Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Berhenti dengan Kelakuan Busuk

JAYAPURA- Ketua Komisi C DPR Kabupaten Yahukimo yang membidangi pendidikan, Yafet Saram merasa prihatin dengan adanya kejadian pembakaran dua gedung sekolah di Yahukimo yakni SD YPK Metanoia dan SDN Dekai.

Pasalnya dari kejadian ini akhirnya proses belajar mengajar menjadi terganggu sementara ada proses ujian yang harus dipersiapkan.

“Saya hanya berbicara tentang aspek pendidikan dimana dari perbuatan tanga ringan yang merusak dengan membakar ini akhirnya mempengaruhi semua sekolah dimana proses belajar mengajar tidak bisa dilakukan dan sejak Selasa kemarin dana pemerintah akhirnya mengeluarkan surat edaran meliburkan,” kata Yafet melalui ponselnya, Selasa (14/3). Surat edaran untuk meliburkan sekolah ini berlaku hingga Sabtu (18/3).

Baca Juga :  Berikan Laporan Aset dan Pengangkatan 8 Kursi DPRK 

Yafet pun dengan tegas meminta untuk semua semua pihak yang tidak senang dengan pemerintah maupun pembangunan bisa memilah mana yang berkaitan dan mana yang tidak   ada kaitannnya. Gedung sekolah, rumah ibadah atau gereja dan rumah sakit sama sekali tidak ada kaitan karena murni berbicara soal kemanusiaan.

Berbicara soal hak asasi dimana setiap orang berhak mendapatkan pelayanan rumah sakit, berhak untuk bebas beribadah dan berhak untuk mendapatkan pelayanan sekolah dan tak seorangpun  boleh mengganggu.

“Jadi saya katakan  berhenti dengan kelakuan busuk ini membakar sekolah. Itu  adalah cara yang salah dan apapun alasannya  sekolah rumah sakit rumah ibadah itu tidak boleh disentuh dengan kekerasan,”beber Yafet.

Baca Juga :  Pemda Lanny Jaya Tegaskan Wilayahnya 39 Distrik

Ia juga meminta aparat untuk segera mengungkap dan menindak sebab aksi pembakarann ini mengganggu ketertiban umum  yang akhirnya anak – anak tak bisa ke sekolah.

“Untungnya untuk bangunan SD Negeri ini hanya upaya pembakaran dan tidak semua terbakar. Meski demikian ini merugikan karena kelas VI harus mempersiapkan diri untuk ujian,” kata Yafet.

   Iapun meminta hari Senin (20/3) sudah bisa diaktifkan dan jangan ada libur lagi. “Kasihan anak – anak harus segera kembali ke sekolah untuk mempersiapkan diri karena mau ujian,” tutupnya. (ade)

JAYAPURA- Ketua Komisi C DPR Kabupaten Yahukimo yang membidangi pendidikan, Yafet Saram merasa prihatin dengan adanya kejadian pembakaran dua gedung sekolah di Yahukimo yakni SD YPK Metanoia dan SDN Dekai.

Pasalnya dari kejadian ini akhirnya proses belajar mengajar menjadi terganggu sementara ada proses ujian yang harus dipersiapkan.

“Saya hanya berbicara tentang aspek pendidikan dimana dari perbuatan tanga ringan yang merusak dengan membakar ini akhirnya mempengaruhi semua sekolah dimana proses belajar mengajar tidak bisa dilakukan dan sejak Selasa kemarin dana pemerintah akhirnya mengeluarkan surat edaran meliburkan,” kata Yafet melalui ponselnya, Selasa (14/3). Surat edaran untuk meliburkan sekolah ini berlaku hingga Sabtu (18/3).

Baca Juga :  Bidan Diharap Jadi Garda Terdepan Penanganan Kesehatan Ibu dan Anak

Yafet pun dengan tegas meminta untuk semua semua pihak yang tidak senang dengan pemerintah maupun pembangunan bisa memilah mana yang berkaitan dan mana yang tidak   ada kaitannnya. Gedung sekolah, rumah ibadah atau gereja dan rumah sakit sama sekali tidak ada kaitan karena murni berbicara soal kemanusiaan.

Berbicara soal hak asasi dimana setiap orang berhak mendapatkan pelayanan rumah sakit, berhak untuk bebas beribadah dan berhak untuk mendapatkan pelayanan sekolah dan tak seorangpun  boleh mengganggu.

“Jadi saya katakan  berhenti dengan kelakuan busuk ini membakar sekolah. Itu  adalah cara yang salah dan apapun alasannya  sekolah rumah sakit rumah ibadah itu tidak boleh disentuh dengan kekerasan,”beber Yafet.

Baca Juga :  469 Pejabat Pemkab Puncak Jaya Dilantik

Ia juga meminta aparat untuk segera mengungkap dan menindak sebab aksi pembakarann ini mengganggu ketertiban umum  yang akhirnya anak – anak tak bisa ke sekolah.

“Untungnya untuk bangunan SD Negeri ini hanya upaya pembakaran dan tidak semua terbakar. Meski demikian ini merugikan karena kelas VI harus mempersiapkan diri untuk ujian,” kata Yafet.

   Iapun meminta hari Senin (20/3) sudah bisa diaktifkan dan jangan ada libur lagi. “Kasihan anak – anak harus segera kembali ke sekolah untuk mempersiapkan diri karena mau ujian,” tutupnya. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya