Terkait Aksi Demo yang Minta Perjudian Dilegalkan
WAMENA–Aksi demo sekelompok warga yang meminta kepada Pemkab Jayawijaya agar melegalkan perjudian ofline, terus mendapat kecaman. Jika sebelumnya datang dari FKUB Jayawijaya, maka giliran Pemuda Baptis yang menilai bahwa aksi demo tersebut mendapat dukungan dari oknum tertentu dengan sengaja menggerakkan massa.
Ketua Pemuda Baptis Se-Tanah Papua, Akia Wenda menilai, demo legalkan perjudian di Wamena ini merupakan sejarah baru di Republik ini.
“Pasti ada orang di belakangnya, semua didukung penuh dari makan, minum hingga transportasi,”ungkapnya Sabtu (3/6), kemarin.
Ia menilai, togel, rolex, sabung ayam, judi berdiri, merupakan penyakit sosial yang berkembang di tengah kota Wamena saat ini. Kalau dibilang soal tidak ada lapangan kerja, itu bohong, banyak lapagan kerja yang bisa datangkan uang.
“Pemerintah harus buka lapangan pekerjaan, lalu berikan pemahaman, jika semua dinas aktif maka semua akan ada tempat untuk masyarakat, apa lagi di kota Wamena, peredaraan uang sangat kecil,” katanya.
Akia menegaskan, semua umat Tuhan menanggapi masalah ini dengan serius karena sudah terang –terangan dan tanpa rasa takut, warga minta perjudian ofline dilegalkan, oleh karena itu pimpinan gereja, PGGJ, FKUB, pemuda gereja di semua denominasi harus bersatu melihat fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
“Mereka yang datang demo itu, warga jemaat gereja yang ada, di gereja selalu sampaikan tapi hidupnya sudah tergantung dengan hasil perjudian, walupun 1 x menang, 50 x kalah, tapi tetap mau lanjutkan perjudian, ini yang dimanfaatkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan dari mereka,”ungkapnya.(jo/tho)