Produksi Souvenir PON, Pemda Berdayakan Janda dan Duda
Wakil Bupati Jayawijaya Marthi Yogobi, SH, M.Hum saat bersama mama-mama Janda dan duda di Distrik Hubikiak. ( FOTO: Denny/ Cepos
WAMENA-Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mulai mencoba ntuk mengembangkan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang melibatkan para Janda dan Duda di beberapa distrik untuk membentuk sebuah kelompok kerja dalam membuat souvenir-souvenir asli seperti noken, Gelang, miniatur panah, tifa agar bisa dipasarkan dalam pelaksanaan PON 2020.
Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi mengungkapkan bahwa program membentuk kelompok usaha kerajinan ini, agar mama-mama janda dan duda punya aktivitas. Kemarin pemda sudah bentuk di Distrik Kurulu, distrik Witawaya, Pisugi termasuk di Hubikosi.
“Mama-mama janda bisa kita berdayakan untuk membuat suatu anyaman, anyaman noken, karangan bunga itu yang kita mau coba memodali mereka sehingga ada aktivitas.”ungkapnya jumat (13/3) kemarin
Untuk duda juga dilibatkan dan ada kegiatan bagi laki-laki seperti membuat gelang atau buat aksesoris anak panah yang berhubungan dengan budaya tradisional disini supaya bisa dipakai dan juga bisa mendapatkan pendapatan.
“Hasilnya itu kita akan beli kita coba siapkan tempat penampungan supaya bisa dipasarkan dan pamerkan ke daera lain, apalagi dengan moment PON ini akan memberikan inkam bagi pembuat souenir yang berbau budaya Papua,”katanya. (jo/tri)
Wakil Bupati Jayawijaya Marthi Yogobi, SH, M.Hum saat bersama mama-mama Janda dan duda di Distrik Hubikiak. ( FOTO: Denny/ Cepos
WAMENA-Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mulai mencoba ntuk mengembangkan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang melibatkan para Janda dan Duda di beberapa distrik untuk membentuk sebuah kelompok kerja dalam membuat souvenir-souvenir asli seperti noken, Gelang, miniatur panah, tifa agar bisa dipasarkan dalam pelaksanaan PON 2020.
Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi mengungkapkan bahwa program membentuk kelompok usaha kerajinan ini, agar mama-mama janda dan duda punya aktivitas. Kemarin pemda sudah bentuk di Distrik Kurulu, distrik Witawaya, Pisugi termasuk di Hubikosi.
“Mama-mama janda bisa kita berdayakan untuk membuat suatu anyaman, anyaman noken, karangan bunga itu yang kita mau coba memodali mereka sehingga ada aktivitas.”ungkapnya jumat (13/3) kemarin
Untuk duda juga dilibatkan dan ada kegiatan bagi laki-laki seperti membuat gelang atau buat aksesoris anak panah yang berhubungan dengan budaya tradisional disini supaya bisa dipakai dan juga bisa mendapatkan pendapatan.
“Hasilnya itu kita akan beli kita coba siapkan tempat penampungan supaya bisa dipasarkan dan pamerkan ke daera lain, apalagi dengan moment PON ini akan memberikan inkam bagi pembuat souenir yang berbau budaya Papua,”katanya. (jo/tri)