Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Helikopter Air Fast Alami Insiden, Empat Orang Berhasil Dievakuasi

MERAUKE – Dua korban kecelakaan pesawat helikopter milik maskapai Air Fast berhasil di evakuasi ke Helipad perusahaan di Boven Digoel dari lokasi kejadian di kali Silet oleh Tim SAR gabungan, Jumat (31/11).
Keduanya dievakuasi menggunakan helikopter Dimonim Air yang lepas landas pukul 06.54 WIT dan menyisakan 2 korban lagi yang dalam proses evaluasi.
Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke Supriyanto Ridwan, S.E, dalam keterangan pers tertulisnya diterima media ini mengungkapkan, Helikopter ini membawa kapten Agung dan krunya Fauzan Huda.
Dari kondisinya, Kapten pilot diduga cidera Spinal (tulang belakang.red) dan keduanya langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis.
Dikatakan, sekira pukul 09.10 WIT, Helikopter Asian One Air yang lepas landas pukul 07.07 WIT menuju ke lokasi kejadian berhasil mengevakuasi 1 korban atas nama Iwan (sebelumnya belum diketahui identitasnya). Iwan diduga pula mengalami cidera spinal.
Pada pukul 09.50 WIT, Helikopter Carpediem Air bernomor registrasi PK-CDP berhasil membawa satu korban terakhir dengan dugaan cidera spinal pula.
Sebelumnya, Helikopter PK-CDP ini tinggal landas menuju ke lokasi kejadian sekira pukul 08.25 WIT. Korban terakhir ini bernama Kanisius.
Secara keseluruhan proses evakuasi ini mengerahkan 3 unit Helicopter. Instansi yang terlibat dalam Tim SAR gabungan yakni Basarnas, Kodim Boven Digoel, Polres Boven Digoel dan pihak maskapai.
Untuk proses evakuasi selanjutnya menuju Timika menggunakan Twin Otter PK-OCJ masih menunggu keputusan dari pihak perusahaan.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pada hari Kamis, 30 Desember 2021 pukul 18.59 Wit malam melalui satelit, Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke menerima berita signal Distress atau pancaran signal marabahaya yang dipancarkan oleh sebuah pesawat berjenis helicopter dari arah kampung Kawe di Kabupaten Boven Digoel.
Berdasarkan pancaran signal tersebut, berhasil didentifikasi bahwa signal marabahaya tersebut memancar dari helikopter milik maskapai Air Fast bernomor registrasi PK-ODB yang mengalami kecelakaan pada koordinat 04⁰.57’5’’ S – 140⁰.07’6’’ E atau sejarak 130,8 km dari Boven Digoel kearah utara.
Lokasi terakhir hilang kontak di radar Spidertrack berada di koordinat 04⁰.57’9,16’’ S – 140⁰.05’54,46’’ E pada pukul 16.01 Wit dengan ketinggian 1067 ft dan kecepatan 43 Knots.(ulo/tri)

Baca Juga :  Pemalangan Kantor Dinkes dan Puskesmas Rimba Jaha Akhirnya Dibuka

MERAUKE – Dua korban kecelakaan pesawat helikopter milik maskapai Air Fast berhasil di evakuasi ke Helipad perusahaan di Boven Digoel dari lokasi kejadian di kali Silet oleh Tim SAR gabungan, Jumat (31/11).
Keduanya dievakuasi menggunakan helikopter Dimonim Air yang lepas landas pukul 06.54 WIT dan menyisakan 2 korban lagi yang dalam proses evaluasi.
Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke Supriyanto Ridwan, S.E, dalam keterangan pers tertulisnya diterima media ini mengungkapkan, Helikopter ini membawa kapten Agung dan krunya Fauzan Huda.
Dari kondisinya, Kapten pilot diduga cidera Spinal (tulang belakang.red) dan keduanya langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis.
Dikatakan, sekira pukul 09.10 WIT, Helikopter Asian One Air yang lepas landas pukul 07.07 WIT menuju ke lokasi kejadian berhasil mengevakuasi 1 korban atas nama Iwan (sebelumnya belum diketahui identitasnya). Iwan diduga pula mengalami cidera spinal.
Pada pukul 09.50 WIT, Helikopter Carpediem Air bernomor registrasi PK-CDP berhasil membawa satu korban terakhir dengan dugaan cidera spinal pula.
Sebelumnya, Helikopter PK-CDP ini tinggal landas menuju ke lokasi kejadian sekira pukul 08.25 WIT. Korban terakhir ini bernama Kanisius.
Secara keseluruhan proses evakuasi ini mengerahkan 3 unit Helicopter. Instansi yang terlibat dalam Tim SAR gabungan yakni Basarnas, Kodim Boven Digoel, Polres Boven Digoel dan pihak maskapai.
Untuk proses evakuasi selanjutnya menuju Timika menggunakan Twin Otter PK-OCJ masih menunggu keputusan dari pihak perusahaan.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pada hari Kamis, 30 Desember 2021 pukul 18.59 Wit malam melalui satelit, Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke menerima berita signal Distress atau pancaran signal marabahaya yang dipancarkan oleh sebuah pesawat berjenis helicopter dari arah kampung Kawe di Kabupaten Boven Digoel.
Berdasarkan pancaran signal tersebut, berhasil didentifikasi bahwa signal marabahaya tersebut memancar dari helikopter milik maskapai Air Fast bernomor registrasi PK-ODB yang mengalami kecelakaan pada koordinat 04⁰.57’5’’ S – 140⁰.07’6’’ E atau sejarak 130,8 km dari Boven Digoel kearah utara.
Lokasi terakhir hilang kontak di radar Spidertrack berada di koordinat 04⁰.57’9,16’’ S – 140⁰.05’54,46’’ E pada pukul 16.01 Wit dengan ketinggian 1067 ft dan kecepatan 43 Knots.(ulo/tri)

Baca Juga :  Honor Belum Dibayar, Atlet PON Ngadu ke ORI

Berita Terbaru

Artikel Lainnya