisa mengambil langkah untuk crew pesawat juga, kalau tidak ada data yang lengkap secara tertulis, bagaimana bisa mengambil langkah -langkah itu, sehingga memang perlu koordinasi yang transparan,”bebernya. (jo/tri) 

WAMENA-Plt. Kepala Bandara Kelas I A Wamena Ferdinand Halattu mengharapkan agar hasil pemeriksaan rapid test para penumpang pesawat yang tiba di Bandara Wamena perlu untuk dipetakan dan dibuatkan laporan dalam bentuk grafik. 

Suasana depan terminal Kedatangan Bandara Wamena yang ramai dari para penumpang yang datang maupun sopir bandara yang mencari penumpang . (FOTO: Denny/ Cepos)

   Menurutnya, selama ini Tim kesehatan melaporkan ke Tim gugus tugas, tapi UPBU tak pernah mendapat laporan berapa banyak penumpang yang reaktif dalam dalam sekali penerbangan. “Kami ingin harus dilakukan evaluasi tiap hari bersama dengan tim kesehatan terkait dengan pemeriksaan di Bandara Wamena.”ungkapnya Kepada Cenderawasih pos Senin (20/7) via selulernya.

Baca Juga :  Tekan Kriminalitas, Polres Jayawijaya Bentuk Empat Regu

   Evaluasi, lanjut Hallatu, sangat penting untuk mengetahui daerah-daerah pandemi Covid -19 mana yang memberi kontribusi banyak penyebaran Covid-19 yang masuk ke Wamena lewat penumpang. Baik itu, dari  Jayapura, Timika, Biak maupun daerah lain, datanya harus dipisah. 

   “Artinya hal ini dilakukan untuk membuat grafik, sebagai contoh penumpang Timika yang banyak kedapatan reaktif, maka ditutup untuk penerbangan timika, atau dari Biak yang menggunakan Hercules, bisa juga ditutup,”katanya.

   Ia menyatakan laporan-laporan seperti ini yang tak pernah diberikan, UPBU hanya mendapatkan informasi lesan saja jika dalam sehari ada berapa orang yang reaktif.  “Kalau ada penumpang yang ditemukan positif selama bandara dibuka berarti penumpang yang duduk disamping kiri atau kanan dari orang yang reaktif itu harus diketahui juga, sehingga kami juga bisa mengantisipasi untuk crew pesawatnya baik pilot maupun pramugari juga berpotensi bisa tertularkan  sehingga  masalah ini yang musti terbuka”bebernya.

Baca Juga :  Residivis Curanmor Wamena Dibekuk

   Ferdinand menambahkan jika, tujuan dilakukan koordinasi agar sama -masa melakukan pengawasan sesuai dengan tupoksi masing -masing, sebab dalam pengawasan crew penerbangan juga bisa terkena dampak dari Covid -19. Sebab, secara tidak langsung mereka sudah melakukan kontak dengan orang yang dinyatakan positif dalam pesawat itu.

   “Dengan evaluasi ini,  kita bisa mengambil langkah untuk crew pesawat juga, kalau tidak ada data yang lengkap secara tertulis, bagaimana bisa mengambil langkah -langkah itu, sehingga memang perlu koordinasi yang transparan,”bebernya. (jo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya