Kata Yelipele, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut namun kebun ubi, sayur-mayur, tanaman Kladi, dan buah merah milik warganya di tiga lokasi yakni di pinggir kali milima milik sekitar 10 kepala keluarga (KK) dari dusun Kulikama kampung Paweka dan Wasima atas dan Wasima bawa milik bapak Frans Yelipele, Kristian Yelipele semuanya gagal panen akibat tertimbun longsor terbawa arus kali dari dua kali tersebut.
“Kami minta kepada pemerintah daerah Kabupaten Jayawijaya dan pemerintah provinsi Papua Pegunungan bisa melihat membantu masyarakat yang mengalami musibah longsor dan banjir ini dengan berikan bantuan bahan makanan kepada mereka yakni masyarakat dari distrik Welesi dan distrik Walaik sangat berharap kepada pemerintah agar bisa bangunkan kembali 4 jembatan utama yang putus karena jembatan itu sebagai penghubung antar kampung dan antar distrik agar aktivitas masyarakat dan anak sekolah bisa normal kembali seperti semula.
Ditempat yang sama Kepala distrik Welesi Daniel Yelipele mengakui bahwa, Di distrik Welesi memang selama dua bulan terakhir ini yakni sejak awal bulan April -Mei 2024, jadi langganan longsor dan banjir di sejumlah lokasi kebun milik warganya.
“Jadi memang masyarakat kami saat ini lagi membutuhkan bantuan bahan makanan serta uang tunai baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi Papua Pegunungan sebab puluhan warga yang mengalami musibah longsor dan banjir di beberapa lokasi ini kita taksir mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah,”bebernya