Thursday, March 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Sekolah Disidak, Siswa Ngaku Kepsek Jarang di Tempat

WAMENA-Dalam kunjungan kerjanya ke Distrik Asologaima yang masuk zona 2, Bupati Jhon Richard Banua, SE, MSi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di SMP Negeri 1 Asologaima. Saat Sidak, Bupati tak mendengar apa yang disampaikan guru, tetapi lebih mendengar penyampaian dari para  siswa yang hadir. Terungkap para siswa mengaku kepala sekolahnya kebanyakan tak ada di tempat.

  “Sangat disesalkan, di saat pemerintah sedang berupaya untuk membangun pendidikan yang baik bagi masyarakat, masih ada kepala sekolah yang lalai dalam melaksanakan tugas dan meninggalkan tempat tanpa alasan jelas,” ungkap Bupati Jhon, Kamis (16/9) kemarin.

  Ia juga menyatakan ada ruang kelas yang harus direnovasi saat ini sehingga tidak dimasukan dalam proyek, tetapi ini kebijakan dari pemerintah untuk mulai dilakukan minggu depan karena 4 ruangan kelas ini sangat dibutuhkan siswa untuk belajar mengajar disana.

Baca Juga :  Suara Banyak Hilang, 30 Caleg di Puncak Minta PSU

   Secara terpisah Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Natalis Mumpu, Amd, S.Sos menegaskan bakal memanggil kepala sekolah yang tidak melakukan tugas di sekolah. Sebab banyak kepala sekolah yang dari zona 3 dan 4 hanya selalu berada di Kota Wamena tanpa urusan yang jelas dan mengabaikan tanggungjawabnya di sekolah yang dipimpin.

  Sejak menjabat Kadinas Pendidikan, Natalis mengaku sudah langsung turun ke distrik dan kampung untuk melakukan pengecekan sekolah-sekolah yang ada disana dan hasilnya memang banyak kepala sekolah yang menghabiskan waktu di kota.

  “Dari kunjungan itu saya lihat banyak kepala sekolah yang tidak berada di tempat sehingga banyak sekolah tidak jalan padahal dalam masa pandemi ini sekolah di zona 3 dan 4 itu harus berjalan seperti biasa, namun karena ditinggal maka sekolah itu tidak jalan,” bebernya.

Baca Juga :  Tukang Ojek di Wamena Jadi Sasaran Curas

  Mumpu kembali menegaskan kebanyakan sekolah yang ditinggal kepala Sekolahnya hanya meninggalkan siswa bersama guru bantu yang tidak masuk dalam Honorer dan juga pegawai, tentunya ini sangat mempengaruhi pendidikan bagi siswa disana.

  “Kita ini sudah terbatas dengan tenaga guru sehingga kita perlu memberikan perhatian kepada proses belajar mengajar disetiap sekolah yang ada apalagi dalam situasi pandemi Covid -19,”tutupnya. (jo/tri)

WAMENA-Dalam kunjungan kerjanya ke Distrik Asologaima yang masuk zona 2, Bupati Jhon Richard Banua, SE, MSi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di SMP Negeri 1 Asologaima. Saat Sidak, Bupati tak mendengar apa yang disampaikan guru, tetapi lebih mendengar penyampaian dari para  siswa yang hadir. Terungkap para siswa mengaku kepala sekolahnya kebanyakan tak ada di tempat.

  “Sangat disesalkan, di saat pemerintah sedang berupaya untuk membangun pendidikan yang baik bagi masyarakat, masih ada kepala sekolah yang lalai dalam melaksanakan tugas dan meninggalkan tempat tanpa alasan jelas,” ungkap Bupati Jhon, Kamis (16/9) kemarin.

  Ia juga menyatakan ada ruang kelas yang harus direnovasi saat ini sehingga tidak dimasukan dalam proyek, tetapi ini kebijakan dari pemerintah untuk mulai dilakukan minggu depan karena 4 ruangan kelas ini sangat dibutuhkan siswa untuk belajar mengajar disana.

Baca Juga :  Pelaku Penikaman Istri, Ditangkap

   Secara terpisah Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Natalis Mumpu, Amd, S.Sos menegaskan bakal memanggil kepala sekolah yang tidak melakukan tugas di sekolah. Sebab banyak kepala sekolah yang dari zona 3 dan 4 hanya selalu berada di Kota Wamena tanpa urusan yang jelas dan mengabaikan tanggungjawabnya di sekolah yang dipimpin.

  Sejak menjabat Kadinas Pendidikan, Natalis mengaku sudah langsung turun ke distrik dan kampung untuk melakukan pengecekan sekolah-sekolah yang ada disana dan hasilnya memang banyak kepala sekolah yang menghabiskan waktu di kota.

  “Dari kunjungan itu saya lihat banyak kepala sekolah yang tidak berada di tempat sehingga banyak sekolah tidak jalan padahal dalam masa pandemi ini sekolah di zona 3 dan 4 itu harus berjalan seperti biasa, namun karena ditinggal maka sekolah itu tidak jalan,” bebernya.

Baca Juga :  Tukang Ojek di Wamena Jadi Sasaran Curas

  Mumpu kembali menegaskan kebanyakan sekolah yang ditinggal kepala Sekolahnya hanya meninggalkan siswa bersama guru bantu yang tidak masuk dalam Honorer dan juga pegawai, tentunya ini sangat mempengaruhi pendidikan bagi siswa disana.

  “Kita ini sudah terbatas dengan tenaga guru sehingga kita perlu memberikan perhatian kepada proses belajar mengajar disetiap sekolah yang ada apalagi dalam situasi pandemi Covid -19,”tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya