Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Hadiri Panen Jagung Binaan Polres, Pj Bupati: Mappi Miliki Potensi Luar Bias

MAPPI – Sebagai upaya mewujudkan stabilitas pangan, stakeholder yakni Pemerintah Kabupaten Mappi dan Polri bersinergi menggaungkan ‘Gerakan Menanam’. Gerakan ini mulai membuahkan hasil yang ditandai dengan panen perdana jagung seluas 1 hektar yang ditanam oleh kelompok tani Binaan Binmas Polres Mappi.

Panen perdana digelar Kamis (16/2) oleh Penjabat Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar, S.STP., M.Si bersama Kapolres Mappi, Kompol Yustinus S. Kadang, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mappi, bersama Forkopimda, pimpinan OPD lingkup Pemkab Mappi dan masyarakat. Dilokasi yang terletak dijalan saham Distrik Oba’a.

Kapolres Mappi, Kompol Yustinus S. Kadang memberi apresiasi kepada kelompok tani yang telah berkontribusi dalam bidang pertanian. Tidak hanya menghasilkan komoditi untuk konsumsi tapi juga membuka lapangan kerja demi kesejahteraan keluarga. Yang tidak kalah penting adalah petani berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Mappi.

Kata Kapolres, Jagung menjadi salah satu komiditi pilihan karena dinilai memiliki banyak manfaat. Tidak hanya untuk konsumsi manusia tapi juga menjadi pakan ternak.

“Ini sangat baik sekali dari pada kita datangkan dengan biaya mahal, kalau ini dikembangkan di Mappi maka jagung ini selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Juga bisa dijadikan pakan ternak baik ayam, babi atau ternak lain,” katanya.

Dengan begitu, ketersediaan jagung sebagai bahan baku secara langsung memberi dampak pada peningkatan produksi peternakan. Sehingga dengan sendirinya pangan asal hewan seperti daging ayam, telur dan lainnya bisa diproduksi secara lokal dan tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar Mappi. Harganya pun tentu akan lebih murah. Jika selama ini harga ayam di Mappi Rp 60 ribu per kilogram karena didatangkan dari Merauke, bisa diturunkan karena dihasilkan sendiri di Mappi.

Baca Juga :  Giliran KPU Merauke Gelar Rakor Terkait Kampanye Terbuka

Jadi Polres Mappi sangat mendukung program pemerintah dalam upaya ketahanan pangan. “Kami dari Kepolisian tetap mendorong supaya masyarakat bisa berupaya untuk membuat lapangan kerja, sejahterakan keluarga. Kalau keluarga tidak sejahtera ujung-ujungnya nanti timbul kriminalitas. Oleh sebab itu dengan upaya seperti ini cukup membantu pemerintah berkaitan dengan ketahanan pangan dan membantu Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban karena masyarakat sudah sejahtera,” terangnya.

Untuk itu Kapolres menyatakan siap mendukung pengembangan pertanian tidak hanya sebatas komoditi jagung dan satu kelompok tani saja tapi komoditi dan kelompok tani lainnya juga akan dibina untuk menanam. Salah satu komoditi yang menurutnya sangat potensial adalah padi. Sebab masyarakat mengeluhkan mahalnya beras di Mappi bisa mencapai Rp 15 ribu per kilogram. Jika dikembangkan dan swasembada maka masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga murah.

“Jadi saya berpikir, selain kita kembangkan jagung, bisa juga kita kembangkan mungkin padi, singkong dan lainnya untuk bantu ketahanan pangan di Mappi. Umpama jagung sudah produksi kemudian padi, nanti selain berasnya dikonsumsi, dedak bisa dijadikan pakan ternak. Ini hal baik yang harus kita kembangkan,” tandas Kapolres Mappi.

Hal senada disampaikan Pj Bupati Mappi, Michael R Gomar S.,STP.,M.Si mengatakan, bahkan mengaku kaget mendengar ada kelompok tani yang siap panen jagung. Menurutnya, ini menandakan bahkan Kepi memiliki potensi luar biasa, tanah yang subur bisa menghasilkan komoditi unggulan seperti jagung.

Untuk itu Pj Bupati berkomitmen melihat komoditi unggulan yang bisa dikembangkan di Mappi. Meskipun Mappi sudah memiliki sagu, gaharu dan karet yang sudah tersedia tapi dengan kondisi sekarang ini juga dalam rangka menjaga ketahanan pangan maka pemerintah mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, distrik hingga kampung sedang fokus dalam pengembangan pangan.

Baca Juga :  Jalin Kerja Sama dengan Kejati Papua

“Sehingga saya berharap melalui kegiatan di hari ini, warga yang memiliki lokasi atau lahan yang mau tanam rica, sayur, kangkung, sawi atau apapun juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga bisa dijual silahkan dikembangkan,” kata Pj Bupati.

Pj Bupati menginstruksikan Dinas Pertanian Mappi agar semakin gencar melakukan pembinaan dan penyuluhan pertanian kepada masyarakat dan kelompok tani. Tidak hanya pembinaan tapi harus didukung dengan penyediaan bibit dan peralatan pertanian.

“Kami Pemda akan beri dukungan dan berharap dengan adanya lapangan kerja seperti ini, masyarakat yang belum punya pekerjaan tapi lahan ada, tanah ada mari ajak keluarga bersihkan lahan dan tanam,” paparnya.

Ini sejalan dengan gerakan nasional yakni Gerakan Menanam. Masyarakat diajak untuk menanam apapun yang bisa ditanam terutama tanaman jangka pendek seperti jagung yang bisa dipanen dalam kurun waktu 2-3 bulan. Hasilnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Bahkan bisa memberi nilai ekonomi. Hasil kebun bisa dijual dan memberikan pendapatan bagi keluarga.

Kepala Dinas Pertanian diinstruksikan mulai mendata kembali kelompok tani di Kepi. Kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis komoditi yang dikembangkan. “Kita akan memberi dukungan bantuan di APBD Perubahan Tahun 2023 di semua kelompok tani, dengan harapan kelompok tani akan menanam sayuran dan tanaman, membuka langan kerja, membina masyarakat dan menghasilkan keuntungan bagi kelompok tani,” tegasnya.

Untuk diketahui selain melakukan panen jagung binaan Binmas Polres Mappi, dilahan seluas satu hektar. Pj Bupati Mappi bersama Kapolres dan peserta yang hadir juga turun melakukan penanaman jagung dilokasi yang luasnya satu hektar yang berada dekat dilokasi tersebut.(Humas/gin)

MAPPI – Sebagai upaya mewujudkan stabilitas pangan, stakeholder yakni Pemerintah Kabupaten Mappi dan Polri bersinergi menggaungkan ‘Gerakan Menanam’. Gerakan ini mulai membuahkan hasil yang ditandai dengan panen perdana jagung seluas 1 hektar yang ditanam oleh kelompok tani Binaan Binmas Polres Mappi.

Panen perdana digelar Kamis (16/2) oleh Penjabat Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar, S.STP., M.Si bersama Kapolres Mappi, Kompol Yustinus S. Kadang, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mappi, bersama Forkopimda, pimpinan OPD lingkup Pemkab Mappi dan masyarakat. Dilokasi yang terletak dijalan saham Distrik Oba’a.

Kapolres Mappi, Kompol Yustinus S. Kadang memberi apresiasi kepada kelompok tani yang telah berkontribusi dalam bidang pertanian. Tidak hanya menghasilkan komoditi untuk konsumsi tapi juga membuka lapangan kerja demi kesejahteraan keluarga. Yang tidak kalah penting adalah petani berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Mappi.

Kata Kapolres, Jagung menjadi salah satu komiditi pilihan karena dinilai memiliki banyak manfaat. Tidak hanya untuk konsumsi manusia tapi juga menjadi pakan ternak.

“Ini sangat baik sekali dari pada kita datangkan dengan biaya mahal, kalau ini dikembangkan di Mappi maka jagung ini selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Juga bisa dijadikan pakan ternak baik ayam, babi atau ternak lain,” katanya.

Dengan begitu, ketersediaan jagung sebagai bahan baku secara langsung memberi dampak pada peningkatan produksi peternakan. Sehingga dengan sendirinya pangan asal hewan seperti daging ayam, telur dan lainnya bisa diproduksi secara lokal dan tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar Mappi. Harganya pun tentu akan lebih murah. Jika selama ini harga ayam di Mappi Rp 60 ribu per kilogram karena didatangkan dari Merauke, bisa diturunkan karena dihasilkan sendiri di Mappi.

Baca Juga :  Giliran KPU Merauke Gelar Rakor Terkait Kampanye Terbuka

Jadi Polres Mappi sangat mendukung program pemerintah dalam upaya ketahanan pangan. “Kami dari Kepolisian tetap mendorong supaya masyarakat bisa berupaya untuk membuat lapangan kerja, sejahterakan keluarga. Kalau keluarga tidak sejahtera ujung-ujungnya nanti timbul kriminalitas. Oleh sebab itu dengan upaya seperti ini cukup membantu pemerintah berkaitan dengan ketahanan pangan dan membantu Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban karena masyarakat sudah sejahtera,” terangnya.

Untuk itu Kapolres menyatakan siap mendukung pengembangan pertanian tidak hanya sebatas komoditi jagung dan satu kelompok tani saja tapi komoditi dan kelompok tani lainnya juga akan dibina untuk menanam. Salah satu komoditi yang menurutnya sangat potensial adalah padi. Sebab masyarakat mengeluhkan mahalnya beras di Mappi bisa mencapai Rp 15 ribu per kilogram. Jika dikembangkan dan swasembada maka masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga murah.

“Jadi saya berpikir, selain kita kembangkan jagung, bisa juga kita kembangkan mungkin padi, singkong dan lainnya untuk bantu ketahanan pangan di Mappi. Umpama jagung sudah produksi kemudian padi, nanti selain berasnya dikonsumsi, dedak bisa dijadikan pakan ternak. Ini hal baik yang harus kita kembangkan,” tandas Kapolres Mappi.

Hal senada disampaikan Pj Bupati Mappi, Michael R Gomar S.,STP.,M.Si mengatakan, bahkan mengaku kaget mendengar ada kelompok tani yang siap panen jagung. Menurutnya, ini menandakan bahkan Kepi memiliki potensi luar biasa, tanah yang subur bisa menghasilkan komoditi unggulan seperti jagung.

Untuk itu Pj Bupati berkomitmen melihat komoditi unggulan yang bisa dikembangkan di Mappi. Meskipun Mappi sudah memiliki sagu, gaharu dan karet yang sudah tersedia tapi dengan kondisi sekarang ini juga dalam rangka menjaga ketahanan pangan maka pemerintah mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, distrik hingga kampung sedang fokus dalam pengembangan pangan.

Baca Juga :  Perkuat Kapasitas, Dinas P dan K Papua Tengah Studi Banding ke DIY

“Sehingga saya berharap melalui kegiatan di hari ini, warga yang memiliki lokasi atau lahan yang mau tanam rica, sayur, kangkung, sawi atau apapun juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga bisa dijual silahkan dikembangkan,” kata Pj Bupati.

Pj Bupati menginstruksikan Dinas Pertanian Mappi agar semakin gencar melakukan pembinaan dan penyuluhan pertanian kepada masyarakat dan kelompok tani. Tidak hanya pembinaan tapi harus didukung dengan penyediaan bibit dan peralatan pertanian.

“Kami Pemda akan beri dukungan dan berharap dengan adanya lapangan kerja seperti ini, masyarakat yang belum punya pekerjaan tapi lahan ada, tanah ada mari ajak keluarga bersihkan lahan dan tanam,” paparnya.

Ini sejalan dengan gerakan nasional yakni Gerakan Menanam. Masyarakat diajak untuk menanam apapun yang bisa ditanam terutama tanaman jangka pendek seperti jagung yang bisa dipanen dalam kurun waktu 2-3 bulan. Hasilnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Bahkan bisa memberi nilai ekonomi. Hasil kebun bisa dijual dan memberikan pendapatan bagi keluarga.

Kepala Dinas Pertanian diinstruksikan mulai mendata kembali kelompok tani di Kepi. Kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis komoditi yang dikembangkan. “Kita akan memberi dukungan bantuan di APBD Perubahan Tahun 2023 di semua kelompok tani, dengan harapan kelompok tani akan menanam sayuran dan tanaman, membuka langan kerja, membina masyarakat dan menghasilkan keuntungan bagi kelompok tani,” tegasnya.

Untuk diketahui selain melakukan panen jagung binaan Binmas Polres Mappi, dilahan seluas satu hektar. Pj Bupati Mappi bersama Kapolres dan peserta yang hadir juga turun melakukan penanaman jagung dilokasi yang luasnya satu hektar yang berada dekat dilokasi tersebut.(Humas/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya