WAMENA– Dampak pergantian kepala kampung mulai terlihat usai kepala distrik membagikan SK dari Bupati Jayawijaya kepada Plt kepala Kampung yang ditunjuk, seperti yang dilakukan sejumlah kepala kampung dari Distrik Wouma yang melakukan pemalangan jembatan Jumat (5/9)
Aksi pemalangan tersebut memicu terputusnya akses jalan menuju ke Distrik Asolokobal, Asotipo, Maima, Welesi hingga ke Distrik Kurima Kabupaten Yahukimo hingga hampir 1 jam. Aksi ini dilakukan agar masyarakat bisa menghadang Bupati Jayawijaya yang akan mengikuti ibadah di Kampung Megapura Distrik Asolokobal.
Massa menuntut agar pemerintah memberikan penjelasan terkait pergantian kepala kampung, atau memberikan SK kepada orang baru yang tidak layak bekerja untuk masyarakat, kedua ada orang yang selalu bekerja, namun SK itu diberikan kepada yang tidak pernah kerja.
Warga juga menilai jika tim sukses dari Bupati Jayawijaya terlalu pilih kasih tanpa melihat siapa yang mampu dan layak selama ini bekerja untuk masyarkat dan siapa yang tidak, disamping itu mereka juga meminta kejelasan terkait SK Plt yang dikeluarkan sebab selama ini jabatan kepala kampung yang lama juga plt.
Bupati Jayawijaya Atenius Murib, SH, MH yang langsung turun ke lapangan untuk menemui sejumlah massa yang melakukan pemalangan jembatan Wouma menjelaskan jika pemerintah telah melakukan koordinasi kepada pemerintah pusat terkait aturan-aturan yang berlaku dan di Papua ada kekhususan yang diberikan selama ini dan tak pernah ada pergantian.
WAMENA– Dampak pergantian kepala kampung mulai terlihat usai kepala distrik membagikan SK dari Bupati Jayawijaya kepada Plt kepala Kampung yang ditunjuk, seperti yang dilakukan sejumlah kepala kampung dari Distrik Wouma yang melakukan pemalangan jembatan Jumat (5/9)
Aksi pemalangan tersebut memicu terputusnya akses jalan menuju ke Distrik Asolokobal, Asotipo, Maima, Welesi hingga ke Distrik Kurima Kabupaten Yahukimo hingga hampir 1 jam. Aksi ini dilakukan agar masyarakat bisa menghadang Bupati Jayawijaya yang akan mengikuti ibadah di Kampung Megapura Distrik Asolokobal.
Massa menuntut agar pemerintah memberikan penjelasan terkait pergantian kepala kampung, atau memberikan SK kepada orang baru yang tidak layak bekerja untuk masyarakat, kedua ada orang yang selalu bekerja, namun SK itu diberikan kepada yang tidak pernah kerja.
Warga juga menilai jika tim sukses dari Bupati Jayawijaya terlalu pilih kasih tanpa melihat siapa yang mampu dan layak selama ini bekerja untuk masyarkat dan siapa yang tidak, disamping itu mereka juga meminta kejelasan terkait SK Plt yang dikeluarkan sebab selama ini jabatan kepala kampung yang lama juga plt.
Bupati Jayawijaya Atenius Murib, SH, MH yang langsung turun ke lapangan untuk menemui sejumlah massa yang melakukan pemalangan jembatan Wouma menjelaskan jika pemerintah telah melakukan koordinasi kepada pemerintah pusat terkait aturan-aturan yang berlaku dan di Papua ada kekhususan yang diberikan selama ini dan tak pernah ada pergantian.