Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Merauke Dan Sekitarnya Kini Memasuki Masa Peralihan Musim

MERAUKE – Setelah mengalami musim kemarau dalam beberapa bulan terakhir, maka kini Kabupaten Merauke memasuki masa peralihan dari musim kemarau tersebut ke musin hujan. Prakirawan BMKG  Merauke Dita Rahmawati saat ditemui media ini di kantornya  mengatakan, mengungkapkan, bahwa  kondisi  iklim  untuk prakiraan Oktober pada dasarian ketiga dengan cakupan beberapa distrik sudah memasuki musim penghujan, diantaranya  Disrtik Muting, Ulilin Elikobel, Ilwayab, Ngguti dan Kaptel.

‘’Sementara untuk beberapa distrik lainnya diperkirakan  di bulan November dasarian pertama untuk Distrik Waan. Tubang, Kimaam, Tabonji, Okaba, Malind dan  Tanah Miring sekitarnya memasuki musim penghujan,’’ katanya Dita Rahmawati, Selasa (29/10).

Kemudian untuk wilayah Distrik Merauke yang merupakan wilayah kota,  Sota, Naukenjerai dan Semangga, penghitungan musim hujannya  diperkirakan akan masuk bulan November pada dasarian minggu kedua.   

Baca Juga :  Kodim Gelar Lomba Pohon dan Pondok Natal 

Dikatakan, Muting dan sejumlah distrik lainnya memasuki musim hujan lebih duluan dibandingkan dengan wilayah kota karena adanya perbedaan  jarak kemudian lokasi. Selain itu ada juga wilayah-wiulayah yang berdekatan dengan pantai dan ada juga yang jauh dari  pantai.

‘’Dilihat dari sirkulasi massa udaranya sendiri, untuk wilayah atas itu masuk wilayah kovergen. Istilahnya ada wilayah kenaikan massa udara dan itu berada di wilayah atas dan itu hujan duluan. Ada  Asmat,  Mappi dan Boven Digoel lebih duluan hujan ketimbang wilayah Merauke.  Nah, ini sudah mulai bergeser ke bawah dan mulai   daerah Muting, Ulilin, Elikobel  dan Jagebob akan lebih dulu memasuki musim hujan dibandingkan dengan wilayah dalam kota Merauke,’’ katanya.

Sementara  itu,  untuk prakiraan cuaca 7 hari kedepan, Dita Rahmawati  menjelaskan bahwa masih  berpotensi hujan  ringan dan sedang di tanggal 29-31 Oktober 2024. Sementara  tanggal 1 dan 2 November diperkirakan cerah berawan. Lalu tanggal 3 dan 4 November berpotensi hujan ringan sampai sedang.

Baca Juga :  Wabah Corona, Membawa Berkah Bagi Para Napi

‘’Untuk kondisi cuaca di laut masih berpoensi hujan  ringan sampai sedang di tanggal  29-31 Oktober 2024. Dengan kecepatan angin dan tinggi gelombang cukup aman. Jadi angin akan bergerak dari timur laut sampai tenggara  dengan kecepatan antara 8-15 knot  masih cukup aman dan gelombang maksimum diperkirakan 1,5 meter di Laut arafura,’’ jelasnya.

Ditambahkan, puncak musim hujan di sejumlah distrik di Kabupaten Merauke diperkirakan di bulan Desember 2024 sementara untuk wilayah Kota Merauke puncak hujan diperkirakan terjadi sekitar bulan  Februari 2024. (ulo/wen)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE – Setelah mengalami musim kemarau dalam beberapa bulan terakhir, maka kini Kabupaten Merauke memasuki masa peralihan dari musim kemarau tersebut ke musin hujan. Prakirawan BMKG  Merauke Dita Rahmawati saat ditemui media ini di kantornya  mengatakan, mengungkapkan, bahwa  kondisi  iklim  untuk prakiraan Oktober pada dasarian ketiga dengan cakupan beberapa distrik sudah memasuki musim penghujan, diantaranya  Disrtik Muting, Ulilin Elikobel, Ilwayab, Ngguti dan Kaptel.

‘’Sementara untuk beberapa distrik lainnya diperkirakan  di bulan November dasarian pertama untuk Distrik Waan. Tubang, Kimaam, Tabonji, Okaba, Malind dan  Tanah Miring sekitarnya memasuki musim penghujan,’’ katanya Dita Rahmawati, Selasa (29/10).

Kemudian untuk wilayah Distrik Merauke yang merupakan wilayah kota,  Sota, Naukenjerai dan Semangga, penghitungan musim hujannya  diperkirakan akan masuk bulan November pada dasarian minggu kedua.   

Baca Juga :  Dokter RSUD Merauke Berhasil Pasang PEG Tube

Dikatakan, Muting dan sejumlah distrik lainnya memasuki musim hujan lebih duluan dibandingkan dengan wilayah kota karena adanya perbedaan  jarak kemudian lokasi. Selain itu ada juga wilayah-wiulayah yang berdekatan dengan pantai dan ada juga yang jauh dari  pantai.

‘’Dilihat dari sirkulasi massa udaranya sendiri, untuk wilayah atas itu masuk wilayah kovergen. Istilahnya ada wilayah kenaikan massa udara dan itu berada di wilayah atas dan itu hujan duluan. Ada  Asmat,  Mappi dan Boven Digoel lebih duluan hujan ketimbang wilayah Merauke.  Nah, ini sudah mulai bergeser ke bawah dan mulai   daerah Muting, Ulilin, Elikobel  dan Jagebob akan lebih dulu memasuki musim hujan dibandingkan dengan wilayah dalam kota Merauke,’’ katanya.

Sementara  itu,  untuk prakiraan cuaca 7 hari kedepan, Dita Rahmawati  menjelaskan bahwa masih  berpotensi hujan  ringan dan sedang di tanggal 29-31 Oktober 2024. Sementara  tanggal 1 dan 2 November diperkirakan cerah berawan. Lalu tanggal 3 dan 4 November berpotensi hujan ringan sampai sedang.

Baca Juga :  IRT Dijambret, HP dan Uang Rp 2 Juta Raib

‘’Untuk kondisi cuaca di laut masih berpoensi hujan  ringan sampai sedang di tanggal  29-31 Oktober 2024. Dengan kecepatan angin dan tinggi gelombang cukup aman. Jadi angin akan bergerak dari timur laut sampai tenggara  dengan kecepatan antara 8-15 knot  masih cukup aman dan gelombang maksimum diperkirakan 1,5 meter di Laut arafura,’’ jelasnya.

Ditambahkan, puncak musim hujan di sejumlah distrik di Kabupaten Merauke diperkirakan di bulan Desember 2024 sementara untuk wilayah Kota Merauke puncak hujan diperkirakan terjadi sekitar bulan  Februari 2024. (ulo/wen)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya