Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Organisasi Perempuan Terus Suarakan Stop Kekerasan

Para perempuan Papua dari berbagai organisasi perempuan Papua yang tergabung dalam Puspa Anggrek Hitam Provinsi Papua, saat kampanye anti kekerasan terhadap perempuan di Pasar Tradisional Port Numbay Mega Futsal Abepura, Rabu (4/11).*FOTO: Yewen/Cepos

SENTANI- Berbagai organisasi perempuan di Provinsi Papua, salah satunya Puspa Anggrek Hitam Provinsi Papua bekerjasama dengan berbagai pihak terus menyuarakan tentang stop kekerasan terhadap perempuan di Pasar Port Numbay Mega Futsal Abepura, Rabu (4/11).

 Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua, Anneke Rawar, mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan ini, maka pihaknya percaya bahwa tidak ada lagi diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan di Papua.

 “Kita bisa lihat perempuan Papua itu adalah perempuan yang selalu berjuang dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari. Oleh karena itu, kepada laki-laki Papua untuk memberikan ruang kepada kami perempuan Papua, sehingga kami dapat memperjuangkan hak-hak kami sebagai seorang perempuan Papua,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sopir Diduga Mabuk, Penumpang Tewas di Tempat

 Anneke, berharap tidak ada lagi kekerasan yang terjadi di dalam keluarga, baik kekerasan terhadap perempuan maupun kekerasan terhadap anak. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap perempuan yang ada di berbagai daerah yang ada di Papua.

 “Jangan sampai pengaruh handpone dan media sosial (medsos), perempuan anak menjadi korban dari tindakan kekerasan. Kami tolang dan stop kekerasan terhadap perempuan serta akhiri sudah. Laki-laki harus memberikan ruang kepada kami perempuan, karena kami adalah pelaku ekonomi,” harapnya.

 Sementara itu, Ketua Puspa Anggrek Hitam Provinsi Papua, Eirene Waromi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan. Mulai dari bagaimana mengakhiri kekerasan terhadap kesenjangan terhadap ekonomi dan akhir kekerasan terhadap perempuan dan anak serta akhiri perdagangan manusia.

Baca Juga :  Kodam XVII/Cenderawasih Siapkan Perekrutan 1000 Prajurit "Bintara Honai"

 Sementara itu, Pasar Tradisional Port Numbay Mega Futsal Abepura, Dahlia Yohana, secara pribadi mendukung penuh para perempuan Papua untuk berjualan di sini dengan karya-karya yang mereka punya. (bet/wen)

Para perempuan Papua dari berbagai organisasi perempuan Papua yang tergabung dalam Puspa Anggrek Hitam Provinsi Papua, saat kampanye anti kekerasan terhadap perempuan di Pasar Tradisional Port Numbay Mega Futsal Abepura, Rabu (4/11).*FOTO: Yewen/Cepos

SENTANI- Berbagai organisasi perempuan di Provinsi Papua, salah satunya Puspa Anggrek Hitam Provinsi Papua bekerjasama dengan berbagai pihak terus menyuarakan tentang stop kekerasan terhadap perempuan di Pasar Port Numbay Mega Futsal Abepura, Rabu (4/11).

 Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua, Anneke Rawar, mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan ini, maka pihaknya percaya bahwa tidak ada lagi diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan di Papua.

 “Kita bisa lihat perempuan Papua itu adalah perempuan yang selalu berjuang dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari. Oleh karena itu, kepada laki-laki Papua untuk memberikan ruang kepada kami perempuan Papua, sehingga kami dapat memperjuangkan hak-hak kami sebagai seorang perempuan Papua,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sopir Diduga Mabuk, Penumpang Tewas di Tempat

 Anneke, berharap tidak ada lagi kekerasan yang terjadi di dalam keluarga, baik kekerasan terhadap perempuan maupun kekerasan terhadap anak. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap perempuan yang ada di berbagai daerah yang ada di Papua.

 “Jangan sampai pengaruh handpone dan media sosial (medsos), perempuan anak menjadi korban dari tindakan kekerasan. Kami tolang dan stop kekerasan terhadap perempuan serta akhiri sudah. Laki-laki harus memberikan ruang kepada kami perempuan, karena kami adalah pelaku ekonomi,” harapnya.

 Sementara itu, Ketua Puspa Anggrek Hitam Provinsi Papua, Eirene Waromi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan. Mulai dari bagaimana mengakhiri kekerasan terhadap kesenjangan terhadap ekonomi dan akhir kekerasan terhadap perempuan dan anak serta akhiri perdagangan manusia.

Baca Juga :  Tim Softball Putri SMAN 4 Jayapura Ukir Prestasi

 Sementara itu, Pasar Tradisional Port Numbay Mega Futsal Abepura, Dahlia Yohana, secara pribadi mendukung penuh para perempuan Papua untuk berjualan di sini dengan karya-karya yang mereka punya. (bet/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya