
WAMENA-Ketua Tim Pemulangan Mahasiswa Eksodus Papua Pdt . Alexander Mauri menyatakan untuk pemulangan mahasiswa yang eksodus itu ada tim yang dibentuk di Jayapura oleh Pemprov Papua, dimana ia ditunjuk menjadi ketua tim dan sekretarisnya Mathius Murib..
Menurutnya, sampai saat ini untuk Papua secara keseluruhan mahasiswa yang sudah mendaftar dan akan kembali ke Kota studinya itu tercatat ada 500 lebih, khusus di Jayawijaya yang mendaftar sudah ada 64 mahasiswa. Dari jumlah itu, mahasiswa ini sudah berudiens dengan tim, dan tim telah mengambil data mereka dalam bentuk kartu mahasiswa dan KTP,
“Dari 64 orang mahasiswa asal Jayawijaya ini sudah ada 8 mahasiswa yang kami berangkatkan ke kota studinya, seperti ke Manado, Jakarta, Ambon, dan Bali , sehingga yang tersisa ada 56 mahasiswa.”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos via selulernya Rabu (4/12) kemarin.
Pdt Alexander Mauri mengharapkan mahasiswa Papua ini dapat kembali ke kota Studi masing- masing untuk melanjutkan kuliahnya, ia juga menyatakan telah berkoordinasi dengan semua pihak keamanan terkait, sehingga kalau ada isu seperti mereka giring untuk ditangkap itu sama sekali tidak benar,
“Kami ini adalah aktifis murni yang bergerak dibidang kemanusiaan sehingga sudah kewajiban kita menolong anak -anak ini untuk mendapatkan hak mereka yaitu menuntut ilmu atau mendapatkan pendidikan yang sesungguhnya.”bebernya
Untuk pembiayaan pemulangan mahasiswa, kata Alex yang juga Sekretaris FKUB Jayawijaya, itu dibebankan kepada pemerintah Provinsi Papua meskipun yang tadinya Gubernur Papua menyatakan tak akan menanggung pembiayaan mahasiswa yang pulang, namun setelah dalam beberapa koordinasi yang dibangun sehingga gubernur Papua bersedia membantu sehingga pihaknya memfasilitasi,
“Sebenarnya untuk yang sudah diberangkatkan itu belum ada bantuan dari Pemda Provinsi Papua, namun yang membantu itu Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih serta Bupati Jayawijaya.Jadi bantuan dari Bupati Jayawijaya itu kita turunkan ke Jayapura kemudian di Jayapura ada tim yang mendata ulang, menampung dan memberangkatkan kembali,”kata Alexander
Menurutnya pihaknya masih melakukan Koordinasi karena sampai saat ini anggaran dari Pemprov Papua ini belum keluar, sedangkan ada anak -anak mahasiswa yang urgensi karena harus melakukan ujian, maju skripsi, sehingga terkait dengan itu tim ini harus mengambil langkah seperti mahasiswa asal Jayawijaya pemerintah bantu dengan menurunkan ke Jayapura. Kemudian dari Jayapura karena bantuan pemprov belum turun, maka pihaknya minta bantuan Pangdam XVII/Cenderawasih, Kapolda Papua dan mereka membantu sehingga bisa diberangkatkan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolri, Kapolda begitu juga dengan TNI sampai ke tingkat koramil, sehingga mereka tak akan mengalami hal yang pernah dialami dan semua menjamin keamanannya. Sementara bagi yang belum mendaftar silahkan mendaftar di sekretarian bersama FKUB Jayawijaya di Kantor Kementerian Agama atau di Panti Asuhan Pelangi Wamena Jalan Trikora Nomor 2 Wamena,” tutupnya. (jo/tri)