Friday, August 1, 2025
22.6 C
Jayapura

Pemkab Jayawijaya dan 17 Denominasi Gereja Bukai Rekonsiliasi Dengan Ibadah

WAMENA – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya memulai rekonsiliasi daerah dengan melakukan mulai melakukan ibadah bersama 17 denominasi gereja yang ada di wilayah tersebut dalam rangka Jayawijaya bertobat, guna melangkah bersama dalam kasih, meninggalkan luka untuk masa depan yang lebih baik.

Bupati Jayawijaya Athenius Murib, SH, MH menyatakan rekonsiliasi dalam konteks pengakuan kesalahan merupakan proses penting dalam memulihkan hubungan yang rusak dan membangun masa depan yang lebih baik dalam skala personal, sosial maupun politik.

“Kegiatan ini merujuk pada proses pemulihan hubungan yang rusak akibat kesahalan atau konflik yang melibatkan pengakuan kesalahan, permintaan maaf dan pemberian maaf, ini merupakan langkah penting menyelesaikan perselisihan,”ungkapnya Rabu (31/7) di Gedung Aithosa GKI Betlehem Wamena.

Baca Juga :  Lagi, Papua Pegunungan Tempati Posisi Pertama Inflasi Tertinggi Se Indonesia

Bupati juga menyatakan rekonsiliasi ini juga penting dalam membangun kembali keparcayaan, sehingga tujuan dari pelaksanaan rekonsiliasi ini adalah untuk memulihkan hubungan yang rusak, menciptakan keadilan dan perdamaian, membangun kepercayaan dan kerjasama, serta mendorong pertumbuhan individu dan masyarakat.

“Dalam kepemimpinan saya bersama saudara Wakil Bupati, kami ingin mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Jayawijaya untuk dapat untuk dapat mendukung kegiatan ini, dengan melakukan rekonsiliasi mulai dari diri sendiri,”jelas Bupati Murib Athenius juga mengaku jika, dalam rekonsiliasi secara pribadi ini artinya proses damai dengan diri sendiri, menerima kekurangan dan melepaskan masa lalu untuk mencapai kedamaian batin dan kesejahtrahan, tentunya hal ini melibatkan penerimaan diri , pengampunan diri dan membangun hal yang positif dengan diri sendiri.

Baca Juga :  Pemkab Diingatkan Segera Tuntaskan NPHD

“Rekonsiliasi dengan sesama yang merujuk pada proses pemulihan hubungan yang retak atau rusak, baik itu dalam hubungan keluarga, teman, maupun hubungan antara kelompok masyarakat, tujuannya mencapai perdamauan, kerukunan dan keharmonisan kembali terjadi setelah konflik, perselisihan dan ketidaksepahaman,”beber mantan Dandim 1702 Jayawijaya

“Kami mengharapkan rekonsiliasi ini dapat memberikan dampak positif bagi kegidupan masyarakat Jayawijaya, dalam pemulihan hubungan yang harmonis antara seluruh masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan yang selanjutnya akan memberikan dampaik yang baik,” tutupnya. (jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

WAMENA – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya memulai rekonsiliasi daerah dengan melakukan mulai melakukan ibadah bersama 17 denominasi gereja yang ada di wilayah tersebut dalam rangka Jayawijaya bertobat, guna melangkah bersama dalam kasih, meninggalkan luka untuk masa depan yang lebih baik.

Bupati Jayawijaya Athenius Murib, SH, MH menyatakan rekonsiliasi dalam konteks pengakuan kesalahan merupakan proses penting dalam memulihkan hubungan yang rusak dan membangun masa depan yang lebih baik dalam skala personal, sosial maupun politik.

“Kegiatan ini merujuk pada proses pemulihan hubungan yang rusak akibat kesahalan atau konflik yang melibatkan pengakuan kesalahan, permintaan maaf dan pemberian maaf, ini merupakan langkah penting menyelesaikan perselisihan,”ungkapnya Rabu (31/7) di Gedung Aithosa GKI Betlehem Wamena.

Baca Juga :  Senpi yang Dipinjampakaikan Jangan Disalahgunakan

Bupati juga menyatakan rekonsiliasi ini juga penting dalam membangun kembali keparcayaan, sehingga tujuan dari pelaksanaan rekonsiliasi ini adalah untuk memulihkan hubungan yang rusak, menciptakan keadilan dan perdamaian, membangun kepercayaan dan kerjasama, serta mendorong pertumbuhan individu dan masyarakat.

“Dalam kepemimpinan saya bersama saudara Wakil Bupati, kami ingin mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Jayawijaya untuk dapat untuk dapat mendukung kegiatan ini, dengan melakukan rekonsiliasi mulai dari diri sendiri,”jelas Bupati Murib Athenius juga mengaku jika, dalam rekonsiliasi secara pribadi ini artinya proses damai dengan diri sendiri, menerima kekurangan dan melepaskan masa lalu untuk mencapai kedamaian batin dan kesejahtrahan, tentunya hal ini melibatkan penerimaan diri , pengampunan diri dan membangun hal yang positif dengan diri sendiri.

Baca Juga :  Pembangunan di Yahukimo Dimulai Dengan Semangat Baru

“Rekonsiliasi dengan sesama yang merujuk pada proses pemulihan hubungan yang retak atau rusak, baik itu dalam hubungan keluarga, teman, maupun hubungan antara kelompok masyarakat, tujuannya mencapai perdamauan, kerukunan dan keharmonisan kembali terjadi setelah konflik, perselisihan dan ketidaksepahaman,”beber mantan Dandim 1702 Jayawijaya

“Kami mengharapkan rekonsiliasi ini dapat memberikan dampak positif bagi kegidupan masyarakat Jayawijaya, dalam pemulihan hubungan yang harmonis antara seluruh masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan yang selanjutnya akan memberikan dampaik yang baik,” tutupnya. (jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/